Soal pertumbuhan ekonomi RI tertinggal, JK sebut dipengaruhi gejolak dunia
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia belum bisa tumbuh tinggi seperti negara-negara lain. Padahal, beberapa indikator ekonomi makro menunjukkan angka-angka yang cukup baik.
"Memang kita wajib bersyukur karena hampir semua indikator indikator ekonomi nasional kita membaik walaupun terjadi anomali, kenapa larinya kurang terlalu kencang?," ujar Wapres JK heran di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (2/1).
Berdasarkan analisanya, ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Pendorong internal yang cukup baik beberapa waktu belakangan antara lain inflasi rendah, utang terjaga dan politik nasional yang stabil.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
-
Kenapa ekonomi di Sulawesi Utara stabil? Keberhasilan itu, lanjut politukus PDIP ini, karena pihaknya berhasil menjaga harga-harga kebutuhan tetap stabil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi .'Kemarin juga kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat bahwa Sulut bisa menggerakkan ekonomi kreatif yang ada.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Apa yang membuat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
"Tapi kenapa pertumbuhan kita tidak secepat negara lain? Padahal semuanya inflasi rendah, utang kita terjaga, politik nasional kita baik, stabil. Harga komoditas yang dulu selalu dikambing hitamkan dalam ekonomi itu sekarang sudah baik. Jadi kita tidak bisa kambing hitamkan lagi komoditas," jelas Wapres JK.
Menurutnya, salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi belum tumbuh tinggi disinyalir adalah faktor eksternal yang selalu menimbulkan kekhawatiran. Meskipun tidak secara langsung memberikan dampak kepada Indonesia.
"Memang, banyak kekhawatiran ekonomi dunia. Tentu penuh dengan masalah, Timur Tengah, tambah lagi Iran yang mulai tidak puas terhadap pemerintah. Di Irak agak lebih menghangat lagi. Tapi semuanya itu ekonomi kita tidak terpengaruh karena kita mempunyai pasar yang cukup besar walaupun ekspor kita apabila ada masalah bisa terpengaruh," jelasnya.
Untuk itu, Wapres JK berencana mengkaji penyebab ekonomi belum tumbuh tinggi. Dia berjanji akan melakukan pertemuan dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan pihak terkait.
"Mungkin juga nanti kita akan diskusi panjang dengan BPS sebenarnya tingkat cara menghitung itu, kenapa negara lain lebih tinggi dari kita padahal indikator dalam negeri kita sangat positif terhadap perubahan perubahan ekonomi," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaDua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMahendra menyampaikan, kondisi ini dipengaruhi oleh dinamika ekonomi yang beragam di negara-negara utama, seperti Amerika Serikat, Eropa dan China.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaTensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor jasa keuangan di Indonesia terbilang stabil.
Baca SelengkapnyaRapat Dewan Komisioner Bulanan OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan terjaga stabil.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaHal itu didukung oleh kondisi dari APBN kebijakan fiskal, kebijakan moneter dari Bank Indonesia dan sektor keuangan yang stabil.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan konsumsi rumah tangga tetap menjadi pendorong utama.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca Selengkapnyastabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat.
Baca Selengkapnya