Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Soal pertumbuhan ekonomi RI tertinggal, JK sebut dipengaruhi gejolak dunia

Soal pertumbuhan ekonomi RI tertinggal, JK sebut dipengaruhi gejolak dunia Pembukaan bursa saham 2018. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia belum bisa tumbuh tinggi seperti negara-negara lain. Padahal, beberapa indikator ekonomi makro menunjukkan angka-angka yang cukup baik.

"Memang kita wajib bersyukur karena hampir semua indikator indikator ekonomi nasional kita membaik walaupun terjadi anomali, kenapa larinya kurang terlalu kencang?," ujar Wapres JK heran di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (2/1).

Berdasarkan analisanya, ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Pendorong internal yang cukup baik beberapa waktu belakangan antara lain inflasi rendah, utang terjaga dan politik nasional yang stabil.

Orang lain juga bertanya?

"Tapi kenapa pertumbuhan kita tidak secepat negara lain? Padahal semuanya inflasi rendah, utang kita terjaga, politik nasional kita baik, stabil. Harga komoditas yang dulu selalu dikambing hitamkan dalam ekonomi itu sekarang sudah baik. Jadi kita tidak bisa kambing hitamkan lagi komoditas," jelas Wapres JK.

Menurutnya, salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi belum tumbuh tinggi disinyalir adalah faktor eksternal yang selalu menimbulkan kekhawatiran. Meskipun tidak secara langsung memberikan dampak kepada Indonesia.

"Memang, banyak kekhawatiran ekonomi dunia. Tentu penuh dengan masalah, Timur Tengah, tambah lagi Iran yang mulai tidak puas terhadap pemerintah. Di Irak agak lebih menghangat lagi. Tapi semuanya itu ekonomi kita tidak terpengaruh karena kita mempunyai pasar yang cukup besar walaupun ekspor kita apabila ada masalah bisa terpengaruh," jelasnya.

Untuk itu, Wapres JK berencana mengkaji penyebab ekonomi belum tumbuh tinggi. Dia berjanji akan melakukan pertemuan dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan pihak terkait.

"Mungkin juga nanti kita akan diskusi panjang dengan BPS sebenarnya tingkat cara menghitung itu, kenapa negara lain lebih tinggi dari kita padahal indikator dalam negeri kita sangat positif terhadap perubahan perubahan ekonomi," tandasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada

Tensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen
Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen

Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga di Tengah Ancaman Geopolitik Timur Tengah & Pelemahan Ekonomi Global
Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga di Tengah Ancaman Geopolitik Timur Tengah & Pelemahan Ekonomi Global

Mahendra menyampaikan, kondisi ini dipengaruhi oleh dinamika ekonomi yang beragam di negara-negara utama, seperti Amerika Serikat, Eropa dan China.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Dunia Membaik, Indonesia Waspadai Kenaikan Harga dan Suku Bunga
Ekonomi Dunia Membaik, Indonesia Waspadai Kenaikan Harga dan Suku Bunga

Sri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ketua OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Ketidakpastian Global
Ketua OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Ketidakpastian Global

Tensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China.

Baca Selengkapnya
Geopolitik Global Memanas, Bos OJK Klaim Kinerja Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil
Geopolitik Global Memanas, Bos OJK Klaim Kinerja Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor jasa keuangan di Indonesia terbilang stabil.

Baca Selengkapnya
OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Meningkatnya Risiko Geopolitika
OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Meningkatnya Risiko Geopolitika

Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan terjaga stabil.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh

Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ketua KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia di Triwulan I-2024 Masih Terjaga
Ketua KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia di Triwulan I-2024 Masih Terjaga

Hal itu didukung oleh kondisi dari APBN kebijakan fiskal, kebijakan moneter dari Bank Indonesia dan sektor keuangan yang stabil.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini yang Bikin Pertumbuhan Indonesia Masih Bergerak Positif Meski Ekonomi Global Lesu
Ternyata Ini yang Bikin Pertumbuhan Indonesia Masih Bergerak Positif Meski Ekonomi Global Lesu

Sri Mulyani menjelaskan konsumsi rumah tangga tetap menjadi pendorong utama.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Pede Prabowo Subianto Bisa Bikin Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen
Bank Indonesia Pede Prabowo Subianto Bisa Bikin Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen

Bank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.

Baca Selengkapnya
OJK Pastikan Kinerja Sektor Jasa Keuangan Tetap Baik di Tengah Gejolak Geopolitik Global
OJK Pastikan Kinerja Sektor Jasa Keuangan Tetap Baik di Tengah Gejolak Geopolitik Global

stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat.

Baca Selengkapnya