Soal Sengketa Natuna, Menko Luhut Sebut Perang Putusan Ujung Jika Diplomasi Buntu
Merdeka.com - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menegaskan perang adalah jalan terakhir setelah serangkaian upaya diplomasi. Hal ini disampaikan terkait klaim perairan Natuna yang dilakukan China sebagai batas wilayahnya.
Lalu disusul dengan beberapa kapal penangkap ikan berbendera negeri tirai bambu yang memasuki zona eksklusif ekonomi (ZEE). Menko Luhut menilai gesekan antar negara tak mesti dilanjutkan dengan perang.
"Perang itu ujung dari diplomasi," kata Menko Luhut di Kantor Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (17/1).
-
Kenapa Jokowi membahas Laut China Selatan? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan.
-
Mengapa China menuduh Taiwan sebagai peretas utama? Taiwan, yang memiliki sistem pemerintahan demokratis, di klaim oleh China sebagai bagian dari wilayahnya, sering melaporkan bahwa mereka menjadi korban peretasan dan disinformasi dari China. Namun, jarang terjadi Beijing membalikkan situasi dengan melontarkan tuduhan kepada Taipei.
-
Dimana 'Perang Guling' dilakukan? Peserta duduk berhadapan di atas balok kayu dan saling memukul dengan guling. Pemenangnya adalah yang berhasil menjatuhkan lawannya dari balok. Lomba ini menguji kekuatan dan keseimbangan peserta.
-
Siapa yang prihatin tentang konflik Laut China Selatan? Para menteri luar negeri di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) pada Sabtu, 30 Desember 2023 menyatakan keprihatinan mereka atas meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.
-
Apa yang ditemukan di Laut China Selatan? Dua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644. Dua bangkai kapal kuno ditemukan di kedalaman sekitar 1.500 meter di Laut China Selatan.
-
Peristiwa penting apa yang terjadi di Laut Merah? Di bulan istimewa ini, Nabi Musa dan kaum Bani Israil selamat dari serangan kerajaan Firaun di Laut Merah.
"Masa baru ribut sudah perang, itu pemikiran, maaf kalau saya pakai istilah bodoh," sambungnya.
Pilihan tidak melakukan perang bukan berarti akan menyerahkan wilayah perbatasan. Dia menegaskan tidak akan pernah melepaskan wilayah Indonesia.
"Kami tidak akan pernah melepaskan wilayah Indonesia, itu tidak akan pernah terjadi," ungkapnya.
Saat ini, pemerintah tengah melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan kawasan Natuna. Termasuk memaksimalkan potensi yang ada di wilayah bagian Kepulauan Riau tersebut.
Tim survei dari berbagai kementerian sudah dikirim. Mereka sudah kembali dan sedang melakukan pengkajian.
Menko Luhut mengklaim timnya sudah berupaya maksimal menyerap aspirasi dari berbagai sudut pandang. Sehingga keputusan yang nanti diambil soal Natuna tidak atas keinginan pihak tertentu. "Kita kan tidak mau juga yang kaya gitu," katanya mengakhiri.
Bakamla Bakal Dipersenjatai Kapal Baru
Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menginginkan agar Badan Keamanan Laut (Bakamla) jadi coast guard yang menjaga perbatasan wilayah Indonesia. Sebagaimana coast guard negara lain, dia ingin Bakamla dibekali kapal ocean going vessel atau kapal pelayaran samudera.
Saat ini Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah membeli kapal ocean going asal Denmark. Ukurannya berkisar antara 138 meter sampai 150 meter.
"Jadi kita bisa berlayar di laut bebas," kata Menko Luhut di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (17/1).
Menko Luhut melanjutkan, selama 72 tahun kemerdekaan, Indonesia belum punya kapal ocean going penjaga perbatasan. Untuk itu Bakamla perlu dibekali kapal jenis tersebut agar bisa sambil dipakai berlayar di laut Natuna.
"Bukan free guard tapi sekelas itu supaya kapal coast guard kita berlayar di Natuna," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).
Baca SelengkapnyaIrvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.
Baca SelengkapnyaLuhut menyadari, luasnya batas negara Indonesia membutuhkan angkatan laut yang tangguh.
Baca SelengkapnyaTema debat berkaitan dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Baca SelengkapnyaSejumlah pengamat mengkhawatirkan kerja sama Indonesia-China dalam sektor maritim di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaKasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).
Baca SelengkapnyaKonflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.
Baca Selengkapnya"Perlu kehati-hatian dalam menangani konflik dan menyikapi dinamika situasi yang berkembang," kata Menko Polhukam
Baca SelengkapnyaMahfud menilai, kesepakatan Prabowo dan Xi Jinping bisa menjadi masalah baru di kawasa
Baca SelengkapnyaAksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca SelengkapnyaKapal patroli Indonesia berhasil mengusir kapal CCG 5402 keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.
Baca Selengkapnya