Soal Stunting, YLKI Nilai Para Cawapres Belum Punya Solusi Sistematis
Merdeka.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyoroti visi misi yang disampaikan para pasangan cawapres 01 maupun 02 pada saat debat ketiga semalam. Menurut YLKI, visi misi yang disajikan terlihat terlalu teknis dan sektoral. Salah satunya terkait masalah stunting.
"Lebih kepada visi misi seorang menteri, bukan seorang cawapres. Padahal persoalan yang ada harus disikapi dengan kebijakan yang komprehensif dan holistik," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (18/3).
Tulus mengatakan terkait dengan persoalan BPJS kesehatan dan stunting, sangat ironis. Sebab, kedua pasangan calon belum menonjolkan upaya preventif promotif secara serius, dan sistematis.
-
Apa tema debat cawapres? Adapun tema debat kedua yang akan disampaikan cawapres meliputi ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur dan perkotaan.
-
Siapa yang hadiri diskusi Kemensos? Dihadiri Kepala Sentra Terpadu dan Sentra, Kepala Balai, Komisi Nasional Disabilitas dan para akademisi perwakilan dari Universitas Negeri Surabaya, acara ini dibuka secara resmi oleh Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
-
Apa yang menjadi fokus debat pertama Pilgub Jakarta? Tiga pasangan calon akan berpartisipasi dalam debat ini, yaitu Ridwan Kamil-Suswono (nomor urut 1), Dharma Pongrekun-Kun Wardana (nomor urut 2), dan Pramono Anung-Rano Karno (nomor urut 3), dengan tema yang diangkat adalah sumber daya manusia dan transformasi Jakarta sebagai kota global.
-
Apa yang dibahas Kementerian LHK? Menteri LHK dalam pidatonya memaparkan berbagai turbulensi dan tantangan pengelolaan hutan. Pihaknya berharap para akademisi dan pihak lain terus mendukung pemerintah dalam mengidentifikasi berbagai solusi. Di antaranya, kata Menteri Siti, yakni untuk memperkuat paradigma pengelolaan hutan secara lestari, serta ikut menjaga dan mewujudkan keseimbangan dan keadilan.
-
Apa fokus utama diskusi BPIP? Tema diskusi yakni 'Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara dalam Berbangsa dan Bernegara' dan berfokus pada upaya menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila di tengah tantangan etika yang dihadapi oleh para pejabat publik.
-
Dimana diskusi Kemensos berlangsung? Komitmen Kementerian Sosial (Kemensos) untuk mewujudkan layanan inklusif bagi penyandang disabilitas terus ditingkatkan. Salah satunya melalui kerja sama dengan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dalam penyelenggaraan Diskusi Reflektif Penanganan Disabilitas secara Inklusif, Holistik, dan Integratif, di Aula Pusdiklat dan Pengembangan Profesi, Jakarta Selatan, Senin (24/6).
Terbukti, para paslon tidak sedikitpun berbicara upaya pengendalian konsumsi tembakau. Padahal, baik stunting dan defisit BPJS kesehatan, sangat erat kaitannya dengan upaya preventif promotif, salah satunya adalah pengendalian konsumsi tembakau.
"Benar stunting disebabkan karena kurangnya asupan gizi secara kronis pada rumah tangga miskin. Tetapi asupan gizi yang kurang itu karena alokasi pendapatan rumah tangga miskin lebih banyak untuk membeli rokok, bukan untuk membeli lauk pauk," kata Tulus.
Kemudian, terkait BPJS kesehatan, defisit keuangannya juga banyak dipicu oleh penyakit tidak menular, seperti jantung koroner, stroke, hipertensi, gagal ginjal, dan lain-lain. Penyakit ini pun muncul karena faktor gaya hidup serta konsumsi rokok berkontribusi paling signifikan atas munculnya penyakit penyakit tersebut.
"YLKI mempertanyakan dengan keras para pasangan calon tidak menjadikan upaya preventif promotif berupa wabah konsumsi rokok sebagai agenda kebijakannya. Ada kepentingan apa sehingga para cawapres tidak menyinggung upaya pengendalian konsumsi rokok? Aneh bin ajaib," terangnya.
Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, prevalensi penyakit tidak menular justru melonjak drastis, dibandingkan prevalensi pada Riskesdas 2013. Faktanya prevalensi kanker dari semula sebesar 1,4 persen (2013) menjadi 1,8 persen (2018), prevalensi stroke dari 7 persen menjadi 10,9 persen, penyakit ginjal kronik dari 2 persen menjadi 3,8 persen dan penyakit diabetes melitus dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen.
"Dengan melihat visi misi kedua paslon tersebut, YLKI sangat meragukan masalah kesehatan secara holistis seperti stunting akan bisa diwujudkan dan diatasi. Dan BPJS Kesehatan pun akan mengalami defisit finansial yang berkepanjangan," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ide yang dikemukakan oleh para pasangan capres-cawapres dalam debat KPU belum membumi bagi masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaMahyeldi menuding angka stunting di Solok saat Epyardi menjabat tertinggi di Sumbar.
Baca SelengkapnyaCak Imin menyinggung anggaran stunting tidak bisa optimal.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur menggelar debat kedua Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar tegas tak setuju jika program itu untuk mencegah stunting.
Baca SelengkapnyaBahkan Ganjar Pranowo harus memberi penjelasan tentang perbedaan dua kondisi gangguan tumbuh kembang anak tersebut.
Baca SelengkapnyaKritikam itu disampaikan agar debat Pilpres 2024 berikutnya berjalan lebih baik.
Baca SelengkapnyaAwalnya, calon gubernur nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah, mendapatkan pertanyaan dari panelis yang dibacakan oleh moderator
Baca SelengkapnyaAngka kemiskinan masih menjadi momok di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPanelis bertanya kepada Cawagub Ade Sumardi tentang cara menurunkan prevalensi anak stunting dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Banten.
Baca Selengkapnya"Sepertinya para penyelenggara Pemilu lebih menitikberatkan pada pemilihan presiden," kata SBY.
Baca SelengkapnyaDalam debat tersebut, mereka tidak hanya mampu menjelaskan visi & misi dengan jelas, tetapi juga memberikan contoh konkret dari pengalaman mereka yang relevan.
Baca Selengkapnya