Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sofyan: Pemerintah SBY salah kelola ekonomi bikin kemiskinan naik

Sofyan: Pemerintah SBY salah kelola ekonomi bikin kemiskinan naik Sofyan Djalil dperiksa KPK. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Sofyan Djalil mengatakan, rekomendasi Bank Dunia untuk Indonesia dalam hal pengentasan kemiskinan, sudah dilakukan pemerintah. Dia mengakui program-program pengentasan kemiskinan yang dirancang pemerintah belum efektif dan maksimal.

"Bank Dunia mempunyai beberapa rekomendasi dan sebenarnya kita sedang ke arah sana," kata Sofyan di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/12).

Sofyan menyebut salah satu program yang sudah dilakukan pemerintah adalah penyediaan fasilitas pelatihan tenaga kerja untuk mendukung peralihan tenaga kerja informal ke tenaga kerja formal. Program ini dilaksanakan oleh Kementerian Tenaga Kerja.

Orang lain juga bertanya?

Selain itu, pemerintah juga sedang gencar mempermudah pengusaha mikro, kecil dan menengah untuk meningkatkan jangkauan bisnisnya melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Tahun depan, pemerintah menganggarkan Rp 110 triliun untuk mensubsidi bunga KUR agar bisa ditekan hingga mencapai angka 9 persen.

Program lain yang dilakukan pemerintah adalah perbaikan dalam hal sanitasi serta berbagai akses bagi masyarakat miskin.

Sofyan menambahkan, pemerintah sebelumnya memiliki andil yang besar terhadap pola pembangunan di Indonesia. Sofyan menyoroti ketergantungan Indonesia di masa pemerintahan sebelumnya, terhadap komoditas. Dengan anjloknya harga komoditas, perekonomian Indonesia ikut terpuruk dan berimbas kepada meningkatnya angka kemiskinan.

"Kita tidak bisa lagi mengikut pola pembangunan kemarin, kan sangat tergantung pada harga komoditas. Saat harganya tinggi, ekspor kita tinggi kemudian menciptakan lapangan kerja banyak di sektor itu. Oleh sebab itu kita harus mengubah pola yang seperti itu, supaya kedepan itu pendekatan kita harus lebih baik," jelas dia.

Pemerintah optimis, angka kemiskinan bisa mencepai level 7 persen dalam lima tahun mendatang. Begitu juga dengan gini rasio yang diharapkan bisa bergeser dari 0,41 persen menjadi 0,37 persen.

"Selama 10 tahun terakhir gini rasio kita makin melebar dan memburuk itu memberikan gambaran yan terjadi. Makanya gubernur ada disini. Sekarang kan 0,41 persen, targetnya 0,37 persen di 2019 dan tahun depan 0,39 persen. Untuk menurunkan itu banyak yang harus diperbaiki," pungkas dia.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Miris! Kemiskinan di Daerah Tambang dan Kaya Sumber Daya Alam
Miris! Kemiskinan di Daerah Tambang dan Kaya Sumber Daya Alam

Guru Besar Hukum Pidana Universitas Pancasila Agus Surono mengatakan, tantangan terbesar dalam pengelolaan SDA adalah masalah deforestasi.

Baca Selengkapnya
Kenaikan Harga Beras Bisa Lebih Gawat dari BBM, Jumlah Penduduk Miskin Berpotensi Melonjak
Kenaikan Harga Beras Bisa Lebih Gawat dari BBM, Jumlah Penduduk Miskin Berpotensi Melonjak

Harga beras medium di pasaran rata-rata telah melampaui harga acuan sebesar Rp 10.900-Rp 11.800 per kg.

Baca Selengkapnya
Daya Beli Masyarakat Turun, Mendag Usul Salurkan Bansos hingga Subsidi
Daya Beli Masyarakat Turun, Mendag Usul Salurkan Bansos hingga Subsidi

Pemerintah perlu memberikan bantuan bagi kelas menengah untuk mendorong daya beli kelompok masyarakat itu kembali bangkit.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tegas! Sri Mulyani Blak-blakan Banyak Kelas Menengah Jatuh Miskin Jelang Jokowi Lengser
VIDEO: Tegas! Sri Mulyani Blak-blakan Banyak Kelas Menengah Jatuh Miskin Jelang Jokowi Lengser

Sri Mulyani mengakui ada kelas menengah yang jatuh dalam jurang kemiskinan

Baca Selengkapnya
Tergolong Kebutuhan Pangan, Rokok Jadi Penyebab Garis Kemiskinan di Sumut Meningkat
Tergolong Kebutuhan Pangan, Rokok Jadi Penyebab Garis Kemiskinan di Sumut Meningkat

Selain tergolong kebutuhan makanan, Rokok juga menjadi penyebab utama garis kemiskinan di Sumatra Utara meningkat.

Baca Selengkapnya
Indonesia Punya Kekayaan Alam Melimpah Tapi Rakyatnya Masih Banyak yang Miskin, Apa Solusinya?
Indonesia Punya Kekayaan Alam Melimpah Tapi Rakyatnya Masih Banyak yang Miskin, Apa Solusinya?

Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang, Zainur Wula mengatakan, kemandirian ekonomi salah satu tujuan fundamental yang harus dicapai

Baca Selengkapnya
Prabowo Tuding IMF Biang Kerok Carut-Marut Masalah Pangan di Indonesia
Prabowo Tuding IMF Biang Kerok Carut-Marut Masalah Pangan di Indonesia

Prabowo menyebut, permasalahan pangan di Indonesia dimulai ketika IMF 'melemahkan' peran Bulog.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Sebut Energi Terbarukan Dapat Pengaruhi Kebijakan Fiskal
Said Abdullah Sebut Energi Terbarukan Dapat Pengaruhi Kebijakan Fiskal

Said Abdullah, mengatakan setiap tahun Indonesia menghadapi masalah karena menurunnya lifting minyak dan gas bumi.

Baca Selengkapnya
Panen Bergeser, Mendag Tak Bisa Pastikan Harga Beras Turun Dalam Waktu Dekat
Panen Bergeser, Mendag Tak Bisa Pastikan Harga Beras Turun Dalam Waktu Dekat

Pemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.

Baca Selengkapnya
Prabowo-Gibran Diminta Cari Sosok Mumpuni Jadi Kepala Bapanas Gantikan Arief Prasetyo
Prabowo-Gibran Diminta Cari Sosok Mumpuni Jadi Kepala Bapanas Gantikan Arief Prasetyo

Pasalnya, selama menjabat sebagai Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi dinilai gagal dan tidak becus dalam mengurus beras di Indonesia.

Baca Selengkapnya
KTNA Kritisi Sikap Bulog yang Tidak Serap Gabah dan Jagung
KTNA Kritisi Sikap Bulog yang Tidak Serap Gabah dan Jagung

Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah.

Baca Selengkapnya
Harga Jual Jauh Lebih Murah, Produk Impor Kini Rebut Pasar Produk Lokal
Harga Jual Jauh Lebih Murah, Produk Impor Kini Rebut Pasar Produk Lokal

Dengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.

Baca Selengkapnya