Solusi perang dingin PGN-Pertagas hanya Dahlan yang tahu
Merdeka.com - Perang dingin antara Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Pertamina melalui Pertagas sudah diputuskan jalan keluarnya. Namun, Menteri BUMN Dahlan Iskan masih belum mau menuturkan solusinya seperti apa.
"Sudah diputuskan tapi belum bisa diumumkan," ujar Dahlan di Kedoya, Jakarta, Jumat (10/1).
Ketika didesak keputusan tersebut kapan akan diungkapkan, Dahlan enggan menjawab secara pasti. "Nanti lah enggak sekarang," tegasnya.
-
Apa yang dipastikan oleh Pertamina Patra Niaga? Pertamina Patra Niaga memastikan kebutuhan BBM di sektor penerbangan dan transportasi darat akan terpenuhi dengan baik selama forum berlangsung.
-
Kenapa PDIP belum memutuskan calon untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Kapan proposal dibuat? Proposal adalah rancangan kegiatan atau permintaan kepada seseorang atau suatu lembaga untuk melakukan suatu kegiatan.
-
Siapa yang mengumumkan kemajuan Pertamina dalam CCS? Dengan komitmen kuat untuk pembangunan berkelanjutan, Pemerintah Indonesia dengan bangga mengumumkan kemajuan strategis dalam penerapan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS).
-
Apa yang sedang dikaji Pertamina saat ini? 'Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apapun dari pemerintah. Tentu ini akan kami usulkan dan akan kami bahas lebih lanjut,' kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu, (30/8).
-
Kenapa Pertamina turun tangan? Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, penanggulangan karhutla penting dilakukan untuk meminimalisir penyebaran dan dampak lainnya, terutama dampak bagi kesehatan masyarakat dan keberlangsungan lingkungan.
Sebelumnya, Ketua Umum Serikat Pekerja PGN Haidar menuding Dahlan Iskan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas perseteruan ini. Sebab, Dahlan dinilai tidak becus mengurus perusahaan pelat merah.
Dia menceritakan awal perseteruan tersebut terjadi karena adanya Undang-Undang open access atau pemakaian pipa PGN secara bersama-sama. PGN merasa terbelenggu karena aturan ini menyebabkan infrastruktur pipa PGN tidak dibangun untuk dipakai bersama-sama.
"Kita tidak menolak tapi karena infrastruktur kita engga bisa. Harusnya ada infrastruktur untuk ramai-ramai," ucap Haidar ketika berbincang dengan wartawan di Jakarta, Kamis (9/1).
Menurut Haidar, kisruh aturan open access kemudian menjalar ke masalah peleburan PGN dengan Pertagas. Rencana ini disampaikan langsung oleh Dahlan. Menurut Haidar, harusnya BUMN itu fokus mengerjakan usaha masing-masing. Pertamina mengurusi minyak dan PGN mengurusi gas.
"Tapi kenapa Pertamina membuat anak usaha lari ke hilir notabene bisnisnya ke PGN. Pertamina tidak mau lagi jual gas hulu ke PGN dan sekarang lewat Pertagas. Overlapping ini tapi tidak ditengahi oleh Menteri BUMN," tambahnya.
Haidar menyebut, akuisisi PGN oleh Pertagas membutuhkan modal sangat besar yang tidak dipikirkan oleh pejabat BUMN. Dari hitungan Haidar, aksi korporasi ini membutuhkan dana Rp 140 triliun.
"Ambil PGN tidak mudah, itu market kita di pasar Rp 70 triliun, saham di publik Rp 70 triliun. Itu setidaknya Rp 140 triliun," tutupnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dahlan tidak menapik akan terjadinya kasus korupsi, baik dilakukan secara personal maupun secara korporasi.
Baca SelengkapnyaPuan Sebut Belum Ada Pergerakan Hak Angket, Begini Sikap PKB dan NasDem
Baca SelengkapnyaPenyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memeriksa mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan terkait kasus dugaan korupsi pembelian LNG PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaDPP PDIP ingin mendengar dari DPD DKI mengapa perlu dijatuhkan sanksi organisasi kepada Cinta. Karena pemberian sanksi tidak bisa begitu saja diputuskan.
Baca SelengkapnyaDiketahui, Pertemuan antara PSI dengan Partai Golkar berlangsung pada Kamis (11/7)
Baca SelengkapnyaDemokrat Akui Bertemu PKS Bahas Pilkada Jakarta, Tapi Tak Tawarkan Posisi Cawagub
Baca Selengkapnya