Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Solusi perang dingin PGN-Pertagas hanya Dahlan yang tahu

Solusi perang dingin PGN-Pertagas hanya Dahlan yang tahu

Merdeka.com - Perang dingin antara Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Pertamina melalui Pertagas sudah diputuskan jalan keluarnya. Namun, Menteri BUMN Dahlan Iskan masih belum mau menuturkan solusinya seperti apa.

"Sudah diputuskan tapi belum bisa diumumkan," ujar Dahlan di Kedoya, Jakarta, Jumat (10/1).

Ketika didesak keputusan tersebut kapan akan diungkapkan, Dahlan enggan menjawab secara pasti. "Nanti lah enggak sekarang," tegasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Serikat Pekerja PGN Haidar menuding Dahlan Iskan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas perseteruan ini. Sebab, Dahlan dinilai tidak becus mengurus perusahaan pelat merah.

Dia menceritakan awal perseteruan tersebut terjadi karena adanya Undang-Undang open access atau pemakaian pipa PGN secara bersama-sama. PGN merasa terbelenggu karena aturan ini menyebabkan infrastruktur pipa PGN tidak dibangun untuk dipakai bersama-sama.

"Kita tidak menolak tapi karena infrastruktur kita engga bisa. Harusnya ada infrastruktur untuk ramai-ramai," ucap Haidar ketika berbincang dengan wartawan di Jakarta, Kamis (9/1).

Menurut Haidar, kisruh aturan open access kemudian menjalar ke masalah peleburan PGN dengan Pertagas. Rencana ini disampaikan langsung oleh Dahlan. Menurut Haidar, harusnya BUMN itu fokus mengerjakan usaha masing-masing. Pertamina mengurusi minyak dan PGN mengurusi gas.

"Tapi kenapa Pertamina membuat anak usaha lari ke hilir notabene bisnisnya ke PGN. Pertamina tidak mau lagi jual gas hulu ke PGN dan sekarang lewat Pertagas. Overlapping ini tapi tidak ditengahi oleh Menteri BUMN," tambahnya.

Haidar menyebut, akuisisi PGN oleh Pertagas membutuhkan modal sangat besar yang tidak dipikirkan oleh pejabat BUMN. Dari hitungan Haidar, aksi korporasi ini membutuhkan dana Rp 140 triliun.

"Ambil PGN tidak mudah, itu market kita di pasar Rp 70 triliun, saham di publik Rp 70 triliun. Itu setidaknya Rp 140 triliun," tutupnya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penuhi Panggilan Penyidik KPK, Dahlan Iskan Dicecar RUPS Dalam Kasus Korupsi LNG
Penuhi Panggilan Penyidik KPK, Dahlan Iskan Dicecar RUPS Dalam Kasus Korupsi LNG

Dahlan tidak menapik akan terjadinya kasus korupsi, baik dilakukan secara personal maupun secara korporasi.

Baca Selengkapnya
Puan Sebut Belum Ada Pergerakan Hak Angket, Begini Sikap PKB dan NasDem
Puan Sebut Belum Ada Pergerakan Hak Angket, Begini Sikap PKB dan NasDem

Puan Sebut Belum Ada Pergerakan Hak Angket, Begini Sikap PKB dan NasDem

Baca Selengkapnya
Dahlan Iskan Dicecar KPK soal Perannya sebagai Pemegang Saham Pertamina
Dahlan Iskan Dicecar KPK soal Perannya sebagai Pemegang Saham Pertamina

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memeriksa mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan terkait kasus dugaan korupsi pembelian LNG PT Pertamina.

Baca Selengkapnya
Nasib Cinta Mega Belum Diputuskan, PDIP Tunggu Klarifikasi DPD DKI
Nasib Cinta Mega Belum Diputuskan, PDIP Tunggu Klarifikasi DPD DKI

DPP PDIP ingin mendengar dari DPD DKI mengapa perlu dijatuhkan sanksi organisasi kepada Cinta. Karena pemberian sanksi tidak bisa begitu saja diputuskan.

Baca Selengkapnya
Patahkan Pernyataan Airlangga, PSI Blak-blakan Sebut Tak Ada Kesepakatan dengan Golkar di Pilkada Jakarta
Patahkan Pernyataan Airlangga, PSI Blak-blakan Sebut Tak Ada Kesepakatan dengan Golkar di Pilkada Jakarta

Diketahui, Pertemuan antara PSI dengan Partai Golkar berlangsung pada Kamis (11/7)

Baca Selengkapnya
Demokrat Akui Bahas Pilkada Jakarta dengan PKS, Tapi Tak Tawarkan Posisi Cawagub
Demokrat Akui Bahas Pilkada Jakarta dengan PKS, Tapi Tak Tawarkan Posisi Cawagub

Demokrat Akui Bertemu PKS Bahas Pilkada Jakarta, Tapi Tak Tawarkan Posisi Cawagub

Baca Selengkapnya