Solusi untuk Kejar Target Indonesia Jadi Pemasok Udang Terbesar Dunia
Merdeka.com - Pemerintah menargetkan Indonesia menjadi pengekspor udang terbesar nomor satu di dunia dan memastikan ekspor udang naik hingga 250 persen pada tahun 2024.
CEO dan Co-founder eFishery Gibran Huzaifah mengatakan, untuk mencapai target tersebut, kapasitas produksi perlu ditingkatkan. Salah satunya dengan mengatasi salah satu hambatan terbesar dalam budi daya udang, yaitu wabah penyakit.
"Budi daya udang kini menjadi salah satu peluang bisnis yang kian menjanjikan, namun serangan wabah penyakit pada udang menjadi satu momok menakutkan bagi seluruh petambak udang sejak satu dekade lalu," ujarnya dikutip dari Antara, Jumat (16/4).
-
Apa target produksi perikanan Indonesia di tahun 2025? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan bahwa target indikator utama dalam produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, mencapai 24,58 juta ton.
-
Bagaimana cara Kementan meningkatkan produktivitas padi? 'Tapi kita menggunakan mekanisasi pertanian yaitu combine harvester, traktor roda 4 dan rice transplanter itu bisa tanam 3 kali setahu, sehingga produktivitas dan produksi meningkat. Biayanya bisa ditekan 40 sampao 50 persen per hektar,' pinta Amran.
-
Siapa yang menargetkan produksi perikanan 24,58 juta ton? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan bahwa target indikator utama dalam produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, mencapai 24,58 juta ton.
-
Bagaimana Sujadi membudidayakan kepiting? Sujadi menjelaskan, apartemen bertingkat untuk budi daya kepiting itu dibuat dari bahan sederhana yaitu bambu, kayu, dan jerigen bekas yang kemudian disusun secara bertingkat. Kemudian di bagian atas apartemen itu diberi aliran air yang dialirkan melalui pipa ke masing-masing tingkatan apartemen.
-
Apa yang ingin KKP dorong di sektor perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi.
-
Bagaimana BUBK menjaga kualitas udang di Kebumen? Penanggung Jawab Operasional BUBK Kebumen, I Gede Buddha, mengatakan bahwa CBIB bertujuan untuk mengendalikan kualitas udang tanpa bahan kimia dan memudahkan penelusuran Riwayat pemeliharaan udang.
eFishery yang merupakan startup pelopor inovasi ekosistem akuakultur di Indonesia saat ini menawarkan inovasi Disease Prevention System (DPS), solusi yang dapat mencegah wabah penyakit pada budi daya udang dan mengatur kualitas air tambak dengan berbasis teknologi.
"Dengan mengaplikasikan DPS petambak udang mampu meningkatkan ketahanan udang budi daya terhadap penyakit, sehingga dapat mencegah terjadinya kegagalan panen," katanya.
Menurut dia, penyebab serangan wabah penyakit yang terjadi salah satunya adalah Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) dan Early Mortality Syndrome (EMS) yang dapat menyebabkan kematian pada post larva benur, air bak benur dan induk, serta pakan alami.
Dia menjelaskan, salah satu komponen dalam DPS adalah disinfektan ramah lingkungan yang terbukti dengan cepat membunuh bakteri dan menghilangkan berbagai patogen yang dapat menyebabkan penyakit pada udang seperti yellow head virus, white spot syndrome virus (WSSV), dan Vibrio parahaemolyticus penyebab AHPND.
Gibran menambahkan, dalam penerapan DPS, teknisi eFishery akan melakukan pengecekan berupa biosecurity scoring untuk menentukan tingkat kerentanan tambak terhadap serangan penyakit, kemudian menganalisis kualitas air tambak secara rutin serta memberikan laporan dan rekomendasi penanganan air.
"Teknisi kemudian memberikan rekomendasi pemberian dosis disinfektan serta protokol apabila tambak terserang wabah, sehingga para petambak dapat berbudidaya dengan aman tanpa khawatir tambaknya terserang penyakit," kata Gibran.
Bobby, salah seorang petambak udang dari Kelompok Tani Blue Vaname di Subang, mengatakan penggunaan DPS menjadi solusi untuk menghindari kematian pada budi daya udang yang dikelolanya.
Dia menceritakan, awalnya pernah mengalami pandemi kematian dini udang di tambaknya akibat terjadi blooming plankton yang diduga disebabkan oleh Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) di DOC 70.
Bobby dan petambak lainnya kemudian memutuskan untuk mencoba produk DPS dari eFishery.
"Penggunaan DPS ini merupakan investasi yang baik, karena dengan harga terjangkau tambak kita terhindar dari serangan wabah penyakit sehingga kita merasa tenang dalam berbudidaya udang," katanya.
Selain terhindar dari wabah penyakit, dia juga merasakan berbagai keuntungan dari produk DPS, di antaranya peningkatan rata-rata pendapatan hingga 111,27 persen per meter per segi, penurunan rata-rata rasio konversi pakan (FCR) sebesar 0,23 persen, serta peningkatan rata-rata produktivitas sebesar 0,12 kg per meter.
Target KKP
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyadari pasar udang termasuk yang terbesar di dunia. Namun sayangnya sumbangsih Indonesia masih kecil. Hanya USD 2 miliar dari sekitar USD 24 miliar nilai pasar udang di dunia.
Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Sjarief Widjaja mengatakan, untuk mengejar ketertinggalan tersebut KKP menargetkan sebanyak 2 juta ton produksi udang untuk di masing-masing wilayah seluruh Indonesia. Beberapa tempat pun dipilih untuk dijadikan kawasan tambah estate.
"Kita bisa desain tambak estase keruk pasar USD 24 miliar. Kita nomor 7 hannya USD 2 miliar, kita bisa dorong agar tembus ke atas," jelas dia dalam Rapat Kerja Hipmi 2021, Sabtu (6/3).
Dia mengatakan, setidaknya target 2 juta ton per hektare area akan tercapai pada 2024. Sebab, sejauh ini luasan produksi baru 856.000 saja.
"Kami dorong naik 2 juta ton sekarang kami pilih daerah mana yang dipilh. Aceh Timur ada 10.000 Ha kami sudah lihat lokasinya, cocok kami bisa bikin kluster," jelasnya.
Dia menambahkan, untuk saat ini KKP sudah mengunci tarif bea masuk ke Amerika Serikat dan Eropa. KKP mencoba menurunkan tarif bea masuk agar udang bisa bersaing secara harga dan lebih kompetitif. "Ini salah satu strategi kami," singkatnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari sudut pandang bisnis, ongkos produksi udang di Indonesia masih cukup tinggi.
Baca Selengkapnya42 ton pakan udang, 8 juta ekor benur, dan 400 ekor induk udang dengan total nilai ekonomi mencapai Rp. 1,66 Miliar dikirimkan.
Baca SelengkapnyaBudidaya udang di Indonesia masih pakai cara tradisional.
Baca SelengkapnyaJokowi meyakini IPB dapat membuat rencana strategis untuk menyelesaikan krisis pangan tersebut.
Baca SelengkapnyaSalah satu cara untuk mencapai target swasembada pangan tersebut salah satunya melalui perluasan lahan pertanian.
Baca SelengkapnyaMelalui BUBK, mereka memperkenalkan model baru pengelolaan tambak yang belum diadaptasi oleh tambak tradisional.
Baca SelengkapnyaMantan Pemain Timnas Indonesia Banting Setir Jadi Pembudidaya Ikan, Ajak Masyarakat Sukses Bersama
Baca SelengkapnyaUdang hidup yang dilelang tersebut tergolong premium.
Baca SelengkapnyaMenteri Trenggono akui kewalahan mengurus ekspor ilegal benih lobster.
Baca SelengkapnyaProgram SMART-Fish 3 dimaksudkan memperkuat produksi, standar mutu, diversifikasi produk, dan peluang pasar produk udang dan rumput laut.
Baca SelengkapnyaZulhas menilai banyak petani yang kurang memperhatikan standar mutu bibit padi.
Baca SelengkapnyaKata Jokowi, tantangan krisis pangan dunia menuntut warga Indonesia untuk melakukan inovasi.
Baca Selengkapnya