Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Solusi untuk Pelaku UMKM Tak Punya Pembukuan Keuangan, Hanya Bayar Rp22.000/Bulan

Solusi untuk Pelaku UMKM Tak Punya Pembukuan Keuangan, Hanya Bayar Rp22.000/Bulan UMKM. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya untuk mendorong Industri Kecil dan Menengah (IKM) bertumbuh dan naik kelas melalui pemanfaatan teknologi. Hal tersebut selaras dengan 10 prioritas strategi dalam Making Indonesia 4.0.

Langkah nyata yang dilakukan yakni mengintegrasikan pelaku IKM dengan startup penyedia teknologi untuk menciptakan transformasi yang menjadikan IKM modern, produktif, efisien dan berkualitas. Salah satunya melalui Startup4Industry (S4I).

Dari finalis kompetisi Startup4industry 2022 besutan Kementerian Perindustrian, terdapat Industri Kelas Menengah (IKM) yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat.

Misalnya Artaka yang merupakan sebuah aplikasi pembukuan digital untuk membantu UMKM yang sebelumnya unbankable menjadi bankkable. VP Business Development Artaka, Dedy Santoso menjelaskan, hampir seluruh UMKM yang berada di mikro dan makro tidak memiliki pencatatan pembukuan yang lengkap. Hal ini membuat Artaka terpacu untuk mengedukasi perihal pembukuan digital dengan sangat mudah.

"Tidak banyak UMKM yang memiliki pencatatan pembukuan usaha yang baik. Mulai dari stok hingga laba juga arus kas bisa diperoleh hanya dengan satu aplikasi ini. Hanya dengan Rp22.000 per bulan UMKM yang berlangganan bisa mendapat layanan tersebut. Data yang sudah tercatat nanti bisa di download dan setelah itu data bisa segera dihapus. Jadi tidak perlu khawatir data tersebut dipergunakan tidak semestinya," jelasnya.

Artaka memberikan banyak kemudahan termasuk memberikan microsite yang bisa digunakan untuk penjualan. Pihaknya juga telah bekerja sama dengan berbagai metode pembayaran sehingga pelanggan bisa dengan mudah menyelesaikan pembelanjaannya. Terlebih lagi, pelaku UMKM bisa mendapatkan laporan laba rugi, arus kas dan neraca.

"Kami melatih 10 mitra IKM selama 10 minggu di mana mereka akhirnya telah memiliki laporan keuangan laba rugi, arus kas dan neraca. Lalu, kami juga menyediakan microsite untuk mereka berjualan layaknya marketplace dengan berbagai e-catalognya," bebernya.

Sistem Otomasi

Selain itu, ada PT Surya Sarana Dinamika (SSD) memiliki keahlian dibidang robotik, sistem otomasi (mekanik dan elektrik), modifikasi mesin, training center, service center, internet of things serta sebagai konsultan sistem otomasi. Talenta Amelia, Business Development SSD mengatakan, pelaku IKM harus memiliki ketelusuran data yang akurat guna mendapatkan kelancaran dalam suatu proses.

"SSD ini membantu IKM di Indonesia dengan menciptakan suatu software bernama warehouse management system untuk memiliki kelengkapan data mulai dari pencatatan produk masuk keluar dari gudang, jadwal produksi kapan, pengiriman produk kapan hingga cek quality kapan yang tersimpan dalam software tersebut," kata CEO PT Engineering Solution Technology Devrian Tandrianto.

Apabila pencatatan gudang ini berantakan, tentu akan berdampak terutama kinerja karyawan yang tidak efektif dalam mengerjakan pekerjaannya. Selain itu, dapat mengganggu jadwal pengiriman apabila barang tersebut hilang atau tidak ditemukan. Selain itu juga berdampak pada branding perusahaan sampai ke income perusahaan itu sendiri.

"Jadi, kami ingin memberikan kemudahan untuk mengontrol apa yang terjadi di gudang baik dari proses pengiriman, penerimaan, penyimpanan dan perpindahan juga pengambilan. Kalau kita lihat di produksi ya, kan ada kodenya di simpen di rak A, B, atau C. Nah, itu kita bisa tracing ngambilnya dimana, kadaluarsanya kapan jadi bisa tahu first in first out apa yang dibutuhkan IKM dengan kepemilikan gudang dengan menaruh barcode di setiap produknya," terangnya.

Startup4industry merupakan program pembinaan tech startup dari Kementerian Perindustrian untuk mewujudkan Making Indoensia 4.0 dengan fokus menjembatani kebutuhan industri dengan startup penyedia teknologi. Program yang sudah berjalan sejak 2018 ini telah mendorong terjalinnya 80 hubungan bisnis antara tech startup dan pelaku industri.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Data APKLI: Ada 65,4 Juta Pelaku Ekonomi Rakyat, Lebih 50 Persen Belum Melek Digitalisasi Keuangan
Data APKLI: Ada 65,4 Juta Pelaku Ekonomi Rakyat, Lebih 50 Persen Belum Melek Digitalisasi Keuangan

BI mencatat transaksi quick response code Indonesia standard alias QRIS pada April 2024 tumbuh 175,44 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Baca Selengkapnya
Sosialisasi QRIS Perlu Lebih Maksimal di Kalangan UMKM
Sosialisasi QRIS Perlu Lebih Maksimal di Kalangan UMKM

Hermawaty melihat sosialisasi mengenai QRIS harus rinci dijelaskan kepada pelaku UMKM.

Baca Selengkapnya
Sumbang 40 Persen Ekonomi Wilayah ASEAN, UMKM Alami Hambatan Akses Kredit
Sumbang 40 Persen Ekonomi Wilayah ASEAN, UMKM Alami Hambatan Akses Kredit

Sumbang 40 Persen Ekonomi Wilayah ASEAN, UMKM Alami Hambatan Akses Kredit

Baca Selengkapnya
Apdesi Minta Pemerintah Percepat Digitalisasi Transaksi Keuangan di Desa
Apdesi Minta Pemerintah Percepat Digitalisasi Transaksi Keuangan di Desa

Nilai transaksi uang elektronik meningkat 39,28 persen

Baca Selengkapnya
UMKM Indonesia Disebut Masih Gagap Teknologi
UMKM Indonesia Disebut Masih Gagap Teknologi

Masih banyak UMKM Indonesia menghadapi kendala dalam adopsi teknologi digital.

Baca Selengkapnya
Pedagang Mie dan Bakso Dukung Transaksi Digital, Permudah Kelola Uang Usaha
Pedagang Mie dan Bakso Dukung Transaksi Digital, Permudah Kelola Uang Usaha

Penjual bakso dan mie ayam yang segmen pasarnya menengah ke atas sudah 100 persen menggunakan QRIS dalam bertransaksi.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Salurkan KUR, BRI Juga Aktif Beri Edukasi dan Pendampingan Bagi UMKM
Tak Hanya Salurkan KUR, BRI Juga Aktif Beri Edukasi dan Pendampingan Bagi UMKM

BRI juga aktif memberikan pelatihan manajemen keuangan, pengembangan usaha, serta strategi digitalisasi untuk memperkuat daya saing pelaku UMKM di era digital.

Baca Selengkapnya
Baru 10,52 Persen, Pemprov Jakarta Dorong UMKM Terapkan Pembayaran Lewat QRIS
Baru 10,52 Persen, Pemprov Jakarta Dorong UMKM Terapkan Pembayaran Lewat QRIS

Berdasarkan data pada Sistem Jakarta Entrepreneur (Jakpreneur) hingga 16 Juli 2024, tercatat 40.210 atau sekitar 10,52 persen

Baca Selengkapnya
Ini Harus Disiapkan Pengusaha UMKM untuk Bersaing di Era Ekonomi yang Semakin Kompetitif
Ini Harus Disiapkan Pengusaha UMKM untuk Bersaing di Era Ekonomi yang Semakin Kompetitif

UMKM dituntut lebih adaptif dan paham soal literasi keuangan di era ekonomi yang semakin kompetitif.

Baca Selengkapnya
Perspeksi & Pengusaha Digital Dorong Transaksi Toko Kelontong Pakai QRIS, Ini Manfaatnya
Perspeksi & Pengusaha Digital Dorong Transaksi Toko Kelontong Pakai QRIS, Ini Manfaatnya

Wahid setuju ada perubahan budaya dalam bertranskasi di pasar toko kelontong.

Baca Selengkapnya
Akses Keuangan Inklusif, Novita Hardini Dukung Perempuan Pelaku UMKM di Eduprintis Roadshow
Akses Keuangan Inklusif, Novita Hardini Dukung Perempuan Pelaku UMKM di Eduprintis Roadshow

Novita Hardini yang baru saja dilantik sebagai anggota DPR RI itu juga mengapresiasi kelompok perempuan pengrajin besek premium di Kabupaten Trenggalek.

Baca Selengkapnya
Menteri UMKM Dorong Pengusaha Kecil Sudah Wajib Melek Digital
Menteri UMKM Dorong Pengusaha Kecil Sudah Wajib Melek Digital

Mengadopsi teknologi digital agar lebih produktif dan berdaya saing tinggi.

Baca Selengkapnya