Sri Mulyani Akui Bangun SDM Lebih Sulit Dibanding Infrastruktur
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui membangun Sumber Daya Manusia (SDM) jauh lebih sulit dibandingkan membangun fisik atau infrastruktur. Hasil pembangunan infrastruktur bisa langsung dilihat tetapi pembangunan SDM sulit untuk diukur.
"Saya ingin menyampaikan kepada bapak ibu kalau kita fokus membangun SDM, tantangan akuntabilitas menjadi jauh lebih sulit. Dibandingkan membangun fisik. Kalau bapak ibu sekalian, TNI dan Polri kalau bicara tentang membeli alutsista mudah, akuntabilitasnya, kalau mau beli helikopter, betul tidak beli atau tidak," ujarnya di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (21/3).
"Tapi kalau membangun profesionalisme TNI, Polri ukurannya jauh lebih sulit, dibandingkan kalau membangun barak. Jadi segala sesuatu yang membangun SDM jauh lebih sulit tampak dampaknya jauh lebih besar kepada perekonomian kita," sambungnya.
-
Mengapa SDM di Indonesia maju? Secara keseluruhan, angka IPM Indonesia mengalami peningkatan di hampir semua provinsi, yang mencerminkan kemajuan dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan perekonomian, serta berdampak positif pada kualitas hidup masyarakat.
-
Siapa yang sulit untuk mengenali kemampuan sebenarnya? Beberapa yang memberi kesan pintar sebenarnya tidak sepintar bayangan mereka.
-
Siapa yang memprediksi pembangunan IKN di era Prabowo-Gibran kurang maksimal? Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi upaya proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan dilanjutkan presiden terpilih Prabowo Subianto tidak akan maksimal.
-
Kenapa pembangunan IKN di era Prabowo-Gibran diprediksi kurang maksimal? Hal itu, dikarenakan Prabowo berencana akan menggelontorkan dana untuk pembangunan IKN sebanyak Rp16 triliun per tahun.
-
Kenapa sulit cari kerja di Indonesia? Susahnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
-
Bagaimana Wali Kota Medan ingin menjadikan SDM di Medan unggul? “Jadi kami bercita-cita menjadikan kota Medan yang hari ini menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia tidak hanya dilihat dari luas wilayahnya saja melainkan juga dari SDM nya yang juga unggul,“ucap Bobby.
Sri Mulyani melanjutkan, belanja SDM yang menggunakan uang negara juga sulit dihitung salah satunya untuk pembangunan kesehatan masyarakat seperti stunting dan jumlah anak yang dilahirkan. Sering kali, anggaran habis untuk hal ini namun hasilnya tidak bisa langsung dirasakan.
"Di bidang kesehatan kita bisa mengukur jumlah anak yang stunting. Tapi itu tidak ujug-ujug turunnya. Jumlah bayi yang lahir sehat, berapa ibu yang melahirkan dengan sehat. Kita bicara anak yang di didik. Tidak tahu anaknya makin pintar atau tidak, tahu-tahu uangnya sudah habis," jelasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani mengakui, saat ini, masih terdapat kesenjangan infrastruktur di antara wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaSPBE menjadi faktor penting untuk mendukung operasional keseharian pemerintahan.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur sangat dibutuhkan oleh suatu negara.
Baca SelengkapnyaLewat bidang pendidikan dan kesehatan, Indonesia bisa keluar dari jebakan negara pendapatan menengah.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida membeberkan daftar keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja saat ini.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani meminta barang milik negara (BMN) harus menjadi sumber penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaIa tak ingin program yang terganjal kasus korupsi di era Johny G Plate tersebut kembali tersendat.
Baca SelengkapnyaKenaikan realisasi anggaran infrastruktur dalam APBN 2023 tak sebanding dengan serapan tenaga kerja di sektor konstruksi.
Baca SelengkapnyaSri selalu menjadi pendengar yang baik jika kementerian dan lembaga (K/L) meminta anggaran.
Baca SelengkapnyaTotal pendapatan negara pada tahun 2025 terdiri dari penerimaan perpajakan yaitu dari pajak dan cukai sebesar Rp2.490,9 triliun.
Baca SelengkapnyaSebagai contoh, Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam mengendalikan penyebaran virus covid-19.
Baca Selengkapnya