Sri Mulyani akui masih banyak proyek pembangunan dibiayai modal asing
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani membenarkan salah satu tantangan perekonomian yang diungkap oleh Bank Indonesia, yaitu belum optimalnya pemanfaatan modal domestik (dalam negeri). Selama ini, sebagian besar proyek banyak yang ditopang oleh modal asing.
Perempuan yang akrab disapa Ani tersebut mengatakan, saat ini masih banyak Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan yang belum tersalurkan, sehingga pemanfaatan modal dalam negeri belum maksimal.
"Kalau kita lihat dari sektor pendalaman sektor keuangan, itu juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan banyaknya potensi tabungan atau dana pihak ketiga yang belum tersalurkan untuk berbagai kebutuhan proyek investasi infrastruktur maupun proyek-proyek yang dilakukan swasta dalam ekspansi usahanya," kata Ani, saat ditemui usai acara Pertemuan Tahunan BI, di Jakarta Convention Center, Selasa (28/11).
-
Dimana BRI bantu Dewi? Rumah BUMN Yogyakarta binaan BRI Dampingi Dewi Dewi, yang sebelumnya bekerja sebagai pegawai bank, masih awam dalam merintis usaha. Untuk belajar lebih jauh, ia bergabung dengan Rumah BUMN Yogyakarta (RuBY) pada 2020.
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
-
Siapa wanita terkaya di Indonesia? Arini Subianto dikenal sebagai salah satu wanita dengan kekayaan terbesar di Indonesia.
-
Siapa yang dibantu oleh Bank BRI? Ketua Klaster Jambu Biji Tanwiedjie, Suyanto, mengatakan bahwa ketika memulai bertani jambu kristal masyarakat desa kerap mengandalkan Bank BRI untuk permodalan usaha.
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Bagaimana BRI bantu Dewi? Rumah BUMN Yogyakarta binaan BRI Dampingi Dewi Dewi, yang sebelumnya bekerja sebagai pegawai bank, masih awam dalam merintis usaha. Untuk belajar lebih jauh, ia bergabung dengan Rumah BUMN Yogyakarta (RuBY) pada 2020. Melalui program ini, Dewi dan pelaku UMKM lainnya mendapatkan pendampingan khusus, mulai dari pelatihan penjualan online hingga cara menghitung laba secara profesional.
Agar investasi proyek bisa lebih banyak dibiayai oleh modal domestik, Ani memandang perlu adanya fungsi intermediasi. "Dan juga bagaimana instrumen keuangan yang bisa mengembangkan dan bisa didiversifikasikan," ujarnya.
Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah volume pasar uang baik bank maupun non-bank. "Volume dari pasar uang dan pasar keuangan non-bank itu yang merupakan persyaratan agar investasi itu makin banyak yang bisa dibiayai oleh dalam negeri."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia rapat dengan Komisi VI DPR, Selasa (11/6).
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, Bahlil mengakui belum ada investor asing yang menanam modal di proyek IKN.
Baca SelengkapnyaSebelum dicairkan, Sri Mulyani mengatakan anggaran PMN ketiga BUMN tersebut harus melalui tahapan pendalaman oleh Komisi XI DPR-RI.
Baca SelengkapnyaSebanyak 29,2 juta pelaku UMKM saat ini belum memperoleh akses pembiayaan dari perbankan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Presiden Jokowi juga secara terang-terangan mengaku belum ada investor asing masuk ke IKN.
Baca SelengkapnyaRieke mengatakan, total alokasi yang telah digelontorkan negara kepada BUMN sebesar Rp243 T
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu menyampaikan roadmap perkeretaapian Indonesia tentang kebutuhan transportasi penduduk.
Baca SelengkapnyaSri selalu menjadi pendengar yang baik jika kementerian dan lembaga (K/L) meminta anggaran.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui, saat ini, masih terdapat kesenjangan infrastruktur di antara wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur sangat dibutuhkan oleh suatu negara.
Baca SelengkapnyaPenyaluran KUR tersebut masih sangat rendah dan jauh dari target yang ditetapkan dalam APBN 2023 sebesar Rp297 triliun.
Baca Selengkapnya"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.
Baca Selengkapnya