Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sri Mulyani Akui Tak Punya Akses Melacak Berbagai Transaksi Pegawainya

Sri Mulyani Akui Tak Punya Akses Melacak Berbagai Transaksi Pegawainya Rafael Alun Trisambodo diperiksa KPK. ©Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menegaskan tidak memiliki akses transaksi keuangan yang luas seperti Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK). Hal ini diungkapkan karena persepsi publik yang menilai Kementerian Keuangan melakukan pembiaran terhadap pegawai-pegawainya yang ‘nakal’.

"Banyak persepsi dan impresi kesan dari publik bahwa saya dapatkan informasi lengkap dari PPATK, katakanlah seperti kasus RAT," kata Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Sabtu (11/3).

Walaupun menjadi bendahara negara, Sri Mulyani mengaku tidak memiliki akses seluas PPATK untuk mendeteksi adanya janggalan transaksi di Kementerian Keuangan.

Berbeda dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan HAM, Mahfud MD yang juga menjadi Ketua Dewan Pengarah Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Sebagai pimpinan Satgas TPPU, PPATK melaporkan berbagai temuan kepada Mahfud MD.

"Poin saya, Pak Mahfud sebagai ketua dewan pengarah TPPU mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan lebih detail. Kami tidak dapatkan seperti itu, tapi ini menjadi evaluasi kita bersama," tuturnya.

Hal ini yang membuat Kementerian Keuangan tidak bisa menerima banyak informasi terkait adanya transaksi janggal. Salah satunya terkait pencucian uang.

"Namun banyak informasi yg detail mengenai pencucian uang itu disampaikan PPATK langsung kepada Pak Mahfud ke instansi aparat penegakan hukum," kata dia.

Inilah yang membuat persepsi publik menilai Kementerian Keuangan melakukan pembiaran kepada para pegawainya. "Jadi mungkin impresi bahwa seolah-olah itu adalah datanya semuanya identik ke kami," katanya.

Meski begitu, Sri Mulyani menegaskan Kementerian Keuangan selalu menindaklanjuti berbagai laporan dari PPATK atau temuan dari Inspektorat Jenderal. Jika tidak bisa ditangani secara internal, dirinya akan meminta bantuan kepada aparat penegak hukum.

"Kalaupun mentok saya lapor Pak Mahfud, 'Pak ini sudah mentok saya, enggak bisa lewat dari sini. Atau kami tidak mendapatkan informasi lebih banyak selain yang bisa kita dapatkan’" ungkapnya.

Artinya, lanjut Sri Mulyani semangat Kementerian Keuangan dengan Kemenko Polhukam dan aparat penegak hukum lainnya sama. Demi kepentingan membangun Indonesia. "Kemenkeu, Pajak dan Bea Cukai, membersihkan dari mereka yang kotor dan koruptif dan memberikan dukungan ke mereka yang sudah kerja baik dan jujur," katanya.

"Itu tugas saya sebagai Menkeu, dan saya senang dibantu dalam hal ini Pak Mahfud dan instansi lain, makin cepat, maka makin baik," katanya mengakhiri. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Terima Disebut Bendahara Negara yang Pelit, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini
Tak Terima Disebut Bendahara Negara yang Pelit, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini

Sri selalu menjadi pendengar yang baik jika kementerian dan lembaga (K/L) meminta anggaran.

Baca Selengkapnya
Aturan Baru: Ditjen Pajak Bisa Intip Rekening Masyarakat
Aturan Baru: Ditjen Pajak Bisa Intip Rekening Masyarakat

Aturan ini untuk memberikan kewenangan Ditjen Pajak memantau keuangan masyarakat yang menghindari pajak.

Baca Selengkapnya
Daftar Aset Tak Dilaporkan Firli dalam LHKPN: Apartemen, Tanah hingga Valas Rp7,8 Miliar
Daftar Aset Tak Dilaporkan Firli dalam LHKPN: Apartemen, Tanah hingga Valas Rp7,8 Miliar

Uang valas tidak dimuat Firli dalam LHKPN sejak menduduki pimpinan lembaga anti rasuah.

Baca Selengkapnya
KPK Duga Banyak Penyelenggara Negara Tak Benar Laporkan LHKPN
KPK Duga Banyak Penyelenggara Negara Tak Benar Laporkan LHKPN

KPK memberi mencontoh LHKPN aparat penegak hukum yang asetnya terlampau banyak.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri, Srimul
VIDEO: Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri, Srimul "Sangat Terbatas"

Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin menggelar buka puasa bersama pada Kamis 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya
Nama Sri Mulyani Masuk Daftar Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Stafsus Prastowo: Ibu Tidak Ada Komunikasi dengan Parpol
Nama Sri Mulyani Masuk Daftar Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Stafsus Prastowo: Ibu Tidak Ada Komunikasi dengan Parpol

Saat ini Sri Mulyani tengah menyiapkan transisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) supaya Kementerian Keuangan ke depannya akan berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Alasan Sri Mulyani Kerap Bungkam Jadi Menteri Keuangan di Kabinet Prabowo
VIDEO: Alasan Sri Mulyani Kerap Bungkam Jadi Menteri Keuangan di Kabinet Prabowo

Sri Mulyani berdalih sikap diamnya dikarenakan sedang disibukkan dengan berbagai pekerjaan

Baca Selengkapnya
Menteri Bappenas Bocorkan Suasana Istana Negara di Tengah Isu Mundurnya Sri Mulyani & Mahfud MD
Menteri Bappenas Bocorkan Suasana Istana Negara di Tengah Isu Mundurnya Sri Mulyani & Mahfud MD

Suharso menilai Sri Mulyani merupakan sosok yang profesional dalam bekerja. Sehingga tak terlintas dalam benaknya, jika ingin mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya
Dicecar Soal Isi Pertemuan dengan Megawati, Begini Reaksi Sri Mulyani
Dicecar Soal Isi Pertemuan dengan Megawati, Begini Reaksi Sri Mulyani

Sri Mulyani Indrawati memberi isyarat terkait hasil pertemuannya dengan Megawati beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kapolri Listyo Perintahkan Propam Periksa Perwira Eks Penyidik KPK Punya Transaksi Rp300 M
VIDEO: Kapolri Listyo Perintahkan Propam Periksa Perwira Eks Penyidik KPK Punya Transaksi Rp300 M

Kapolri Jenderal Listyo Sigit sudah mendengar kabar, adanya transaksi mencurigakan yang diduga dilakukan eks penyidik KPK AKBP Tri Suhartanto

Baca Selengkapnya
Kapolri Soal Dugaan Transaksi Janggal Rp300 Miliar AKBP Tri Suhartanto: Propam Sedang Periksa
Kapolri Soal Dugaan Transaksi Janggal Rp300 Miliar AKBP Tri Suhartanto: Propam Sedang Periksa

Dugaan transaksi janggal itu diungkap Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Pegawai Pajak dan Bea Cukai Dibenci Sekaligus Dirindukan Rakyat, Ini Alasannya!
Sri Mulyani Sebut Pegawai Pajak dan Bea Cukai Dibenci Sekaligus Dirindukan Rakyat, Ini Alasannya!

Stigma tersebut tak lepas dari konsekuensi keuangan negara sebagai instrumen politik.

Baca Selengkapnya