Sri Mulyani Bakal Gandeng Selebgram dan Youtuber Tangkal Isu Hoaks
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri seminar Keterbukaan Informasi Publik dengan tema Era Keterbukaan Informasi. Seminar tersebut dihadiri oleh berbagai perwakilan pemerintah dari beberapa provinsi dan Kementerian/Lembaga.
Dalam kesempatan itu, dia menjelaskan pentingnya menyediakan informasi yang valid dan transparan kepada masyarakat di era teknologi yang semakin maju. Dia juga akan mengajak influenser seperti youtuber dan selebgram untuk menyebar informasi seputar keuangan negara.
"Kami akan gunakan influencer juga agar masyarakat punya appetite informasi-informasi keuangan negara. sehingga mereka tak dihinggapi informasi yang salah," ujar Sri Mulyani di Aula Mezanine, Jakarta, Senin (29/7).
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Siapa saja yang bisa jadi influencer? Secara teori, siapa pun bisa menjadi influencer. Namun, memiliki ponsel dengan koneksi internet dan beberapa akun media sosial saja tidak akan cukup untuk menjadikan Anda seorang influencer.
-
Siapa yang dapat menjadi influencer? Belakangan ini, banyak pengguna media sosial yang menjadi influencer, seperti selebgram, blogger, dan YouTuber, dengan pekerjaan sehari-harinya, yaitu membuat konten.
-
Bagaimana cara menjadi influencer? Belakangan ini, banyak pengguna media sosial yang menjadi influencer, seperti selebgram, blogger, dan YouTuber, dengan pekerjaan sehari-harinya, yaitu membuat konten.
Informasi yang beredar pada masyarakat sering kali tak sesuai dengan yang seharusnya yang kemudian digunakan untuk menyebar kebohongan. Hal ini kemudian, harus diantisipasi agar tidak membuat masyarakat terpecah belah.
"Di era keterbukaan informasi ini persoalan paling rumit terlalu banyak informasi dan kebanyakan garbage informasi," jelas Sri Mulyani.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut pun mengajak masyarakat mulai dari youtuber dan selebgram untuk memerangi berita yang bersifat hoaks. Dengan begitu, informasi dapat diterima baik oleh masyarakat tanpa menimbulkan polemik.
"Kita memang berperang informasi di tengah banyaknya disinformasi, Seolah informasi benar tapi itu menyesatkan. Jadi bagaimana masyarakat bisa bedakan hoaks dan kredibel itu suatu peperangan hari ini. Kita akan terus menerus meminta kepada seluruh stakeholder yang bisa influence keseluruhan," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani menekankan bisnis yang ideal tidak mungkin memberikan keuntungan yang terlampau melimpah.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan tengah mengoptimalkan penerimaan melalui aset negara.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menekankan pajak merupakan kewajiban seluruh warga negara.
Baca SelengkapnyaKlaim dalam video bahwa Sri Mulyani memprediksi kepemimpinan Prabowo akan ambruk di tengah jalan tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani tegas menyinggung soal nalar publik sebelum menjelaskan lebih jauh terkait anggaran bansos.
Baca SelengkapnyaPerempuan ini lah yang mengajari Sri Mulyani mengambil gambar, menulis caption, hingga memilih emoticon.
Baca SelengkapnyaPrinsip keadilan diterapkan pada aspek perpajakan di mana pihak yang mampu akan memberikan kontribusi lebih besar.
Baca SelengkapnyaSederet pesan untuk calon menteri keuangan era kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaSalah satu manfaatnya adalah terbentuknya sebuah branding yang dapat menguntungkan bagi perusahaan dan diri sendiri.
Baca SelengkapnyaTim cek fakta independen antara lain Mafindo, Perludem hingga AFP Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertamina dan Polri diharapkan dapat terus bersinergi dalam hal publikasi dan edukasi.
Baca Selengkapnya