Sri Mulyani: Bea Cukai Garda Terdepan Melihat Dampak Nyata Pandemi
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) menjadi salah satu institusi yang melihat nyata dampak dari pandemi Covid-19 di Indonesia. Di mana pada 2020 lalu kegiatan perekonomian dari sisi ekspor dan impor terhenti.
"Jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai merupakan garda terdepan yang melihat secara nyata bagaimana dampak ekonomi itu terjadi secara sangat nyata," kata dia dalam acara Peringatan Hari Bea dan Cukai ke-75 di 2021, Sabtu (2/10).
Akibatnya pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 mengalami kontraksi mendalam yakni minus 5,32 persen. Ekonomi terkontraksi juga memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakat.
-
Siapa yang memimpin Bea Cukai saat dibekukan? Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1985 untuk memperlancar arus barang demi mendukung ekonomi, setelah berkonsultasi dengan menteri dan mengevaluasi dari BPKP.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Apa alasan dibekukannya Bea Cukai? Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1985 untuk memperlancar arus barang demi mendukung ekonomi, setelah berkonsultasi dengan menteri dan mengevaluasi dari BPKP.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
Atas dasar itu, pemerintah segera melakukan langkah-langkah yang luar biasa di dalam rangka mencegah tidak saja ancaman dari sisi kesehatan, namun juga ancaman dari pandemi Covid-19 terhadap sosial ekonomi masyarakat.
Anggaran atau APBN menjadi instrumen utama dan strategis di dalam menghadapi situasi yang genting dan memaksa pemerintah mengambil langkah untuk menerbitkan Perpu Nomor 1 Tahun 2020, yang kemudian disahkan oleh DPR menjadi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020.
Undang-Udang tersebut menjadi kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan untuk penanganan Covid-19. Serta menjadi landasan bagi Kementerian Keuangan untuk merespons ancaman Covid-19.
"Salah satunya melalui pelebaran defisit APBN di atas 3 persen. Kebijakan dan langkah-langkah di bidang keuangan negara dibarengi dengan langkah-langkah yang sangat cepat di tingkat masyarakat melalui pemberlakuan pembatasan mobilitas," kata dia.
Pembatasan kegiatan masyarakat tersebut akhirnya membuahkan hasil menyebabkan pemulihan dalam kegiatan ekonomi masyarakat. "Karena Covid-19 mulai bisa dikendalikan pada kuartal kedua tahun ini. Ekonomi kembali tumbuh positif di 7,07 persen yang merupakan sebuah proses pemulihan yang masih akan sangat panjang," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani tak membeberkan tanggapan Jokowi atas masalah yang terjadi di Bea Cukai.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaBea dan Cukai juga mengemban fungsi penting dengan memfasilitasi industri dan perdagangan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKinerja Bea Cukai belakangan menjadi viral dan disorot masyarakat
Baca SelengkapnyaAPBN hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat positif dari target yang ditentukan
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengimbau kepada seluruh jajaran bea dan cukai untuk dapat menghidupkan kembali semangat leadership, ownership dan ketahanan.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, hal ini perlu diberitahukan agar masyarakat mengetahuinya.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut PMI manufaktur Indonesia berada dalam tren menanjak di atas 50, bersama dengan beberapa negara seperti Turki dan Meksiko.
Baca SelengkapnyaSebagai contoh, Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam mengendalikan penyebaran virus covid-19.
Baca SelengkapnyaSejak awal tahun 2024,Ditjen Bea Cukai telah menyelamatkan potensi kerugian keuangan negara Rp3,9 triliun.
Baca Selengkapnya