Sri Mulyani beberkan alasan pertumbuhan ekonomi RI tak capai target
Merdeka.com - Perekonomian Indonesia pada tahun 2017 tumbuh sebesar 5,07 persen, angka ini lebih rendah dari target pemerintah sebesar 5,2 persen. Pertumbuhan tersebut didukung oleh komponen konsumsi rumah tangga yang memberi sumbangsih sebesar 4,95 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui, konsumsi rumah tangga tahun 2017 masih di bawah target yang ditetapkan. Salah satu faktor penyebabnya ialah daya beli masyarakat yang mengalami perlambatan.
"Tahun 2017 growth nya yoy 4,95 persen. Kalau dibandingkan dengan growth 5 persen, jadi lebih rendah 0,05 persen. Kalau dilihat penyebabnya inflasi 2017, barangkali salah satu yang mempengaruhi faktor pembelian atau daya beli masyarakat," ujarnya di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa (6/2).
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Kenapa PDB per kapita Indonesia ditargetkan naik? Dia menyebut target ambisius ini mencakup peningkatan PDB sekitar Rp13.000 triliun. kata Dirgayuza dalam acara Economist Gathering INDEF, Jakarta, Senin (29/07). 'Nah, kita punya target selama 5 tahun ke depan untuk meningkatkan PDB kita sebesar sekiranya kurang lebih Rp13.000 triliun. Jadi kita mau naik ke 35.500,' Menurut Setiawan, pencapaian target ini krusial untuk menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) yang dapat menghambat kemajuan ekonomi Indonesia.
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
Sri Mulyani mengatakan, ke depan pemerintah akan berusaha menggenjot kembali daya beli masyarakat melalui percepatan transfer dana kepada keluarga tidak mampu. Di mana, tahun ini jumlah penerima bantuan ditambah hingga 10 juta keluarga.
"Berbagai kegiatan pemerintah yang dapat meningkatkan kemampuan dari masyarakat seperti transfer, terutama untuk keluarga miskin itu harus tepat waktu," jelasnya.
"Di tahun 2018 ini jumlahnya cukup besar meningkat lebih banyak seperti PKH yang dinaikkan sampe 10 juta keluarga itu diharapkan dapat meningkatkan daya beli pada level yang tengah," tambahnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, hal positif yang dapat dicermati pada pertumbuhan ekonomi 2017 adalah peningkatan investasi dan ekspor. Ke depan, hal ini akan terus dijaga agar mampu mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
"Positif dari 2017 adalah investasi meningkat lebih tinggi dibandingkan tahun lalu sekarang sudah di atas 6 persen. Ekspor juga cukup stabil di atas 8 persen. Kedua kegiatan ini diharapkan memberikan confidence dengan fokusnya trade again dan kabinet untuk memperbaiki iklim investasi," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Macetnya pertumbuhan ekonomi karena selalu bergantung pada konsumsi domestik.
Baca SelengkapnyaDikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak beranjak dari angka 5 persenan.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca SelengkapnyaMenurut asumsi pemerintah, Indeks Keyakinan Konsumen masih tumbuh positif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi.
Baca SelengkapnyaSoal pergeseran kelas menengah, menurutnya pergeseran kelas itu tidak hanya terjadi pada satu kelompok.
Baca SelengkapnyaSalah satu syarat agar Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi yaitu pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 6-7 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, inflasi yang rendah sangat penting untuk mendukung daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelompok menengah bawah.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tak mencapai target pemerintah karena dipengaruhi gejolak ekonomi global.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca SelengkapnyaRespons ekonom terkait ambisi Prabowo Subianto yang ingin pertumbuhan ekonomi Indonesia tembus 8 persen per tahun.
Baca Selengkapnya