Sri Mulyani Beberkan Faktor Pendukung Pemulihan Ekonomi di Kuartal II-2021
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 sebesar 7,07 persen, pemulihan tersebut didukung oleh beberapa faktor. Salah satunya momen Ramadan dan Hari Raya Idulfitri.
"Realisasi pertumbuhan pada triwulan II-2021 seperti yang diumumkan oleh BPS adalah 7,07 persen Year on Year. Ini rebound dan recovery yang cukup meyakinkan. Selain base efek tahun lalu dimana kita tumbuh negatif 5,3 persen, ada faktor-faktor lain yang menunjang arah pemulihan dan kuatnya ekonomi pada kuartal II," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers KSSK Hasil Rapat Berkala III Tahun 2021, Jumat (6/8).
Faktor-faktor tersebut di antaranya momentum ramadan dan hari raya idulfitri, serta berbagai kebijakan pemerintah untuk mendukung daya beli masyarakat melalui program bantuan sosial, diskon tarif listrik, insentif ongkos kirim belanja online menjelang hari lebaran, dan relatif terkendalinya inflasi yang berperan besar mendorong konsumsi masyarakat.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
Di samping itu, pertumbuhan yang positif di kuartal II-2021 ini juga ditopang oleh realisasi belanja negara yang tumbuh tinggi diangka 9,38 persen Year on Year pada semester I-2021.
"Hal ini melanjutkan perbaikan yang sudah mulai terjadi pada triwulan I-2021, perkembangan tersebut menunjukkan bahwa arah strategi pemulihan ekonomi sudah berjalan baik dan ini juga ditopang oleh realisasi belanja negara yang tumbuh relatif tinggi 9,38 persen YoY pada semester 1-2021," ujarnya.
Dia menjelaskan realisasi belanja negara yang tumbuh tinggi ini terdiri dari komponen belanja modal yang melonjak sangat tinggi yakni 90 persen pertumbuhannya pada semester I-2021, sama halnya dengan belanja barang juga melonjak tinggi diangka 79 persen.
"Sementara belanja program sosial terus memberikan dorongan dan bantuan kepada masyarakat terutama yang paling rentan. Hal ini memberikan dorongan yang signifikan pada komponen PDB terutama dari sisi pengeluaran," katanya.
Selanjutnya, konsumsi Pemerintah pada triwulan II-2021 tumbuh tinggi 8,06 persen, sementara konsumsi masyarakat dalam hal ini menjelaskan 55 persen dari total PDB nasional tumbuh 5,93 persen.
Lalu untuk komponen investasi juga mencatatkan prestasi yaitu 7,54 persen, hal ini terutama ditopang oleh investasi di sektor bangunan yang sejalan dengan realisasi belanja modal Pemerintah yang relatif tinggi 90 persen pada triwulan II.
Kinerja ekspor dan impor juga mengalami pertumbuhan atau lonjakan yangs angat tajam yaitu masing-masing tumbuh 31,78 persen dan impor 31,22 persen, keduanya sudah positif pada kuartal pertama. "Jadi ini momen recovery yang cepat. Ini sejalan dengan kinerja ekonomi global, mengakibatkan meningkatnya harga-harga komoditas," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Indrawati menghadiri pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Gandhinagar, India.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaSelain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaEdy Mahmud mengatakan salah satu komponen pendorongnya yakni konsumsi rumah tangga sebesar 5,23 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaKinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaAktivitas terkait penyelenggaraan Pemilu 2024 sudah dimulai.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 utamanya berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Baca SelengkapnyaSebagai contoh, Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam mengendalikan penyebaran virus covid-19.
Baca Selengkapnya