Sri Mulyani Catat Penerimaan Negara Capai Rp726 Triliun Hingga Mei 2021
Merdeka.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, pendapatan negara telah mencapai Rp726,4 triliun hingga akhir Mei 2021. Pendapatan negara ini tumbuh 9,31 persen jika dibandingkan pada posisi sama tahun lalu yang sebesar Rp664,6 triliun.
"Pendapatan negara tumbuh 9,31 persen, utamanya didorong oleh penerimaan perpajakan, khususnya penerimaan cukai dan bea keluar," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPD RI, Senin (21/6).
Adapun pendapatan negara sebesar sebesar Rp726,4 triliun ini baru mencapai sekitar 41,66 persen dari target APBN 2021 sebesar Rp1.743,6 triliun.
-
Dimana sumber APBN berasal? Pemasukan dalam APBN berasal dari berbagai sumber, termasuk pajak, penerimaan negara bukan pajak, pendapatan dari perusahaan negara, hibah dan bantuan luar negeri, serta sumber pendapatan lainnya.
-
Apa target Kementerian ATR/BPN di tahun 2024? 'Saya minta kepada seluruh jajaran untuk lebih spartan lagi dalam mencapai target Kementerian di antaranya saya harap di tahun 2024 ini kita harus mewujudkan 100 Kota/Kabupaten Lengkap di seluruh Indonesia. Realisasi penyelesaian program PTSL harus benar-benar dijaga kualitas dan kuantitas supaya tidak ada yang namanya residu,' ucapnya.
-
Apa rencana Prabowo untuk meningkatkan pendapatan negara? Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berencana akan membuat lembaga khusus bernama Badan Penerimaan Negara (BPN) untuk memaksimalkan pendapatan negara.
-
Siapa yang bertanggung jawab pada APBN? Fungsi otorisasi, APBN sebagai dasar dalam mengatur pendapatan dan belanja negara di setiap tahun. Di mana pemerintah harus bertanggung jawab atas semua pendapatan dan pengeluaran kepada rakyat, di mana rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
Jika dirincikan, pendapatan tersebut berasal dari penerimaan perpajakan sebesar Rp558,9 triliun atau sudah terealisasi 38,69 persen dari target Rp1.444 triliun. Angka ini tumbuh sebesar 6,20 persen jika dibandingkan pada posisi Mei 2020 yang mencapai Rp526,3 triliun.
Kemudian untuk penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) baru terkumpul Rp167,1 triliun. Angka ini setara dengan 56,19 persen dari target ditetapkan APBN 2021 yang mencapai Rp298 triliun. Realisasi ini juga meningkat sebesar 22,36 persen dari periode Mei 2020 Rp137 triliun.
Sedangkan terakhir untuk dana hibah tercatat sebesar Rp1 miliar. Angka ini turun mencapai 104,31 persen jika dibandingkan posisi Mei 2020 yang senilai Rp1,4 triliun. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah mencapai 101,3 persen dari targetAPBN 2023.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, capaian pendapatan negara tahun 2023 yang tembus melebihi target merupakan pencapaian yang luar biasa baik.
Baca SelengkapnyaDengan capaian ini, untuk keseimbangan primer mengalami surplus mencapai Rp122,1 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023
Baca SelengkapnyaPenerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.
Baca SelengkapnyaHingga September 2023, penerimaan pajak capai Rp1.387,78 Triliun.
Baca SelengkapnyaKendati begitu, angka ini masih lebih kecil dibandingkan dengan pagu defisit APBN 2024.
Baca SelengkapnyaAngka ini sudah 88,69 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaRealisasi ini setara dengan 0,71 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Baca Selengkapnya