Sri Mulyani: Dalam 30 Tahun Indonesia Menghadapi 3 Krisis Besar
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, mengatakan setiap krisis memberikan pembelajaran, termasuk krisis pandemi covid-19 yang saat ini masih melanda seluruh dunia. Dalam 30 tahun terakhir, Indonesia mengalami tiga krisis besar.
“Dalam 30 tahun terakhir saja kita melihat 3 krisis besar pernah menghantam Indonesia, tahun 97- 98 waktu itu kita menghadapi krisis keuangan yang luar biasa yang melanda Indonesia,” kata Menkeu Sri Mulyani, Jakarta, Jumat (25/2).
Pada saat itu, kata Sri Mulyani, terjadi krisis perbankan yang menyebabkan Republik Indonesia harus melakukan langkah yang luar biasa dengan sebuah bailout atau dana talangan yang begitu sangat besar.
-
Bagaimana BNI menghadapi krisis? BNI terbukti tangguh dalam menghadapi krisis yang terjadi di tahun 1998, 2005, 2008, dan 2020. BNI melakukan berbagai transformasi bisnis digital untuk tetap bisa mengerek kinerja keuangan, salah satunya dengan membangun ekosistem digital nelayan.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Kenapa Indonesia sering alami bencana alam? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
“Itulah yang sampai hari ini kalau kalian masih suka mendengar berita mengenai bagaimana pemerintah mencoba mendapatkan kembali bantuan likuiditas Bank Indonesia atau BLBI itu adalah warisan dari krisis 97-98,” ujarnya.
Kendati begitu, Pemerintah kemudian melakukan perbaikan dengan berbagai macam reformasi, salah satunya reformasi di bidang keuangan negara.
Pengelolaan APBN menjadi jauh lebih transparan menggunakan standar-standar internasional dan bisa terus menjadi instrumen fiskal yang mengatasi masalah-masalah pembangunan. Lahirnya undang-undang keuangan negara, undang-undang perbendaharaan negara, undang-undang tentang BPK, merupakan buah dari krisis tahun 1997-1998.
Kemudian, Indonesia menghadapi krisis kedua tahun 2008-2009, krisis ini tidak terjadi di Indonesia tapi dampaknya luar biasa, yaitu krisis keuangan di Amerika Serikat dan Eropa. Skala dari krisis itu besar sekali sehingga disebut krisis keuangan Global.
Namun krisis global ini melahirkan reformasi sekali lagi di sektor keuangan, terutama bank sentral dan pengawasan keuangan. Disitu lahirlah undang-undang mengenai OJK, pengaturan pengawasan keuangan terintegrasi.
Krisis Ketiga Pandemi Covid-19
Krisis ketiga, yaitu pandemi Covid-19 yang masih terjadi saat ini. Krisis pandemi telah berlangsung 2 tahun lebih, dan dampaknya tak kalah luar biasa, karena memaksa seluruh umat manusia untuk berubah, baik dari segi kesehatan, sosial, dan kegiatan ekonominya.
Oleh karena itu, Pemerintah menggunakan langkah-langkah luar biasa dalam rangka menangani dampak atau akibat pandemi covid 19 baik di sisi kesehatan, maupun di sisi non kesehatan yang menjadi implikasi logis dari masalah kesehatan itu.
“Jadi setiap krisis menghasilkan suatu pembelajaran saat ini 2 tahun lebih kita dihadapkan pada krisis yang luar biasa Dahsyat seluruh dunia yaitu pandemi covid 19. Sebuah krisis yang akan unpredicted (tak terduga) di dalam 100 tahun terakhir,” pungkasnya.
Sumber: Liputan6
Reporter: Tira Santia
(mdk/ags)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kala itu, permasalahan ekonomi muncul akibat ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi perpolitikan saat itu.
Baca SelengkapnyaPerekonomian sebuah negara yang terus berkembang terlihat dari transaksi yang makin berkembang dan semakin canggih.
Baca SelengkapnyaPada tahun ketiga pemerintahan Jokowi, Sri Mulyani ditarik kembali ke Indonesia untuk menduduki lagi posisi Menteri Keuangan.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaTantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebagai contoh, Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam mengendalikan penyebaran virus covid-19.
Baca SelengkapnyaDia tak ingin anak muda menjadi generasi yang tidak mengetahui tujuan negara di masa depan.
Baca SelengkapnyaKendati banyak negara yang kolaps, Sri Mulyani sangat bersyukur karena Indonesia masih mampu menjaga APBN dengan sehat.
Baca SelengkapnyaKinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaProses mencapai target penerimaan pajak tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan.
Baca Selengkapnya