Sri Mulyani: Defisit Anggaran di APBN 2022 Sebesar Rp868 Triliun
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menetapkan defisit anggaran sebesar Rp868 triliun di APBN 2022. Angka ini setara dengan 4,85 persen dari PDB. Defisit anggaran lebih dari 3 persen ini ditarget menjadi yang terakhir.
"Kita melihat APBN 2022 masih akan defisit Rp868 triliun atau 4,85 persen dari PDB," kata Sri Mulyani usai menghadiri Sidang Paripurna DPR-RI, Jakarta, Kamis (30/9).
Meski begitu, Sri Mulyani mengatakan defisit anggaran tersebut turun dibandingkan dua kali defisit sebelumnya. Tercatat defisit APBN tahun 2020 sebesar 6,1 persen dan APBN tahun 2021 sebesar 4,7 persen.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Kenapa saham BRI naik 61,5 kali lipat? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan harga pada saat IPO.
-
Apa yang dimaksud dengan persentase kenaikan? Persentase kenaikan sendiri sangat diperlukan oleh para pelaku usaha dalam menghitung keuntungan. Dengan menghitung persentase kenaikan, pelaku usaha atau perusahaan dapat memiliki patokan untuk membandingkan kenaikan keuntungan, produksi barang, atau penjualan.
"Ini adalah penurunan defisit dibandingkan tahun ini dan tahun lalu," kata dia
Defisit anggaran ini diharapkan konsisten menurun. Harapannya, APBN tahun 2023 defisit anggaran bisa kembali di bawah angka 3 persen.
"Kita berharap menjadi tren yang konsisten agar RI kembali memiliki APBN yang sehat dengan defisit di bawah 3 persen tahun 2023," katanya.
Dia menambahkan, untuk menutupi kebutuhan APBN, pemerintah akan menarik pembiayaan dengan hati-hati. Utamanya saat ini terjadi kondisi yang penuh ketidakpastian karena adanya berbagai geopolitik di luar negeri. Untuk itu, pemerintah memutuskan untuk memaksimalkan penggunaan Sisa Anggaran Lebih (SAL) dan fiscal buffer.
"Untuk itu kita akan menggunakan SAL dan fiscal buffer di dalam menjaga kemampuan APBN yang tetap harus fleksibel namun responsif menghadapi ketidakpastian baik karena pandemi maupun akibat perubahan market," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada APBN 2019, defisit sebesar Rp348,7 triliun atau 2,20 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca Selengkapnya“Defisit fiskal diperkirakan berada pada kisaran 2,45-2,82 persen PDB,” kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaMeski mengalami defisit, kinerja APBN selama Agustus diklaim mengalami perbaikan.
Baca SelengkapnyaDengan capaian ini, untuk keseimbangan primer mengalami surplus mencapai Rp122,1 triliun.
Baca SelengkapnyaKendati begitu, angka ini masih lebih kecil dibandingkan dengan pagu defisit APBN 2024.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menegaskan bahwa tingkat defisit tersebut masih tergolong moderat dan aman.
Baca SelengkapnyaSurplus APBN ditopang oleh penerimaan negara yang masih lebih tinggi dibandingkan belanja negara.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara sampai 12 Desember 2023 tercatat mencapai Rp2.553,2 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat, realisasi pembiayaan SBN mencapai Rp141,6 triliun atau turun 2 persen secara yoy dibandingkan Mei 2023 sebesar Rp144,5 triliun.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023
Baca Selengkapnya