Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sri Mulyani: Di AS mal tutup karena orang lebih suka belanja online

Sri Mulyani: Di AS mal tutup karena orang lebih suka belanja online Sri Mulyani. ©2017 merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, bahwa mal atau pusat perbelanjaan saat ini sudah memasuki masa penurunan tren atau sunset. Soalnya, kehadiran online shop dengan generasi milenialnya, sedikit demi sedikit menggerus industri konvensional seperti mal.

Pernyataan Sri Mulyani berkaca dari banyaknya mal di Amerika. Namun, kini masyarakat Amerika lebih senang belanja online lewat Amazon karena kemudahan dan harga yang ditawarkan lebih murah.

"Mal itu industri sunset, di Amerika saja ada mal tutup karena orang lebih suka belanja di Amazon," kata Sri Mulyani dalam acara Rakernas Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) dan Silaturrahmi Kerja Nasional Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) di Hotel Bidakara, Grand Savoy Homann, Kota Bandung, Rabu (13/9).

Di Indonesia menurutnya, tren pusat perbelanjaan juga sudah menunjukkan grafik penurunan. Ini bisa dilihat dari pajak yang diterima negara. Sedangkan pemasukan tertinggi saat ini diterima dari sektor jasa pengiriman. Kata Sri, ini sudah cukup membuktikan bahwa transisi permintaan masyarakat terhadap kebutuhan online terus meningkat.

"Penerimaan pajak kami yang tinggi dari jasa pengiriman. Sekarang toko lesu. Jasa pengiriman tinggi. Itu kalau mau dipikirkan. ‎Pemerintah melihat dunia berubah. Kita berkompetisi dengan MEA, G20, PBB," tandasnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini kemudian menyarankan agar Muhammadiyah dengan jaringan yang dimilikinya agar bisa membentuk holding company. Salah satu sektor yang digarap asuransi pendidikan dan kesehatan. "Muhammadiyah ini potensinya besar. Awalnya Muhammadiyah ini-kan bergerak di pendidikan. Lalu kesehatan. Kalau kesehatannya kan di rumah sakit, kenapa enggak membuat asuransi pendidikan dan kesehatan saja," saran Sri.

Dia mencontohkan Lippo Grup yang berkembang karena strategi bisnisnya untuk menggarap kebutuhan manusia. Sri tidak ragu dengan Muhammadiyah jika ingin bersaing dengan memanfaatkan potensi tersebut. "Yang ada malah Lippo-kan. Saya bayangkan pola bisnisnya korporasi, sehingga ini tetap terjaga," tandasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Keluh Pedagang Meratapi Pasar Tanah Abang yang Kian Sepi Pengunjung Karena Toko Online
FOTO: Keluh Pedagang Meratapi Pasar Tanah Abang yang Kian Sepi Pengunjung Karena Toko Online

Sepinya pengunjung Pasar Tanah Abang membuat omzet para pedagang terus ambruk.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Biang Kerok Sepinya Pasar Tanah Abang
Ternyata Ini Biang Kerok Sepinya Pasar Tanah Abang

Sepinya pembeli pedagang Pasar Tanah Abang jadi perhatian pemerintah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Dulu Jadi Pusat Belanja Teramai dan Terbesar, Kini Kawasan Blok M dari Mal hingga Terminal Sepi Akibat Terdampak Digitalisasi
FOTO: Dulu Jadi Pusat Belanja Teramai dan Terbesar, Kini Kawasan Blok M dari Mal hingga Terminal Sepi Akibat Terdampak Digitalisasi

Kawasan yang dulu ramai dan menjadi tempat favorit warga DKI Jakarta untuk belanja kini terlihat sepi.

Baca Selengkapnya
Riset: 67 Persen Penduduk di Indonesia Lebih Banyak Belanja Offline
Riset: 67 Persen Penduduk di Indonesia Lebih Banyak Belanja Offline

Masih banyak masyarakat yang lebih senang belanja offline dibanding belanja online.

Baca Selengkapnya
Riset Ini Ungkap Tren Belanja Offline Terus Tumbuh, Bagaimana Nasib Penjualan Online
Riset Ini Ungkap Tren Belanja Offline Terus Tumbuh, Bagaimana Nasib Penjualan Online

Riset itu menunjukkan bahwa belanja offline tetap menjadi pilihan yang melengkapi pengalaman belanja konsumen dan bahkan terus bertumbuh setelah pandemi.

Baca Selengkapnya
Curhat Pengusaha Tak Khawatir Mal Sepi Meski Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota
Curhat Pengusaha Tak Khawatir Mal Sepi Meski Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta memiliki wisata budaya hingga belanja yang siap memanjakan pengunjung.

Baca Selengkapnya
Survei: Generasi Z Paling Melek Medsos Tapi Lebih Suka Belanja ke Toko Langsung
Survei: Generasi Z Paling Melek Medsos Tapi Lebih Suka Belanja ke Toko Langsung

Kemudahan transaksi digital juga mempengaruhi kebiasaan belanja generasi Z ini.

Baca Selengkapnya
Nasib Pedagang Pasar Tanah Abang: Jualan Seharian Cuma Dapat Rp110.000
Nasib Pedagang Pasar Tanah Abang: Jualan Seharian Cuma Dapat Rp110.000

Sepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini.

Baca Selengkapnya
Konsumen RI Sudah Melek Berbelanja, Pelaku Usaha Diminta Lakukan Ini
Konsumen RI Sudah Melek Berbelanja, Pelaku Usaha Diminta Lakukan Ini

Pelaku usaha diharapkan beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Nasib Memilukan Pasar Tanah Abang, Pusat Grosir Terbesar di ASEAN Kini Sepi Pengunjung
Nasib Memilukan Pasar Tanah Abang, Pusat Grosir Terbesar di ASEAN Kini Sepi Pengunjung

Beberapa kios di sekitar pasar juga tampak tutup, sementara pedagang yang buka hanya terlihat duduk di depan tokonya karena tidak ada pengunjung yang singgah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Suasana Terkini Pasar Tanah Abang Usai Tiktok Shop Ditutup
FOTO: Suasana Terkini Pasar Tanah Abang Usai Tiktok Shop Ditutup

Setelah TikTok Shop resmi ditutup pekan lalu, sejumlah pengunjung mulai berlalu-lalang di kawasan Pasar Tanah Abang yang sebelumnya dikabarkan sepi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Fenomena Online Shopping Menggerus Cuan Pedagang Mainan Pasar Gembrong saat Libur Sekolah
FOTO: Fenomena Online Shopping Menggerus Cuan Pedagang Mainan Pasar Gembrong saat Libur Sekolah

Pedagang mainan di Pasar Gembrong Jakarta, Kamis (27/6/2024) mengalami sepi pembeli di tengah liburan sekolah.

Baca Selengkapnya