Sri Mulyani: Di AS mal tutup karena orang lebih suka belanja online
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, bahwa mal atau pusat perbelanjaan saat ini sudah memasuki masa penurunan tren atau sunset. Soalnya, kehadiran online shop dengan generasi milenialnya, sedikit demi sedikit menggerus industri konvensional seperti mal.
Pernyataan Sri Mulyani berkaca dari banyaknya mal di Amerika. Namun, kini masyarakat Amerika lebih senang belanja online lewat Amazon karena kemudahan dan harga yang ditawarkan lebih murah.
"Mal itu industri sunset, di Amerika saja ada mal tutup karena orang lebih suka belanja di Amazon," kata Sri Mulyani dalam acara Rakernas Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) dan Silaturrahmi Kerja Nasional Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) di Hotel Bidakara, Grand Savoy Homann, Kota Bandung, Rabu (13/9).
-
Kenapa orang suka berbelanja? Membeli barang bisa menyenangkan, dan membantu kita terhubung dengan orang lain. Seiring waktu, Anda mungkin mengembangkan rasa bangga atau status dalam membeli barang yang sepenuhnya terkait dengan kebutuhan psikologis kita untuk diterima oleh kelompok sebaya,' kata Klontz.
-
Kenapa konsumen tertarik dengan harga murah? Pada perilaku ini, konsumen gemar mencari diskon. Biasanya mereka akan terpengaruh dengan harga yang murah, juga senang membandingkan harga antar platform e-commerce.
-
Dimana bisa beli produk di online shop ini? Nikmati menu eksklusif dan spesial dari kami hanya melalui aplikasi.
-
Kenapa bisnis online shop berkembang pesat? Melansir laman CIMB Niaga, usaha online shop kian menjamur di berbagai wilayah usai pandemi covid-19. Tidak hanya barang yang diperlukan saja, bahkan kebutuhan sehari-hari, seperti obat, frozen food, dan sayur, sudah dibeli secara online.
-
Kenapa harus beli di online shop ini? Kami hadir untuk penawaran yang lebih besar. Khusus hari ini, dapatkan promo cashback Rp50 ribu untuk setiap pembelian produk seharga minimal Rp300 ribu.
-
Mengapa Arumi suka berbelanja di pasar tradisional? Ketika Arumi berbelanja bahan makanan di pasar tradisional, ia terlihat seperti ibu-ibu pada umumnya. Apa ya masakan yang ingin dibuat Arumi?
Di Indonesia menurutnya, tren pusat perbelanjaan juga sudah menunjukkan grafik penurunan. Ini bisa dilihat dari pajak yang diterima negara. Sedangkan pemasukan tertinggi saat ini diterima dari sektor jasa pengiriman. Kata Sri, ini sudah cukup membuktikan bahwa transisi permintaan masyarakat terhadap kebutuhan online terus meningkat.
"Penerimaan pajak kami yang tinggi dari jasa pengiriman. Sekarang toko lesu. Jasa pengiriman tinggi. Itu kalau mau dipikirkan. Pemerintah melihat dunia berubah. Kita berkompetisi dengan MEA, G20, PBB," tandasnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini kemudian menyarankan agar Muhammadiyah dengan jaringan yang dimilikinya agar bisa membentuk holding company. Salah satu sektor yang digarap asuransi pendidikan dan kesehatan. "Muhammadiyah ini potensinya besar. Awalnya Muhammadiyah ini-kan bergerak di pendidikan. Lalu kesehatan. Kalau kesehatannya kan di rumah sakit, kenapa enggak membuat asuransi pendidikan dan kesehatan saja," saran Sri.
Dia mencontohkan Lippo Grup yang berkembang karena strategi bisnisnya untuk menggarap kebutuhan manusia. Sri tidak ragu dengan Muhammadiyah jika ingin bersaing dengan memanfaatkan potensi tersebut. "Yang ada malah Lippo-kan. Saya bayangkan pola bisnisnya korporasi, sehingga ini tetap terjaga," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepinya pengunjung Pasar Tanah Abang membuat omzet para pedagang terus ambruk.
Baca SelengkapnyaSepinya pembeli pedagang Pasar Tanah Abang jadi perhatian pemerintah.
Baca SelengkapnyaKawasan yang dulu ramai dan menjadi tempat favorit warga DKI Jakarta untuk belanja kini terlihat sepi.
Baca SelengkapnyaMasih banyak masyarakat yang lebih senang belanja offline dibanding belanja online.
Baca SelengkapnyaRiset itu menunjukkan bahwa belanja offline tetap menjadi pilihan yang melengkapi pengalaman belanja konsumen dan bahkan terus bertumbuh setelah pandemi.
Baca SelengkapnyaJakarta memiliki wisata budaya hingga belanja yang siap memanjakan pengunjung.
Baca SelengkapnyaKemudahan transaksi digital juga mempengaruhi kebiasaan belanja generasi Z ini.
Baca SelengkapnyaSepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaPelaku usaha diharapkan beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi masyarakat.
Baca SelengkapnyaBeberapa kios di sekitar pasar juga tampak tutup, sementara pedagang yang buka hanya terlihat duduk di depan tokonya karena tidak ada pengunjung yang singgah.
Baca SelengkapnyaSetelah TikTok Shop resmi ditutup pekan lalu, sejumlah pengunjung mulai berlalu-lalang di kawasan Pasar Tanah Abang yang sebelumnya dikabarkan sepi.
Baca SelengkapnyaPedagang mainan di Pasar Gembrong Jakarta, Kamis (27/6/2024) mengalami sepi pembeli di tengah liburan sekolah.
Baca Selengkapnya