Sri Mulyani: Dulu Ancaman Masyarakat itu Pandemi, Sekarang Kenaikan Harga Pangan
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati akan menyiapkan dana APBN untuk segera disalurkan ke berbagai program subsidi yang dibuat pemerintah. Hal ini dilakukan dalam rangka memitigasi kenaikan harga komoditas global yang membuat harga-harga ditingkat konsumen melonjak.
"Dari Kementerian Keuangan akan menyiapkan dari sisi APBN-nya," kata Sri Mulyani usai sidang Kabinet Paripurna tentang Antisipasi Situasi dan Perkembangan Ekonomi Dunia di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/4).
Dia menjelaskan, kenaikan berbagai harga komoditas sebenarnya menguntungkan kas negara. Sebab penerimaan negara akan naik baik dari minyak, gas, batu bara, nikel, hingga CPO.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang diminta Mendagri kepada Pemda terkait inflasi? Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) agar terus memonitor perkembangan inflasi di wilayahnya masing-masing.
-
Apa yang paling penting bagi pemerintah dalam inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Kenapa Pertamina perlu antisipasi gejolak ekonomi global? Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.'Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat,' lanjut dia.
-
Siapa yang merasa sulit mengimbangi inflasi? Sayangnya, inflasi tinggi membuat uang yang mereka miliki saat ini seperti tidak berarti. Sekitar 67 responden dalam survei itu mengatakan bahwa mereka tidak mampu mengimbangi inflasi.
"Itu memberikan daya tambah dari sisi penerimaan negara," katanya.
Namun di sisi lain masyarakat merasakan rambatan dari inflasi global tersebut. Sehingga menurutnya pemerintah memang perlu mengambil langkah mitigasi, sebelum menjadi ancaman bagi masyarakat.
"Dulu tantangan dan ancaman masyarakat adalah pandemi. Sekarang tantangan dan ancaman bagi masyarakat adalah kenaikan barang-barang tersebut," kata dia.
Rumuskan Langkah Baru
Dari sisi APBN pihaknya akan merumuskan langkah-langkah tambahan penerimaan agar bisa dialokasikan secara tepat. Sehingga bisa menjaga daya beli masyarakat, menjaga momentum ekonomi tapi juga menjaga APBN.
"Ini 3 hal penting yang harus dilakukan," kata dia mengakhiri.
Sebagai informasi, pemerintah dalam waktu dekat akan menyalurkan BLT Minyak goreng kepada 23,5 juta penerima. Dalam program ini pemerintah membutuhkan dana Rp6,9 triliun.
Tak hanya itu, pemerintah juga akan memberikan subsidi upah bagi pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta per bulan. Sebanyak Rp8,8 triliun dana harus disiapkan untuk 8,8 juta penerima.
Belum lagi program bansos produktif untuk pelaku usaha mikro. Akan ada 12 juta penerima yang masing-masing mendapatkan bantuan dana Rp600.000. Sehingga kebutuhannya Rp7,2 triliun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inflasi naik di bulan Febuari terutama harga beberapa komoditas.
Baca SelengkapnyaHarga-harga pangan meningkat yang menyumbang kepada inflasi,
Baca SelengkapnyaPergerakan inflasi pangan dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia sangat tergantung dengan komoditas ini, kenaikan harga beras semakin menghimpit masyarakat paling miskin.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, inflasi yang rendah sangat penting untuk mendukung daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelompok menengah bawah.
Baca SelengkapnyaSelain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui ada kelas menengah yang jatuh dalam jurang kemiskinan
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPuan juga meminta Pemerintah mengoptimalkan operasi pasar.
Baca SelengkapnyaDia juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT).
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan dinamika politik dunia, saat ini terdapat sejumlah persoalan yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami disrupsi suplai.
Baca Selengkapnya