Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sri Mulyani: Ekonomi Global Sedang Rapuh, Kita Harus Tetap Waspada

Sri Mulyani: Ekonomi Global Sedang Rapuh, Kita Harus Tetap Waspada Sri Mulyani di Forum B20 Bali. istimewa ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa situasi perekonomian global sedang rapuh. Kondisi ini berdampak pada kepercayaan di sektor keuangan. Oleh karena itu, Sri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah hati-hati dalam mengambil kebijakan.

"Situasi akhir-akhir ini begitu rapuh sehingga kepercayaan di sektor keuangan dan pasar dan ekonomi secara keseluruhan dapat dengan mudah terhalang, Jika kita tidak hati-hati dengan perumusan kebijakan kita," kata Menkeu dalam B20 Summit Indonesia 2022 Day 2, Senin (14/11/2022).

Kata Sri Mulyani, banyak pembuat kebijakan saat ini dihadapkan dengan ketidakpastian, sehingga sulit menentukan kebijakan, baik itu secara fiskal maupun moneter. Namun, khusus untuk Indonesia, setidaknya bisa mengkolaborasikan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter secara sinkron dan harmonis.

Untuk mencegah terjadinya gangguan terhadap pemulihan ekonomi, diperlukan kebijakan yang tersusun dengan baik, terencana, konsisten dan kredibel. Menurutnya, juga perlu menggunakan semua alat variabel secara efektif untuk meningkatkan kepercayaan ekonomi lebih jauh.

"Kita harus memberikan dukungan yang tepat sasaran, apalagi karena ruang kebijakan yang semakin terbatas harus lebih tepat sasaran, terutama dalam melindungi masyarakat miskin dan rentan. Banyak perusahaan besar seperti Unilever, Freeport, sungguh, mudah-mudahan melihat pertumbuhan perusahaan Anda yang lebih inklusif," ungkap Menkeu.

Dampak Pandemi Covid-19

Sri Mulyani kemudian menyinggung soal pandemi covid-19 yang telah menciptakan situasi yang sangat unik dan menantang dalam pemulihan ekonomi. Kemampuan setiap negara diuji untuk mengelola penyebaran covid. Namun, dengan adanya vaksin setidaknya mampu menciptakan momentum pemulihan.

Meskipun kini pandemi covid-19 berhasil dikendalikan, Menkeu menegaskan bahwa pemerintah tetap tidak boleh lengah. Sebab risiko ekonomi global kini telah bergeser ke arah yang lebih mengancam dibanding covid-19, salah satunya perang Rusia-Ukraina.

Perang tersebut menyebabkan IMF merevisi pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 dan 2023, dan juga berdampak buruk terhadap sektor ekonomi lainnya.

"Revisi turun yang konsisten dari outlook global, dari semua institusi Internasional telah menandai meningkatnya risiko yang kita hadapi tahun ini. Beberapa faktor telah memicu faktor kondisi ini seperti perang di Ukraina," ujar Menkeu.

Dampak perang juga telah memperburuk tekanan inflasi yang sudah melonjak dan memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia. Di sisi lain, tantangan utama jangka pendek yang jauh lebih kompleks adalah tekanan inflasi tinggi, krisis energi dan pangan, tekanan keuangan, serta geopolitik.

"Ini jelas bukan lingkungan yang mudah bagi semua pelaku ekonomi untuk Anda semua, dan juga bagi pembuat kebijakan. Tapi saya setuju bahwa kita harus mengatasi hal ini. Menurunkan inflasi harus menjadi fokus utama untuk menghindari kerusakan yang lebih lama dan memulihkan stabilitas," kata Sri Mulyani.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Namun demikian, Sri Mulyani yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 bisa sentuh 5,4 persen. "Pemulihan ekonomi kita terus berlanjut. Seperti yang Anda lihat, kuartal ketiga kami tumbuh 5,72 persen. Ini sedikit lebih tinggi dari ekspektasi pemerintah sendiri. Kami berharap terus tumbuh di atas 5,4 persen tahun 2022," kata Menkeu.

Menkeu menegaskan, Indonesia terus menjaga optimisme. Tetapi pada saat yang sama, Pemerintah Indonesia juga tetap waspada dengan kondisi global yang sangat dinamis. Kewaspadaan berarti harus bersiap untuk segala kemungkinan.

"Optimisme tetap penting. Sementara pada saat yang sama, kewaspadaan harus. Ini adalah pola pikir kita sebagai pembuat kebijakan ekonomi Indonesia. Kami tidak menakut-nakuti Anda dengan mengatakan bahwa kami harus waspada," ujarnya.

Pemulihan ekonomi Indonesia terus didukung oleh permintaan domestik yang kuat, terutama pada konsumsi dan sekarang diikuti oleh pemulihan investasi.

Di sisi lain, penanganan pandemi yang efektif, dan berbagai kebijakan mendukung permintaan, terutama dalam bentuk bantuan sosial. Sebab, subsidi telah melindungi ekonomi masyarakat dari melonjaknya harga pangan dan energi.

"Kami juga menggunakan alat kebijakan kami untuk mendukung sisi penawaran. Ini dalam bentuk keringanan pajak, beberapa insentif dan juga dalam hal ini dukungan pembiayaan. Kombinasi keduanya harus selalu dalam rencana yang tepat," tutup Sri Mulyani.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia

The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Geopolitik Bikin Investasi Lambat
Sri Mulyani: Geopolitik Bikin Investasi Lambat

Indonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Dampak Perang dan Inflasi Bisa Ganggu Rantai Pasok Global
Sri Mulyani Waspadai Dampak Perang dan Inflasi Bisa Ganggu Rantai Pasok Global

Berdasarkan dinamika politik dunia, saat ini terdapat sejumlah persoalan yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami disrupsi suplai.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Gejolak Timur Tengah: Eskalasi Cukup Tinggi Pengaruhi Dinamika Keuangan Global
Sri Mulyani Waspadai Gejolak Timur Tengah: Eskalasi Cukup Tinggi Pengaruhi Dinamika Keuangan Global

Ketegangan geopolitik yang meningkat pada Oktober 2024 disebabkan oleh Israel yang memperluas serangan terhadap Hamas dan Hizbullah di Lebanon.

Baca Selengkapnya
Curhat Sri Mulyani, Menteri Keuangan Sering Disalahkan Ketika Terjadi Krisis Ekonomi
Curhat Sri Mulyani, Menteri Keuangan Sering Disalahkan Ketika Terjadi Krisis Ekonomi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku heran lantaran profesinya sebagai Bendahara Negara seringkali disalahkan jika terjadi krisis ekonomi.

Baca Selengkapnya
Sederet Pesan Sri Mulyani untuk Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran
Sederet Pesan Sri Mulyani untuk Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran

Sederet pesan untuk calon menteri keuangan era kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Beri Sinyal Suku Bunga Turun di Semester II-2024
Sri Mulyani Beri Sinyal Suku Bunga Turun di Semester II-2024

Kondisi ekonomi global 2023 diprediksikan oleh banyak lembaga internasional merupakan tahun yang cukup gelap.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Dunia Membaik, Indonesia Waspadai Kenaikan Harga dan Suku Bunga
Ekonomi Dunia Membaik, Indonesia Waspadai Kenaikan Harga dan Suku Bunga

Sri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Di ISF 2024, Sri Mulyani: Situasi Ekonomi Global Sedang Tidak Baik hingga 2026
Di ISF 2024, Sri Mulyani: Situasi Ekonomi Global Sedang Tidak Baik hingga 2026

Situasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.

Baca Selengkapnya
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia

Indonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya
Sri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya

Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.

Baca Selengkapnya
Pesan Sri Mulyani ke Anak Buah: Jaga Sikap dan Netralitas, Manusia Diatur oleh Tata Krama
Pesan Sri Mulyani ke Anak Buah: Jaga Sikap dan Netralitas, Manusia Diatur oleh Tata Krama

Sri Mulyani mengimbau kepada seluruh jajaran bea dan cukai untuk dapat menghidupkan kembali semangat leadership, ownership dan ketahanan.

Baca Selengkapnya