Sri Mulyani: Ekonomi RI Tumbuh 5,3 Persen di 2021 Jika Pandemi Bisa Dikendalikan
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pemulihan ekonomi yang terjadi pada 2021 hanya akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi menjadi 5,3 persen di 2021. Pertumbuhan ini sedikit menurun jika dibandingkan proyeksi sebelumnya yakni dikisaran 4,5 persen sampai dengan 5,5 persen.
"Kita terus lakukan (pemulihan) pada tahun 2021. Kalau kita lihat tahun 2021 dengan pertumbuhan ekonomi yang kita perkirakan akan kembali pulih di 4,5 hingga 5,3 persen, kata dia dalam Rapim TNI-Polri, secara virtual, Senin (15/2).
Bendahara Negara itu mengatakan, pertumbuhan tersebut disumbang dari sisi penerimaan maupun dari sisi produksinya. Namun tetap, pemulihan itu akan terjadi jika pemerintah bisa kendalikan pandemi Covid-19 dan program vaksinasi.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
"Tentu faktor-faktor yang menentukan pemulihan ekonomi adalah apakah bisa kita kendalikan, apakah vaksinasi bisa berjalan sukses dan apakah APBN bisa terus mendukung pemulihan ekonomi serta bagaimana kita menggunakan kondisi krisis ini," jelas dia,
Untuk mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen, pemerintah memandang perlu melakukan reformasi secara besar-besaran. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya bisa keluar dari krisis Covid-19, namun lebih cepat dan menjadi negara yang lebih kuat.
"Tidak banyak negara di dunia yang memanfaatkan krisis. Banyak negara begitu mengalami krisis mereka makin masuk terperosok di dalam krisis. Dari krisis kesehatan menjadi krisis sosial, krisis ekonomi, dan krisis politik," sebut dia.
Pentinya Pencegahan Penyebaran Covid-19
Oleh sebab itu, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengajak seluruh stakeholder dan kementerian lembaga terkait lainnya, untuk bekerja sama dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19. Sehingga ekonomi 2021 bisa segera pulih lebih cepat.
"Kalau kita semua bekerja secara baik kita Insya Allah bisa kembali pulih dan lebih kuat inilah yang memerlukan komitmen dari semua pihak agar kita mampu menghadapi Covid-19 yang merupakan tantangan yang luar biasa tahun 2021," jelas dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Indrawati menghadiri pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Gandhinagar, India.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaKinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini menegaskan, target itu sesuai dengan yang tertuang di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaAktivitas terkait penyelenggaraan Pemilu 2024 sudah dimulai.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca Selengkapnya