Sri Mulyani harap dua pelaku UMKM ini jadi contoh sukses
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan rasa bangganya kepada dua pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UKMM) yang turut bekerja dalam meningkatkan kinerja ekspor Indonesia.
Dalam kunjungannya di Denpasar, Bali, Sri Mulyani mendengsri muarkan secara langsung bagaimana kisah perjuangan para pelaku UMKM yang berhasil menjual produknya hingga ke luar negeri.
"Saat ini negara kita tengah berupaya untuk menyeimbangkan ekspor dan impor, oleh karena itu saya melihat sosok Pak Tri dan Pak Wayan ini dapat memberikan inspirasi dan contoh sukses bagi pengusaha kecil," ungkap Sri Mulyani dikutip dari laman Facebooknya, Rabu (19/9).
-
Apa kontribusi besar UMKM terhadap ekonomi nasional? Jadi kalau melihat data ini UMKM kita ini sumbangsinya terhadap ekonomi nasional kita sangat besar. Bayangkan 97 persen tenaga kerja ini di-supply dari UMKM kita,' ucapnya.
-
Siapa yang dukung UMKM di BRI? Di lain pihak, Supari, Direktur Bisnis Mikro BRI mengatakan BRI selalu memberikan dukungan permodalan bagi pelaku UMKM dan memberikan pendampingan kepada nasabah dalam pengembangan usahanya melalui Program Klasterkuhidupku.
-
Bagaimana Kemenkop UKM mendorong UMKM untuk terlibat dalam rantai nilai global? Untuk itu Hanung mendorong agar pelaku UMKM memanfaatkan kebijakan yang mengatur agar Pemerintah Pusat/Daerah dan BUMN berbelanja produk UMKM.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Siapa yang bantu UMKM di Tunjungan? Tak sedikit pelaku UMKM di desa tersebut yang telah lama diberdayakan Mantri BRI, potensi wisata baru kemudian muncul, yaitu kuliner buah durian
-
Bagaimana Susi dan Pasi mengembangkan UMKM Bojonegoro? Susi yang saat itu mengaku kuper (kurang pergaulan) tidak paham pentingnya legalitas usaha seperti Sertifikat P-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga), NIB (Nomor Izin Berusaha), dan label Halal untuk mengembangkan bisnis rempeyeknya.
Sri Mulyani menceritakan, awalnya Tri Dwi Hantoro memulai sebuah usaha kerajinan kulit dengan bermodalkan Rp 500 ribu dan dibantu oleh lima orang pengrajin. Namun, saat ini usaha tersebut sudah berkembang menjadi 50 oang pegawai staf dan 300 pengrajin yang tersebar di Bali, Banyuwangi dan Ponorogo.
"Penjualan rata-rata setiap 6 minggunya berjumlah 7.500 sampai 15.000 produk yang diekspor ke Jepang, Korea, Turki, Inggris, Singapura dan Italia," imbuhnya.
Bahkan produk yang dijual melalui CV, La Chidehafu ini telah berkembang menjadi kerajinan garmen dan kulit, antara lain pakaian, dompet, clutch, sepatu, dan tas.
Sementara itu, pengusaha kecil laninnya, I Wayan Sukhana bersama istrinya Made Yuliana membuka usaha di bidang aromatherapy sekitar 15 tahun yang lalu. Dari usaha rumah tangga, bisnis ini menjadi perusahaan penghasil produk perawatan kecantikan yang menggunakan bahan alam organik dan menjual produknya ke luar negeri.
"Negara tujuan ekspor PT Bali Tangi ini antara lain Australia, Maladewa Belanda dan Rusia," imbuhnya
Sri Mulyani bangga, sebab kedua usaha tersebut mempunyai kesamaan yaitu memberikan kesempatan bekerja kepada penyandang difabel dan mayoritas pekerja merupakan kaum wanita yang berasal dari ibu rumah tangga berada disekitar lokasi usaha. Bahkan pengrajin binaan La Chidehafu ada juga yang berasal dari anak jalanan, pengamen dan pengemis.
Bendahara Negara ini mengatakan, awalnya kedua pelaku usaha itu pada mendapakan modal dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yang merupakan sebuah lembaga negara bertujuan untuk membantu pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekspor nasional.
Bahkan, setelah memperoleh pembiayaan LPEI di awal 2017, pada akhir 2017 nilai ekspor La Chidehafu meningkat 14,2 persen dibandingkan 2016. Kemudian sasilitas yang diberikan LPEI sejak 2017 juga mampu meningkatkan kapasitas produksi PT Bali Tangi menjadi lebih dari 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kesuksesan yang diraih dengan diawali modal seadanya namun dengan ketekunan terus menerus sehingga akhirnya bisa menembus pasar luar negeri. Kita membutuhkan ribuan bahkan jutaan orang seperti Pak Tri dan Pak Wayan bagi perekonomian Indonesia," ungkapnya.
"Saya sebagai Menteri Keuangan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja untuk bisa meningkatkan ekspor Indonesia," tutup Sri Mulyani.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 29,2 juta pelaku UMKM saat ini belum memperoleh akses pembiayaan dari perbankan.
Baca SelengkapnyaTarget Sandiaga adalah menciptakan 4,4 juta di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca SelengkapnyaKota Batu memiliki potensi keindahan dari sisi pariwisata yang bisa dimaksimalkan untuk menumbuhkan ekonomi kreatif, sekaligus memajukan UMKM.
Baca SelengkapnyaDukungan tersebut harus menjadi motivasi bagi perusahaan lain agar memiliki perhatian yang sama kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan memastikan pemerintah tidak membual untuk memajukan UMKM.
Baca SelengkapnyaUMKM itu adalah masyarakat umum yang rata-rata berada di bawah dan menentukan hajat hidup orang banyak.
Baca SelengkapnyaLangkah tersebut juga akan memudahkan pemangku kepentingan untuk menyusun peta jalan maupun cetak biru pengembangan UMKM di Sulawesi Tengah.
Baca SelengkapnyaUpaya tersebut telah dilakukan di seluruh Indonesia, termasuk oleh Kementerian Investasi.
Baca SelengkapnyaDia menekankan agar Kementerian Koperasi dan UKM mampu memberikan respons yang tidak biasa-biasa saja.
Baca SelengkapnyaWamen UMKM menyakini Andalas Business Matching bisa menjadi katalisator penting dalam mendorong sinergi lintas sektor untuk penguatan UMKM.
Baca SelengkapnyaSandiaga mengatakan, kebangkitan ekonomi untuk para komunitas adalah salah satu prioritas yang penting dalam memajukan perekonomian suatu daerah
Baca Selengkapnya