Sri Mulyani Harap Indonesia Bisa Belajar dari Kebijakan Negara Maju di Presidensi G20
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati berharap presidensi G20 Indonesia tahun 2022 bisa menghasilkan sinkronisasi kebijakan pasca krisis atau exit policy bagi Indonesia. Tujuannya agar Indonesia bisa belajar langsung mengenai berbagai kebijakan negara-negara maju.
Sri Mulyani mengakui, kompleksitas yang dihadapi dengan situasi pemulihan yang tidak merata menyebabkan setiap negara akan memprioritaskan kesulitan di dalam negeri masing-masing.
Namun negara-negara ini memahami, jika hanya fokus pada pemulihan dalam negeri tanpa adanya usaha untuk menciptakan upaya bersama, yaitu sinkronisasi dari sisi kebijakan (policy), maka dampaknya dari sisi kebijakan yang dibuat itu bisa menjadi lebih lemah, sehingga kurang efektif.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
-
Bagaimana KBRI membantu WNI yang mengalami masalah? 'Pertama, keberadaan para pekerja tidak terdaftar di pemerintah RI, baik di tingkat daerah maupun pusat, termasuk KBRI Phnom Penh. Apalagi jika para WNI tidak melapor. Dalam situasi ini, bagaimana pemerintah, khususnya KBRI, dapat memberikan dukungan yang optimal jika terjadi masalah?' tanya Dubes Santo.
-
Bagaimana IMF membantu negara dalam kesulitan? IMF memberikan dukungan finansial kepada negara-negara anggotanya yang mengalami kesulitan pembayaran internasional. Melalui program-program pinjaman, IMF dapat membantu negara-negara untuk menyeimbangkan anggaran dan mendukung reformasi struktural guna memulihkan pertumbuhan ekonomi.
-
Apa tantangan utama pemerintahan baru terkait ekonomi? Tantangan dari Dalam Akhmad Akbar mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo dan Gibran akan sibuk menghadapi tantangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
-
Apa yang menjadi fokus utama Kemlu di KTT? Stabilitas kawasan akan kembali menjadi salah satu isu yang dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta pada 5–7 September 2023.
-
Apa yang menjadi tantangan ekonomi global bagi BRI? Tantangan Perlambatan Ekonomi Global Sejak Tahun Lalu Berbagai tantangan ketidakpastian ekonomi, seperti kondisi perekonomian yang dihantui resesi dan perlambatan ekonomi global sejak tahun lalu.
"Contohnya kalau kita bicara bentuk (exit policy) itu seperti apa, kalau di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa kemarin kita lihat inflasi di atas 6 persen, Jerman juga sekarang sudah di atas 6 persen," kata Menkeu dalam konferensi pers, Kick off Presidensi G20 Indonesia di Jalur Keuangan, di Bali, Kamis (9/12).
Menurutnya, negara-negara ini pasti akan fokus kepada bagaimana menurunkan tekanan dari harga-harga karena mempengaruhi daya beli masyarakatnya dan juga akan melemahkan pemulihan itu sendiri.
Langkah Pengendalian Inflasi
Oleh karena itu, negara tersebut akan melakukan langkah-langkah untuk mengendalikan inflasi. Dalam melakukan langkah-langkah mengendalikan inflasi itu, bisa dibicarakan dalam forum G20, bagaimana agar inflasi tidak menciptakan dampak yang besar secara global.
"Utamanya tadi dikomunikasikan, ini penyebab inflasi nya apa kalau penyebab inflasi adalah supply disruption yang sifatnya temporer atau tadi yang sifatnya labour shortage temporer. Maka mereka akan membuat policy menjadi lebih hati-hati," jelasnya.
Menurut Sri Mulyani, hal-hal semacam itu sangat penting untuk dibahas, karena bisa saja Indonesia mengalami hal serupa. Harapannya, Indonesia bisa belajar dari negara-negara yang sudah mengalami, untuk ke depannya bisa mencegah terjadinya inflasi dan lainnya.
"Hal seperti ini akan menjadi sangat penting, ini kan sama seperti untuk Indonesia sendiri. Nanti kita akan melihat di dalam pemikiran atau rencana yang dilakukan oleh negara-negara maju arahnya akan seperti apa. Pertemuan-pertemuan ini, penting kita bisa saling kemudian mengukur," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaKendati banyak negara yang kolaps, Sri Mulyani sangat bersyukur karena Indonesia masih mampu menjaga APBN dengan sehat.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan dinamika politik dunia, saat ini terdapat sejumlah persoalan yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami disrupsi suplai.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut PMI manufaktur Indonesia berada dalam tren menanjak di atas 50, bersama dengan beberapa negara seperti Turki dan Meksiko.
Baca SelengkapnyaSederet pesan untuk calon menteri keuangan era kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaTekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaPelaku bisnis dalam negeri termasuk UMKM tengah dalam proses pemulihan akibat terdampak parah pandemi Covid-19 sejak 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi bicara mengenai solidaritas internasional yang menurun di tengah ketegangan geopolitik.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengirim Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ke Brazil di tengah isu reshuffle kabinet.
Baca Selengkapnya