Sri Mulyani Harap Insentif & Stimulus yang Diberi Pemerintah Bisa Dongkrak Daya Beli
Merdeka.com - Pemerintah gencar memberikan berbagai stimulus dan insentif kepada masyarakat guna mendongkrak ekonomi nasional selama masa pandemi Covid-19. Berbagai insentif dikeluarkan, yang terbaru yakni pencairan gaji ke-13 untuk PNS pada hari ini, yang telah mencapai Rp13,57 triliun dari total anggaran Rp28,82 triliun.
Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan stimulus tambahan lainnya. Seperti intensif Rp2,4 juta pada pekerja bergaji di bawah Rp5 juta, Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako, non-PKH sembako, hingga bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan, sejumlah stimulus yang pemerintah keluarkan tersebut bisa mengangkat angka konsumsi masyarakat. Ditargetkan konsumsi rumah tangga bisa naik hingga level 0 persen pada kuartal III-2020.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa yang diminta Mendagri kepada Pemda terkait inflasi? Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) agar terus memonitor perkembangan inflasi di wilayahnya masing-masing.
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk menurunkan inflasi? 'Apa yang kemendag lakukan? kita kata kuncinya adalah turun langsung ke pasar, kita memantau secara intensif melalui SP2KP di 671 pasar di 503 kab/kota. Kalau ada pasokan terlambat kita koordinasi,' ujarnya.
"Pemerintah akan terus berusaha agar growth konsumsi di kuartal III paling tidak mendekati 0 persen. Itu yang kami harapkan," kata Sri Mulyani dalam sesi teleconference, Senin (10/8).
Sebagai perbandingan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, konsumsi rumah tangga pada kuartal II-2020 lalu tumbuh negatif 5,51 persen. Itu berbanding terbalik dengan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu, di mana konsumsi rumah tangga tumbuh 5,18 persen.
Aktif Tingkatkan Daya Beli
Sri Mulyani meminta keterlibatan masyarakat untuk ikut aktif meningkatkan daya belinya. Sebab, pemerintah tak akan bisa untuk mendorong konsumsi masyarakat sendirian.
Sri Mulyani memohon bantuan kepada masyarakat golongan menengah atas untuk jadi faktor utama penggerak konsumsi rumah tangga. Sebab, kelompok tersebut tak perlu stimulus tambahan lagi untuk meningkatkan daya beli.
"Kelompok menengah atas ini sangat tergantung pada rasa percaya diri mereka, apakah mereka cukup confidence lakukan konsumsi apabila Covid-19 belum 100 persen teratasi. Sebab yang lakukan konsumsi itu terutama kelompok menengah atas, tergantung confidence penanganan Covid-19 ini," pungkasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaAktivitas terkait penyelenggaraan Pemilu 2024 sudah dimulai.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaUntuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 diperlukan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Yakni, berada di kisaran 6 persen sampai 8 persen per tahun.
Baca SelengkapnyaSalah satunya dengan melakukan sinergi lintas kementerian/lembaga, termasuk dengan Bank Indonesia (BI) untuk insentif likuiditas.
Baca SelengkapnyaInflasi naik di bulan Febuari terutama harga beberapa komoditas.
Baca SelengkapnyaSebenarnya anggaran perlindungan sosial juga dialokasikan untuk subsidi dan kompensasi yang dinikmati hampir seluruh masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan Indonesia tetap harus waspada meski ketahanan ekonomi domestik dianggap resilience.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, inflasi yang rendah sangat penting untuk mendukung daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelompok menengah bawah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, anggaran itu rencananya digunakan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan antardaerah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah terus memberikan support terhadap pertumbuhan kredit perbankan dan investasi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023
Baca Selengkapnya