Sri Mulyani Harap Target Penerimaan Negara Tahun Ini Bisa Tercapai
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap, penerimaan negara tahun ini dapat dicapai meski masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Untuk mencapai penerimaan tersebut dirinya pun meminta agar Direktorat Jenderal Bea dan Cukai bekerja lebih ekstra.
Seperti diketahui, outlook pendapatan negara tahun ini akan mencapai Rp1760,7 triliun. Angka ini setara dengan 101 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2021 yang sebesar Rp1.743,6 triliun.
"Untuk tahun 2021 ini tentu saya berharap target penerimaan negara bisa dicapai meskipun dengan pertumbuhan yang memang juga tetap ambisius," kata Sri Mulyani dalam acara Peringatan Hari Bea dan Cukai ke-75 di 2021, Sabtu (2/10).
-
Apa rencana Prabowo untuk meningkatkan pendapatan negara? Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berencana akan membuat lembaga khusus bernama Badan Penerimaan Negara (BPN) untuk memaksimalkan pendapatan negara.
-
Apa yang diminta Mendagri kepada Pemda terkait inflasi? Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) agar terus memonitor perkembangan inflasi di wilayahnya masing-masing.
-
Siapa yang dorong target RPJMN 2020-2024 tercapai? Anggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mendorong agar asumsi dasar dan sasaran pembangunan pada RAPBN dapat mengejar target dalam RPJMN tersebut.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana Indef berharap BPN bisa berhasil? 'Mudah-mudahan juga kalau figurnya pas tepat juga mereform ya. Cerita paling real itu kereta api ketika Pak Junan itu merasakan perubahannnya. Ketika figurnya pas mudah-mudahan nanti ada hal yg berubah dari penerima negara yg membaik,' tutur Eko.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
Bendahara Negara itu yakin, dengan prospek pemulihan ekonomi terjadi saat ini pendapatan negara tersebut bisa dicapai oleh seluruh jajaran Bea dan Cukai. Apalagi beberapa komoditas ekspor dan impor juga tengah mengalami perbaikan.
Sebagai gambaran saja, kata dia, penerimaan yang dilakukan oleh Bea dan Cukai dalam suasana pandemi Covid-19 di 2020 telah mencapai targetnya. Oleh karena itu, tentu ini menggambarkan potensi yang masih sangat besar di mana Direktorat Jenderal dan Bea Cukai terus menjaga kontribusinya terhadap penerimaan negara.
Penerimaan negara sampai hari ini tetap berjalan secara optimal. Hingga 31 Agustus penerimaan telah mencapai 73,5 persen target dari APBN tahun ini. Adapun pertumbuhan tersebut didorong oleh pertumbuhan dari sisi kepabeanan 11,8 persen, bea keluar melonjak hingga di atas 890 persen akibat pemulihan ekonomi dan kenaikan dari komoditas, serta di bidang cukai tumbuh doble digit 17 persen.
Di samping itu, Sri Mulyani juga berpesan kepada DJBC untuk tidak hanya fokus mengumpulkan penerimaan negara. Namun seluruh jajaran Bea dan Cukai juga harus melihat secara cermat bagaimana ekonomi kita dapat tumbuh dan pulih.
Caranya bisa dengan memanfaatkan pemulihan ekonomi global, mengaitkan dan menjahit kegiatan produksi di dalam global value chain, dan menciptakan nilai tambah. Sehingga tidak hanya mendapatkan manfaat ekonom saja, namun masyarakat mendapatkan manfaat nyata dalam bentuk kesempatan kerja dan kemakmuran.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.
Baca SelengkapnyaTotal pendapatan negara pada tahun 2025 terdiri dari penerimaan perpajakan yaitu dari pajak dan cukai sebesar Rp2.490,9 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah mencapai 101,3 persen dari targetAPBN 2023.
Baca SelengkapnyaProses mencapai target penerimaan pajak tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaKetua Banggar DPR Said Abdullah mendoakan agar Menteri Keuangan Sri Mulyani tetap menjabat di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya“Defisit fiskal diperkirakan berada pada kisaran 2,45-2,82 persen PDB,” kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah terus memberikan support terhadap pertumbuhan kredit perbankan dan investasi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengimbau kepada seluruh jajaran bea dan cukai untuk dapat menghidupkan kembali semangat leadership, ownership dan ketahanan.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan tengah mengoptimalkan penerimaan melalui aset negara.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca Selengkapnya