Sri Mulyani Ibaratkan Utang Pemerintah Sama Seperti Hidup Berumah Tangga
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini tidak mudah dilewati bagi seluruh masyarakat, termasuk juga pemerintah. Sebab, dalam keadaan seperti ini, harus memutar otak untuk bagaimana mendanai seluruh kebutuhan hidup.
Bendahara Negara itu pun mengibaratkan kondisi akibat pandemi Covid-19 ini seperti sebuah rumah tangga. Menurut dia, seorang ibu rumah tangga harus pintar memahami situasi dan cepat mengambil keputusan secara tepat dalam kondisi apa pun.
"Kayak kita di rumah saja, tiba-tiba ada anggota keluarga kita yang sakit, mungkin tabrakan, mungkin kena demam berdarah dan harus masuk rumah sakit, atau bapaknya kena PHK sekaligus," kata Sri Mulyani dalam webinar Kaukus Perempuan Parlemen RI, Senin (4/1).
-
Bagaimana kondisi rumah sekarang? Sayangnya, rumah mewah tersebut kini mulai termakan usia. Nampak teras mulai ditumbuhi tanaman liar hingga cat tembok di beberapa bagian yang nampak terkelupas. 'Di bagian dindingnya, ini sudah lepas-lepas gitu semen dan catnya,' ujarnya.
-
Bagaimana kondisi rumah? Meskipun demikian, menariknya beberapa perabotan masih tersusun rapi.
-
Bagaimana kondisi rumah dinas bupati saat ini? Namun saat dilihat lebih dekat, bangunan tersebut sudah tak digunakan lagi. Sudah banyak bagian rumah itu yang rusak. Bahkan dinding-dinding bercat putih itu telah penuh oleh coretan.
-
Wejangan apa yang diberikan Istri Kapolri? 'Hati-hati ya kalau kalian memilih calon istri. Cari yang benar-benar mengerti tugas kalian,' ujar Ny. Juliati.'Jangan pernah seenaknya saja, jadi Bhayangkara itu tidak mudah,' tekannya.
-
Kenapa rumah itu penting? Penemuan yang luar biasa ini dapat menjelaskan asal-usul masyarakat menetap di Eropa dan pertanian paling awal di benua itu.
-
Siapa yang perlu mengelola emosi dalam rumah tangga? Mengelola emosi termasuk hal penting yang perlu dilakukan oleh setiap individu. Termasuk dalam hubungan rumah tangga, ini menjadi keterampilan utama yang perlu dilatih. Sebab, dalam mengarungi rumah tangga tentu akan banyak konflik yang datang silih berganti.
Untuk itu, ibu rumah tangga harus mampu mendanai seluruh keluarganya agar setiap anggota keluarga mampu menjalankan kehidupan. "Dan si ibu harus berputar pikirannya untuk gimana mendanai seluruh keluarganya yang sakit, yang masih harus kerja, dan yang harus bisa tetap setiap hari makan," lanjutnya.
Dia pun mengibaratkan kondisi serupa dengan yang dialami pemerintah saat ini. Pemerintah terus mencari pendanaan agar belanja negara tetap berjalan di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi.
'Ibu itu perlu ngutang, jadi saya ngutang. Dan saya diomelin seluruh rakyat Indonesia ngutang untuk ini," kata Sri Mulyani.
Seperti diketahui, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat utang pemerintah mencapai Rp5.910,64 triliun hingga akhir November 2020. Posisi utang ini setara dengan 38,13 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Dikutip dari Buku APBN Kita edisi Desember 2020, utang pemerintah ini masih didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 86,0 persen dan pinjaman sebesar 16,1 persen.
Rincian Utang
Secara rinci, utang dari SBN tercatat Rp5.085,04 triliun yang terdiri dari SBN domestik Rp3.891,92 triliun dan valas Rp1.193,12 triliun.
Sedangkan utang melalui pinjaman tercatat Rp825,59 triliun. Pinjaman ini terdiri dari pinjaman dalam negeri Rp11,55 triliun dan pinjaman luar negeri Rp814,05 triliun.
Adapun utang dari pinjaman luar negeri ini terdiri dari pinjaman bilateral Rp311,31 triliun, pinjaman multilateral Rp460,32 triliun dan pinjaman dari commercial banks Rp42,42 triliun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sederet pesan untuk calon menteri keuangan era kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca Selengkapnya"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaPerekonomian sebuah negara yang terus berkembang terlihat dari transaksi yang makin berkembang dan semakin canggih.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku heran lantaran profesinya sebagai Bendahara Negara seringkali disalahkan jika terjadi krisis ekonomi.
Baca SelengkapnyaKendati banyak negara yang kolaps, Sri Mulyani sangat bersyukur karena Indonesia masih mampu menjaga APBN dengan sehat.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Menyebut Sri Mulyani jadi menteri yang paling siap mundur.
Baca SelengkapnyaPada tahun ketiga pemerintahan Jokowi, Sri Mulyani ditarik kembali ke Indonesia untuk menduduki lagi posisi Menteri Keuangan.
Baca SelengkapnyaSri selalu menjadi pendengar yang baik jika kementerian dan lembaga (K/L) meminta anggaran.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani meminta barang milik negara (BMN) harus menjadi sumber penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaSebagai contoh, Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam mengendalikan penyebaran virus covid-19.
Baca SelengkapnyaMengingat, instrumen keuangan negara kerap dijadikan objek sasaran empuk untuk kepentingan politik.
Baca SelengkapnyaKepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.
Baca Selengkapnya