Sri Mulyani: Indonesia Siap Fasilitasi Upaya Global Pulih Bersama dan Lebih Kuat
Merdeka.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengatakan, Indonesia sebagai Presidensi G20 siap memfasilitasi upaya global untuk pulih bersama dan lebih kuat. Hal tersebut disampai dalam pertemuan bersama masa Presidensi G20 di Italia.
"Sebagai Presidensi G20 tahun 2022, Indonesia siap untuk melanjutkan upaya ini. Pekerjaan dalam mendorong pemulihan tidak akan berhenti dalam Presidensi G20 saat ini," ujarnya dikutip Antara, Jakarta, Sabtu (30/10).
Sri Mulyani menilai diperlukan berbagai upaya untuk lebih mengembangkan modalitas selama beberapa bulan mendatang, sehingga Indonesia sebagai Presidensi atau Kepemimpinan G20 selanjutnya akan membuat komitmen yang tegas untuk bertindak.
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi ke KTT G20? Selain ibu negara Iriana Jokowi, presiden juga didampingi sejumlah menteri termasuk Menko Perekonomian, AIrlangga Hartato.
-
Apa yang dibawa Menko Perekonomian ke KTT G20? Menko Airlangga menegaskan, Pemerintah Indonesia membawa misi besar dalam agenda KTT G20. Salah satunya untuk memperkuat kerja sama di bidang perekonomian.
-
Apa yang dicapai Dirut Pertamina di G20? Nicke berhasil membawa tiga rekomendasi utama yakni Percepatan Transisi untuk Energi Berkelanjutan, Memastikan Transisi yang Tepat dan Berkeadilan dan Keterjangkauan Energi.
-
Kenapa Menko Perekonomian ikut ke KTT G20? Menko Airlangga menegaskan, Pemerintah Indonesia membawa misi besar dalam agenda KTT G20. Salah satunya untuk memperkuat kerja sama di bidang perekonomian.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Kenapa Sri Mulyani bertemu Jokowi? 'Ya betul. Pukul 14.30 WIB, Bu Menkeu diagendakan untuk diterima Bapak Presiden di Istana Merdeka, untuk melaporkan hal-hal yang terkait pelaksanaan APBN 2024,' kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (2/2/2024).
G20 menyatakan komitmen bersama dalam upaya mengontrol pandemi dengan target vaksinasi 40 persen dari total populasi global di akhir tahun 2021 dan 70 persen di pertengahan tahun 2022.
Para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan G20 menegaskan kembali komitmen untuk mengendalikan pandemi di dunia sesegera mungkin, meningkatkan kesiapsiagaan dan untuk penguatan kapasitas sistem kesehatan, serta memastikan akses yang tepat waktu, adil, aman, dan terjangkau terhadap vaksin, terapetik, diagnostik, dan peralatan kesehatan, sebagai barang publik global (global public goods).
Peran kepemimpinan G20 sangat krusial dalam meningkatkan kerja sama global untuk mendorong ketersediaan vaksin, produk kesehatan esensial, input untuk mengurangi kendala, memperkuat ketahanan rantai pasok, menambah distribusi vaksin, serta meningkatkan administrasi dan kapasitas industri lokal seperti transfer pengetahuan dalam penggunaan teknologi dan produksi vaksin bersama.
Perbedaan kapasitas antarnegara dalam penanganan ancaman kesehatan merupakan tantangan besar dalam upaya pemulihan ekonomi global, sehingga kepemimpinan G20 menjadi bagian penting dalam mempromosikan aksi global yang terkoordinasi dengan baik, terutama untuk mendeteksi dan mengatasi ancaman kesehatan di masa depan.
“Covid-19 telah membawa dampak yang tidak pandang bulu dan tanpa batas. Penyebaran varian Delta yang cepat dan ancaman varian baru telah meningkatkan ketidakpastian kapan pandemi akan berakhir. Pemulihan ekonomi dunia tergantung pada seberapa cepat kita dapat menahan pandemi,” ucap Sri Mulyani.
Merespons hal ini, Pemerintah Indonesia akan melanjutkan dukungan kebijakan anggaran yang mencakup tiga aspek penting, yaitu intervensi kesehatan untuk melindungi masyarakat dari COVID-19, bantuan untuk melindungi rumah tangga dan bisnis dari kesulitan sebagai dampak pandemi, dan agenda reformasi struktural untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan menjaga trajectory pertumbuhan jangka panjang.
Selanjutnya Indonesia bersama Italia akan memimpin G20 Joint Finance–Health Task Force yang baru saja dibentuk untuk meningkatkan dialog dan kerja sama global, mempromosikan pertukaran gagasan dari pengalaman dan praktik terbaik, membangun koordinasi antara menteri keuangan dan kesehatan, dan mendorong kepengurusan yang efektif serta mengadopsi one health approach.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengaku senang dan akan sangat terbuka untuk bersinergi dengan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengirim Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ke Brazil di tengah isu reshuffle kabinet.
Baca SelengkapnyaKomitmen Indonesia untuk menjadi anggota OECD sejalan dengan mandat konstitusi yang mendorong peran aktif Indonesia dalam kerja sama internasional.
Baca SelengkapnyaRombongan Presiden Jokowi bersama sejumlah menteri ini untuk menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan dinamika politik dunia, saat ini terdapat sejumlah persoalan yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami disrupsi suplai.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi bertemu dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva di Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaAcara ini dihadiri oleh sejumlah pemimpin delegasi yang datang untuk membahas berbagai isu penting dan menjalin kemitraan strategis.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia memberikan apresiasi atas kesuksesan India selaku Presidensi Group of Twenty (G20) bidang ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaSepak terjang Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 layak mendapatkan apresiasi.
Baca SelengkapnyaPada tahun ketiga pemerintahan Jokowi, Sri Mulyani ditarik kembali ke Indonesia untuk menduduki lagi posisi Menteri Keuangan.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnya