Sri Mulyani Kembali Jadi Menkeu, Pertumbuhan Ekonomi Dikhawatirkan Tetap di 5 Persen
Merdeka.com - Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Piter Abdullah, mengaku tak sependapat apabila Sri Mulyani Indrawati kembali dipilih sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) di Kabinet Jokowi periode II. Menurutnya, dengan kembalinya Sri Mulyani di posisi yang sama pada periode sebelumnya tidak akan membawa pertumbuhan ekonomi lebih baik.
"Kembalinya SMI sebagai Menteri Keuangan itu artinya kita tidak akan mengalami lompatan pertumbuhan ekonomi selama 5 tahun ke depan," kata Piter saat dihubungi merdeka.com, Selasa (22/10).
Piter menyebut dengan masuknya Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu perekonomian nasional akan terjebak di pertumbuhan sekitar 5 persen. Dengan demikian, mimpi menjadi negara besar di tahun 2045 perlu dipikirkan kembali.
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Kenapa Sri Mulyani bertemu Jokowi? 'Ya betul. Pukul 14.30 WIB, Bu Menkeu diagendakan untuk diterima Bapak Presiden di Istana Merdeka, untuk melaporkan hal-hal yang terkait pelaksanaan APBN 2024,' kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (2/2/2024).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Kenapa Budi Arie menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, Jokowi masih sangat terlalu muda untuk pensiun mengingat usianya yang baru menginjak 63 tahun.'Ya layak dong, kan beliau masih terlalu muda untuk pensiun. Masih muda, umur 63,' kata Budi Arie, kepada wartawan di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9).
"Kecuali jika Ibu Sri Mulyani mengubah pola kebijakannya dalam menghadapi perlambatan ekonomi global," jelas dia.
Karena, menurut dia, yang dibutuhkan itu adalah kebijakan countercyclical baik di moneter, fiskal maupun di sektor riil. Artinya kebijakan moneter yang sudah pro terhadap pertumbuhan hendaknya diimbangi dengan kebijakan fiskal yang penuh dengan stimulus terhadap perekonomian.
"Jangan takut untuk melebarkan defisit, harus berani menghadapi kritik atas terus bertambahnya utang pemerintah. Fokus kepada pertumbuhan ekonomi," jelas dia.
Piter melanjutkan, dengan masuknya kembali Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, maka calon kuat mengisi Menteri Perekonomian pun dipastikan diisi oleh Airlangga Hartarto. Hal itu tercermin dari beberapa nama-nama yang dipanggil oleh Jokowi hanya sosok Airlangga lah yang kemungkinan besar berada di kursi tersebut.
"Airlangga pastinya bisa membentuk tim yang bisa mensupport dia. Tantangan terbesarnya justru bagaimana nanti bersinergi dengan Sri Mulyani ini yang menurut saya tidak akan mudah," tandas dia.
Seperti diketahui, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan dirinya kembali dipercaya menjadi menteri keuangan di kabinet Jokowi periode II. Hal ini disampaikan usai dirinya bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan pagi ini.
Sri Mulyani mengatakan terdapat permintaan khusus dari Presiden Jokowi untuk menelurkan kebijakan prioritas dalam menjaga perekonomian nasional. Terutama terkait kondisi terkini di mana tengah diselimuti ketidakpastian global.
"Saya rasa banyak hal untuk Indonesia menghadapi perekonomian global dan pelemahan ekonomi seluruh dunia. Dibutuhkan kebijakan menjaga pertumbuhan kita," tuturnya.
Sri Mulyani menambahkan akan menyiapkan berbagai kebijakan menyesuaikan kondisi terkini. Perbaikan, apabila dibutuhkan, akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas anggaran negara di pemerintahan Jokowi periode II. "Tidak ada kebijakan yang statis. Kita lihat dinamika policy ekonomi dan apa yang perlu ditingkatkan," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain itu, perbincangan juga mengarah ke Rancangan APBN 2025 jelang disahkan oleh DPR RI pada pekan depan.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini menegaskan, target itu sesuai dengan yang tertuang di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani merespons isu dirinya mundur dari pemerintah Jokowi yang dilontarkan ekonom senior, Faisal Basir.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaIsu Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Indonesia Maju diembuskan oleh ekonom senior, Faisal Basri.
Baca SelengkapnyaPada tahun ketiga pemerintahan Jokowi, Sri Mulyani ditarik kembali ke Indonesia untuk menduduki lagi posisi Menteri Keuangan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani dinilai memiliki kemampuan dalam menjaga disiplin fiskal APBN.
Baca SelengkapnyaPrabowo akan fokus pada pengelolaan penerimaan negara, termasuk pajak, bea cukai, serta optimalisasi belanja negara.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaIsu Sri Mulyani akan mundur dari Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin diembuskan ekonom senior Faisal Basri.
Baca Selengkapnya