Sri Mulyani: Kementerian pangkas anggaran secara cerdas di 2016
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani memuji Kementerian/Lembaga (K/L) yang dinilai telah berhasil melakukan pengetatan anggaran pada tahun lalu. Kementerian/Lembaga mampu memilih secara tepat anggaran yang harus dipangkas tanpa mempengaruhi penetrasi pertumbuhan ekonomi.
"K/L memotong anggaran secara cerdas membuat kita mampu menjaga pertumbuhan kita," ujarnya di acara Stakeholders Gathering 2017 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (14/3) malam.
Pemangkasan anggaran yang efektif, lanjutnya, membuat Indonesia mampu menjaga pertumbuhan tahun lalu yang cukup stabil tinggi yakni 5,02 persen. Selain itu, defisit anggaran juga mampu dijaga di kisaran 2,5 persen.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Bagaimana Mendagri mengendalikan inflasi di Indonesia? Bapak Presiden memerintahkan kepada kita untuk terus monitor dan dilaksanakan terus acara seperti ini, dan acara seperti ini banyak diapresiasi. Beliau sampai mengatakan bahwa di depan menteri yang lain, beliau menyampaikan bahwa hanya di Indonesia inflasi dikendalikan per minggu. Oleh karena itulah saya minta follow up rekan-rekan di daerah untuk betul-betul serius melaksanakan koordinasi inflasi.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
"Defisit Indonesia menjadi yang terendah di bawah 3 persen dalam 10 tahun terakhir. Pertumbuhan juga menjadi yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir," tuturnya.
Ke depan, tambahnya, permasalahan yang perlu dibenahi ialah sektor penerimaan pajak. Maka dari itu, pemerintah berharap program pengampunan pajak atau Tax Amnesty menjadi salah satu solusi.
"Pendapatan pajak yang masih rendah dibanding negara lain."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Indrawati menghadiri pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Gandhinagar, India.
Baca SelengkapnyaRealisasi tersebut setara dengan 33,1 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp648,1 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani anggap kenaikan PPN menjadi 12 persen cenderung lebih rendah.
Baca SelengkapnyaSurplus APBN ditopang oleh penerimaan negara yang masih lebih tinggi dibandingkan belanja negara.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menegaskan bahwa tingkat defisit tersebut masih tergolong moderat dan aman.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca Selengkapnya“Defisit fiskal diperkirakan berada pada kisaran 2,45-2,82 persen PDB,” kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaSri selalu menjadi pendengar yang baik jika kementerian dan lembaga (K/L) meminta anggaran.
Baca SelengkapnyaDengan capaian ini, untuk keseimbangan primer mengalami surplus mencapai Rp122,1 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, inflasi yang rendah sangat penting untuk mendukung daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelompok menengah bawah.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi di kuartal II-2024 hanya 5,05 persen, lebih rendah dari capaian kuartal I-2024 di angka 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca Selengkapnya