Sri Mulyani: Kita Harus Waspada Meski Kasus Covid-19 Alami Penurunan
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa perkembangan kasus Covid-19 sudah mulai menunjukkan perbaikan di seluruh dunia. Namun demikian, ini tidak berarti bahwa masalah telah selesai. Alasannya, beberapa negara masih menghadapi kenaikan kasus varian delta seperti China, Rusia, dan Inggris. Padahal ketiga negara tersebut dianggap mampu menangani kasus Covid-19.
"Negara-negara yang selama ini dianggap mampu menangani Covid, seperti China, Rusia, Inggris pun sekarang sedang menghadapi dan ini akan menjadi hal yang membuat kita terus waspada meskipun secara global kasus Covid mengalami penurunan," kata Sri Mulyani di Jakarta, Senin (25/10).
Dia mengatakan, saat ini Indonesia terus mengalami perbaikan. Laju pemulihan ekonomi yang terus berlanjut seiring keberhasilan penanganan Covid-19 dan berbagai program perlindungan sosial. Percepatan program vaksin dan vaksinasi, percepatan recovery atas kebijakan pembatasan mobilitas. Termasuk upaya penanganan pasien mendorong akselerasi penurunan kasus Covid-19.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Bagaimana Indonesia meningkatkan peringkat layanan kesehatan? Peningkatan peringkat Indonesia dalam sistem pelayanan kesehatan ini menunjukkan hasil dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur kesehatan, memperbaiki kualitas pelayanan medis, dan memastikan ketersediaan obat-obatan yang lebih baik di seluruh penjuru negeri.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
"Kasus harian Covid-19 sekarang terendah sejak Juni 2020 yaitu pada tanggal 23 Oktober yang lalu dengan angka 769," ujar dia.
Dia mengatakan, penurunan kasus harian ini diikuti dengan rendahnya kasus aktif total di masyarakat, turunnya kematian harian, turunnya bed occupancy rate (BOR), dan juga positivity rate.
"Ini semuanya adalah hal yang luar biasa bagus karena kalau bisa diakui di seluruh negara di dalam menghadapi Delta varian, mereka tidak selalu cukup efektif dalam waktu yang relatif cepat untuk bisa menurunkan dan mengendalikan kembali, meskipun dengan jumlah vaksinasi yang cukup besar," tuturnya.
Bendahara negara ini menyebut pelaksanaan vaksin di Indonesia mengalami kenaikan dan progres yang sangat baik. Suntikan vaksin dosis pertama telah mencapai 112,27 juta atau 41,55 persen populasi. Lalu vaksin dosis kedua sebanyak 67,17 juta atau 24,86 persen dari populasi.
Vaksin Booster
Sedangkan vaksin booster sebesar 1,1 juta atau 0,41 persen populasi. Sementara itu secara global, jumlah vaksinasi global telah mencapai 6,82 miliar dosis di 184 negara dengan rata-rata 28,6 juta dosis per hari.
"Indonesia dalam hal ini adalah negara keenam terbesar dalam jumlah yang sudah melakukan vaksinasi, baik dosis pertama maupun 2 dosis komplit," sebut Sri Mulyani.
Dalam pertemuan IMF dan Bank Dunia beberapa waktu lalu, berbagai negara sepakat pada akhir tahun 2021 minimal sebanyak 40 persen populasi dunia sudah divaksinasi di semua negara. Lalu pada kuartal pertama tahun 2022 diharapkan 70 persen sudah bisa tercapai sehingga herd immunity bisa terjadi.
"Dengan perbaikan langkah-langkah kita di dalam penanganan Covid yang menyebabkan penurunan kasus, maka kita bisa melihat kegiatan ekonomi kita juga mulai menunjukkan perbaikan kembali," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaInflasi di berbagai negara saat ini, terutama negara maju sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaKinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Indrawati menghadiri pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Gandhinagar, India.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSebagai contoh, Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam mengendalikan penyebaran virus covid-19.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat, realisasi pembiayaan SBN mencapai Rp141,6 triliun atau turun 2 persen secara yoy dibandingkan Mei 2023 sebesar Rp144,5 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, inflasi yang rendah sangat penting untuk mendukung daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelompok menengah bawah.
Baca Selengkapnya