Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sri Mulyani Klaim Defisit Indonesia Imbas Pandemi Lebih Baik Dibanding Negara Lain

Sri Mulyani Klaim Defisit Indonesia Imbas Pandemi Lebih Baik Dibanding Negara Lain Sri Mulyani. ©2017 merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menegaskan, pengelolaan utang Indonesia dan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membiayai dampak dari pandemi Covid-19 masih lebih baik dibandingkan berbagai negara lain di dunia. Tahun 2020 misalnya, defisit APBN terhadap PDB berada di angka 6,1 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan beberapa negara yang mengalami defisit hingga dua angka.

"APBN kita tahun 2020 defisitnya 6,1 persen. Di India terjadi lonjakan defisit hingga 12,3 persen dari PDB, RRT defisitnya 11,4 persen dari PDB, Jepang defisitnya 12,6 persen dari PDB, Inggris defisit 13,4 persen dari PDB dan Amerika Serikat defisit 15,8 persen dari PDB," tutur Menteri Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pembahasan Rancangan Undang- Undang (RUU) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2022, Jakarta, Selasa (24/08).

Menteri Sri Mulyani mengatakan terjadinya defisit di masing-masing negara membuat rasio utang tiap negara mengalami kenaikan. Di Indonesia rasio kenaikan utang naik 9,2 persen menjadi 39,4 persen. India rasio utang naik 15,7 persen menjadi 89,6 persen dari PDB. Rasio utang RRT juga mengalami lonjakan menjadi 66,8 persen dari PDB karena naik 9,8 persen.

Di Jepang rasio utang naik 21,4 persen menjadi 256,2 persen dari PDB. Inggris pun mengalami kenaikan rasio utang 18,4 persen menjadi 103,7 persen. Sedangkan Amerika Serikat rasio utangnya naik 18,9 persen menjadi 12 persen. Berbagai rasio kenaikan utang tersebut terjadi dalam satu tahun anggaran.

"Rasio utang semua naik hanya dalam 1 tahun anggaran," kata dia.

Posisi Utang Indonesia

Bila dibandingkan dengan Indonesia, tingkat rasio utang masih relatif lebih rendah dari berbagai negara tersebut. Artinya, kata Menteri Sri Mulyani, pemerintah sangat berhati-hati dalam mengelola utang dan APBN dalam situasi yang penuh dengan ketidakpastian.

"Maka kita masih termasuk dalam negara yang berhati-hati dan prudent dalam kelola APBN bahkan dalam situasi syok yang luar biasa," kata dia.

Dia menambahkan, pemerintah akan terus merencanakan pembiayaan secara hati-hati setiap tahun dengan perhitungan yang terintegrasi antara rencana penerimaan dan pembiayaan. Tentunya dalam hal ini melibatkan dan menunggu disepakati oleh DPR RI.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Tambah Utang Rp214 Triliun per Juni 2024
Pemerintah Tambah Utang Rp214 Triliun per Juni 2024

Realisasi tersebut setara dengan 33,1 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp648,1 triliun.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Tahan Banting di Bawah Kepemimpinan Presiden Jokowi
Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Tahan Banting di Bawah Kepemimpinan Presiden Jokowi

Sebagai contoh, Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam mengendalikan penyebaran virus covid-19.

Baca Selengkapnya
Dituding Jadi Menteri Suka Ngutang, Sri Mulyani Akhirnya Buka Suara
Dituding Jadi Menteri Suka Ngutang, Sri Mulyani Akhirnya Buka Suara

"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.

Baca Selengkapnya
Defisit APBN Agustus 2024 Tembus Rp153,7 Triliun
Defisit APBN Agustus 2024 Tembus Rp153,7 Triliun

Meski mengalami defisit, kinerja APBN selama Agustus diklaim mengalami perbaikan.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Melemah Menuju Rp16.000 per USD, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini
Kurs Rupiah Melemah Menuju Rp16.000 per USD, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini

Menurut Sri Mulyani, banyak masyarakat Indonesia yang melihat pelemahan Rupiah itu dari nominalnya terhadap USD.

Baca Selengkapnya
Pendapatan Negara Turun di Awal 2024, Sri Mulyani: Kita Harus Hati-Hati
Pendapatan Negara Turun di Awal 2024, Sri Mulyani: Kita Harus Hati-Hati

Dengan capaian ini, untuk keseimbangan primer mengalami surplus mencapai Rp122,1 triliun.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Banggakan Utang Indonesia Turun Kalahkan Malaysia Hingga China
VIDEO: Jokowi Banggakan Utang Indonesia Turun Kalahkan Malaysia Hingga China

Presiden Jokowi membanggakan penurunan utang Indonesia usai pandemi.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Defisit APBN 2023 Sebesar Rp347,6 Triliun, Lebih Baik Dibanding 2019 dan 2020
Sri Mulyani: Defisit APBN 2023 Sebesar Rp347,6 Triliun, Lebih Baik Dibanding 2019 dan 2020

Pada APBN 2019, defisit sebesar Rp348,7 triliun atau 2,20 persen terhadap PDB.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Tarik Utang Rp132 Triliun Hingga Mei 2024
Sri Mulyani Tarik Utang Rp132 Triliun Hingga Mei 2024

Sri Mulyani mencatat, realisasi pembiayaan SBN mencapai Rp141,6 triliun atau turun 2 persen secara yoy dibandingkan Mei 2023 sebesar Rp144,5 triliun.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tarik Utang Rp104 Triliun Meski APBN Surplus, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini
Pemerintah Tarik Utang Rp104 Triliun Meski APBN Surplus, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini

Surplus APBN ditopang oleh penerimaan negara yang masih lebih tinggi dibandingkan belanja negara.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Komentari Pelemahan Nilai Tukar Rupiah: Negara Lain Lebih Parah
Sri Mulyani Komentari Pelemahan Nilai Tukar Rupiah: Negara Lain Lebih Parah

Menyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Banyak Negara Alami Krisis karena Tak Mampu Kelola APBN dengan Baik
Sri Mulyani: Banyak Negara Alami Krisis karena Tak Mampu Kelola APBN dengan Baik

Kendati banyak negara yang kolaps, Sri Mulyani sangat bersyukur karena Indonesia masih mampu menjaga APBN dengan sehat.

Baca Selengkapnya