Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sri Mulyani klaim gini ratio RI lebih baik dari negara Amerika Latin

Sri Mulyani klaim gini ratio RI lebih baik dari negara Amerika Latin Menkeu Sri Mulyani di Bea Cukai. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia (gini ratio) pada September 2016 sebesar 0,394, menurun tipis 0,003 poin dari Maret 2016 yang mencapai 0,397. Dibanding September 2015, gini ratio ini juga menurun 0,008 poin dari 0,402.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan saat ini tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia (gini ratio) Indonesia masih lebih baik jika dibandingkan negara-negara di dunia.

"Kita masih ada tantangan. Kalau kita lihat dari gini ratio meskipun kita tidak buruk-buruk amat. Kita mengalami perbaikan dalam satu tahun terakhir. Ini tren yang dicoba ditekan. Sebagai orang yang bekerja di World Bank, ini sangat healthy. Di Amerika Latin bahkan sampai 0,5," jelas Menkeu Sri Mulyani di kantor Apindo, Jakarta, Jumat (3/2).

Orang lain juga bertanya?

Dia menyoroti masih terfokusnya perekonomian yang berpusat di Jawa membuat ketimpangan di wilayah-wilayah lain. Padahal, dia melihat potensi besar juga terdapat di luar Jawa.

"Apalagi kalau kita lihat ketimpangan, Jawa masih dominan aktivitas ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Jawa masih stabil. Ekonomi Jawa sangat diversifikasi. Lihat Sumatera, pertumbuhan selalu dibawah Jawa. Dia bisa diatas 6 persen tapi hanya tumbuh 4 persen. Padahal, Sumatera bisa saingi Singapura lihat dari alamnya potensinya," jelasnya.

Kemudian, jika dilihat dari pulau-pulau besar Indonesia yakni Jawa, Bali dan Sulawesi pertumbhhan ekonominya selalu diatas 5,5 persen. Bahkan, Sulawesi dapat mencapai 7 persen.

"Ini bukan karena wapres dari sana. Tapi karena ada diversifikasi, dia punya komoditi dan pertanian," terangnya.

Untuk itu, Sri Mulyani meminta semua pihak untuk bersinergi guna memberantasan ketimpangan yang ada di Indonesia. Agar kesejateraan rakyat dapat tercapai.

"Dengan apa yang sudah saya paparkan tantangan kita harus melihat pada maslah fundamental kalau kita ingin negara ini kuat. Kita harus lebih inklusif adalah tantangan. Karena kalau semakin banyak rakyat makmur semuanya akan menang," pungkasnya.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ketimpangan Masyarakat Kaya dan Miskin di Indonesia Naik di Maret 2023, Kenapa?
Ketimpangan Masyarakat Kaya dan Miskin di Indonesia Naik di Maret 2023, Kenapa?

Tingkat ketimpangan pengeluaran si-kaya dan miskin yang diukur menggunakan rasio gini naik menjadi 0,388 pada Maret 2023.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Melemah Menuju Rp16.000 per USD, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini
Kurs Rupiah Melemah Menuju Rp16.000 per USD, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini

Menurut Sri Mulyani, banyak masyarakat Indonesia yang melihat pelemahan Rupiah itu dari nominalnya terhadap USD.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Mencapai 25,9 Juta Orang di Maret 2023
Data BPS: Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Mencapai 25,9 Juta Orang di Maret 2023

Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 25,90 juta orang, menurun 0,46 juta orang terhadap September 2022.

Baca Selengkapnya
Negara Kumpulkan Pajak Rp1.523,7 Triliun Per Oktober, Sudah 95,78 Persen dari Target
Negara Kumpulkan Pajak Rp1.523,7 Triliun Per Oktober, Sudah 95,78 Persen dari Target

Angka ini sudah 88,69 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Baca Selengkapnya
PPN Naik Jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Masih Lebih Rendah Dibanding Negara Lain
PPN Naik Jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Masih Lebih Rendah Dibanding Negara Lain

Sri Mulyani anggap kenaikan PPN menjadi 12 persen cenderung lebih rendah.

Baca Selengkapnya
Tingkat Kemiskinan dan Ketimpangan Orang Kaya-Miskin di Indonesia Turun, Ini Datanya
Tingkat Kemiskinan dan Ketimpangan Orang Kaya-Miskin di Indonesia Turun, Ini Datanya

Penurunan kemiskinan juga terjadi di seluruh wilayah Indonesia, dengan penurunan tertinggi terjadi di Bali dan Nusa Tenggara.

Baca Selengkapnya
Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Capai 25,22 Juta Orang per Maret 2024
Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Capai 25,22 Juta Orang per Maret 2024

Dalam catatan BPS, garis kemiskinan pada Maret 2024 ditetapkan sebesar Rp582.932 per kapita. Angka ini naik 5,9 persen dibandingkan Maret 2023.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak 2023 Diprediksi Lampaui Target Rp1.818,2 Triliun
Penerimaan Pajak 2023 Diprediksi Lampaui Target Rp1.818,2 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Komentari Pelemahan Nilai Tukar Rupiah: Negara Lain Lebih Parah
Sri Mulyani Komentari Pelemahan Nilai Tukar Rupiah: Negara Lain Lebih Parah

Menyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.

Baca Selengkapnya
BPS Catat Kemiskinan di Jakarta Turun & Perekonomian Tumbuh di Era Pj Heru
BPS Catat Kemiskinan di Jakarta Turun & Perekonomian Tumbuh di Era Pj Heru

BPS mencatat ekonomi Jakarta naik dan angka kemiskinan di DKI Jakarta turun di era Pj Gubernur DKI Heru Budi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Banggakan Utang Indonesia Turun Kalahkan Malaysia Hingga China
VIDEO: Jokowi Banggakan Utang Indonesia Turun Kalahkan Malaysia Hingga China

Presiden Jokowi membanggakan penurunan utang Indonesia usai pandemi.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Masih Lebih Baik Dibanding Ringgit
Sri Mulyani: Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Masih Lebih Baik Dibanding Ringgit

Kinerja Rupiah yang masih baik tersebut didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan surplus neraca perdagangan barang.

Baca Selengkapnya