Sri Mulyani: Laju Inflasi RI Masih Terkendali Dibanding Negara Lain
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, laju inflasi di Indonesia relatif masih terkendali, sehingga Indonesia masih memiliki ruang untuk mengantisipasi normalisasi moneter negara maju.
"Laju inflasi yang terjadi di berbagai negara menimbulkan suatu perhatian yang harus kita waspadai, berbagai negara menghadapi komplikasi di mana pada saat ekonominya baru mulai akan pulih inflasinya sudah take over jauh lebih dominan," kata Menkeu Sri dalam APBN KITA September 2021, Kamis (23/9).
Menurutnya laju inflasi yang menghadapi komplikasi terlihat di Korea Selatan sebesar 2,6 persen, dan ini tentu akan menimbulkan respon policy dari sisi kebijakan moneter atau suku bunganya.
-
Bagaimana Mendagri mengendalikan inflasi di Indonesia? Bapak Presiden memerintahkan kepada kita untuk terus monitor dan dilaksanakan terus acara seperti ini, dan acara seperti ini banyak diapresiasi. Beliau sampai mengatakan bahwa di depan menteri yang lain, beliau menyampaikan bahwa hanya di Indonesia inflasi dikendalikan per minggu. Oleh karena itulah saya minta follow up rekan-rekan di daerah untuk betul-betul serius melaksanakan koordinasi inflasi.
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Bagaimana Banyuwangi kendalikan inflasi? Diketahui, pemerintah pusat tahun ini memberikan reward dana insentif fiskal kinerja sebesar Rp 1 triliun yang penyerahannya dibagi dalam tiga periode. Insentif tersebut diberikan kepada daerah-daerah yang berkinerja baik berdasarkan penilaian Kementerian Dalam Negeri.
-
Bagaimana Banyuwangi menjaga inflasi? Salah satu programnya adalah menjamin ketersediaan bahan pangan melalui intervensi kepada petani hingga perbaikan jalan yang menjadi akses distribusi hasil pertanian.
-
Siapa yang memimpin pengendalian inflasi? 'Volatile food ini diperangi melalui TPIP. Nah, kebetulan tim pengendali inflasinya itu ketuanya Menko ekonomi. Wakilnya Gubernur BI.
-
Siapa yang dapat mengendalikan inflasi? Saat inflasi tinggi, bank sentral sering kali menaikkan suku bunga untuk memperlambat pengeluaran dan investasi, yang membantu mengurangi tekanan inflasi.
Brasil juga mengalami inflasi yang melonjak hingga 8 persen dan telah menyebabkan respons suku bunganya meningkat di 5,25 persen untuk ke bank sentralnya. Rusia mengalami inflasi hingga 7 persen dan respons dari kebijakan suku bunga nya sudah meningkat di 6,5 persen.
Lalu, Turki yang selama ini memang merupakan negara yang berjuang dalam menjaga ekonominya, namun inflasinya mencapai 19,25 persen dan ini juga menyebabkan suku bunganya tidak mungkin mengalami penurunan dan tetap tinggi (stay high) diangka 19 persen. Kemudian, Meksiko inflasinya juga mendekati 6 persen.
"Jadi dalam hal ini Indonesia dengan ini masih masih terjaga pada 1,59 persen, dan kemarin Pak Gubernur (Bank Indonesia) sudah menyampaikan mengenai stand dari kebijakan moneternya yang tetap mempertahankan pada 3,5 persen," ujarnya.
Bendahara negara ini berharap ke depannya Indonesia tetap bisa menjaga inflasi, sehingga komplikasi terjadinya pemulihan ekonomi yang terancam oleh inflasi dapat dihindari, sehingga diharapkan ekonomi Indonesia bisa memiliki pemulihan yang jauh lebih solid dan kuat.
Di samping itu Menkeu juga membahas terkait perkiraan OECD bahwa pemulihan ekonomi dunia tetap akan kuat. Dalam laporan interim September, OECD menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 5,7 persen untuk tahun 2021.
"Untuk tahun 2021 di angka 5,7 persen memang lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya dan kita lihat di dalam laporannya bulan September penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi ini yaitu 0,1 disebabkan terjadinya varian ini Delta dan kemudian pemulihan di seluruh dunia yang tidak merata," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inflasi di berbagai negara saat ini, terutama negara maju sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaKinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, banyak masyarakat Indonesia yang melihat pelemahan Rupiah itu dari nominalnya terhadap USD.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, inflasi yang rendah sangat penting untuk mendukung daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelompok menengah bawah.
Baca SelengkapnyaPergerakan inflasi pangan dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaMenyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah terhadap mata uang Negara Paman Sam hanya 2,34 persen.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca Selengkapnya