Sri Mulyani: LPDP Kelola Dana Abadi Hampir Rp100 Triliun
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, mencatat total dana abadi yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mendekati angka Rp 100 triliun, atau tepatnya Rp 99,1 triliun. Hal itu disampaikan dalam webinar Beasiswa LPDP 2022, dengan tema Berkontribusi bersama LPDP, Menyongsong Transformasi Diri dan Kemajuan Negeri, Jumat (25/2).
“Ini total dana abadi di bidang pendidikan termasuk tadi penelitian perguruan tinggi dan kebudayaan telah mendekati Rp 100 triliun yaitu Rp 99,1 triliun. Dan ini masih akan berkembang karena nanti akan ada tambahan lagi melalui mekanisme APBN,” kata Menkeu.
Sri Mulyani merinci, dana tersebut terdiri dari dana abadi pendidikan sebesar Rp 81,1 triliun, dana abadi penelitian Rp 8 triliun, dana abadi perguruan tinggi Rp 7 triliun dan dana abadi kebudayaan sebesar Rp 3 triliun.
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Apa target nilai transaksi LKPP di tahun 2024? 'Nilai transaksi di tahun 2023 mencapai Rp196,7 triliun, target tahun ini angkanya mencapai Rp500 triliun,' ujar Hendrar dalam acara sosialiasi Rancangan Undang-Undang Pengadaan Barang dan Jasa Publik yang digelar di kendal, Jawa Tengah, Rabu (3/4/2024).
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Berapa total tabungan orang kaya di atas Rp5 miliar pada Maret 2023? Jumlah simpanan rekening orang kaya di atas Rp5 miliar per Maret 2023 mencapai Rp4.280 triliun.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
“Berbagai macam bentuk dana abadi adalah komitmen bahwa kualitas sumber daya manusia Indonesia dari sisi pendidikan formal. Dari sisi pendidikan juga tidak hanya belajar di kelas penelitian menjadi penting interaksi sosial sangat penting bahkan dari sisi kebudayaan,” jelasnya.
Berasal dari APBN
Dana tersebut adalah dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), berasal dari dan dibayar oleh pajak dari masyarakat. Menurutnya, hal ini merupakan bentuk keberpihakan dan oleh karena itu dari sisi pengelolaan dan alokasi harus bisa dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
“Pengelolaan APBN dan dana Abadi selalu dilaporkan, diaudit, disampaikan berapa jumlah pengelola dana. Jadinya pendapatan dari investasinya dan bagaimana penggunaan dana investasi pengelola kebijakannya,” ujarnya.
Disamping itu, Sri Mulyani menyampaikan latar belakang pembentukan dana abadi pendidikan dimulai sejak tahun 2007. Saat itu Mahkamah Konstitusi menetapkan bahwa Pemerintah harus melaksanakan amanat konstitusi, yaitu Indonesia harus mengalokasikan 20 persen dari anggarannya untuk pendidikan.
“Inilah yang kemudian menimbulkan pemikiran bagaimana anggaran pendidikan yang kemudian minimal 20 persen dari anggaran total bisa dikelola secara baik,” ucapnya.
(mdk/ags)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dana abadi yang dikelola oleh LPDP telah menembus Rp133 triliun di tahun Ini.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani memberi pesan penting pada siswa penerima beasiswa LPDP, agar tidak sombong meski telah lulus seleksi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani memastikan anggaran itu juga disalurkan melalui kementerian/lembaga maupun non kementerian/lembaga
Baca SelengkapnyaDari jumlah itu, sebanyak Rp20 triliun diangarkan untuk dana beasiswa LPDP.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani Pastikan Suntikan Dana Abadi LPDP Tetap Ada di APBN 2024
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menilai LPDP memiliki peranan penting dalam menciptakan kualitas SDM Indonesia bisa keluar dari jebakan kelas menengah.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaProses mencapai target penerimaan pajak tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023
Baca SelengkapnyaDua program tersebut sudah ada di era masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaSri Mulyani melaporkan APBN mengalami surplus Rp22,8 triliun hingga 15 Maret 2024.
Baca Selengkapnya