Sri Mulyani Minta Dana Abadi Pendidikan Rp 70,1 T Bisa Dinikmati Lintas Generasi
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani berpesan, kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama agar mengelola dana abadi pendidikan di Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) supaya bisa dimanfaatkan antargenerasi. Sejak LPDP dibentuk pada 2012, LPDP hingga kini mengakumulasikan dana abadi sebesar Rp 70,1 triliun.
"Kita berharap Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Kementerian Agama betul-betul memikirkan desain dari penggunaan ini yang betul-betul bisa dimanfaatkan antargenerasi," kata Menkeu Sri Mulyani dalam sambutannya di acara Merdeka Belajar episode 10: Perluasan Program Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, Kamis (22/4).
Menurutnya pembentukan dana abadi pendidikan ini bertujuan agar alokasi 20 persen yang berasal dari belanja negara untuk sektor pendidikan bisa benar-benar digunakan untuk program yang tepat. Sehingga anggaran tersebut tidak harus segera dihabiskan dalam satu tahun anggaran.
-
Kenapa Menpora apresiasi LPDUK? 'Saya mengapresiasi langkah cepat LPDUK mengoptimalkan aset dengan menggelar ajang balap Menpora SIM Rancing Championship 2023 ini. Saya memang memberikan arahan kepada LPDUK agar mengoptimalkan aset Simulator balap digital ini dan bekerjasama dengan IMI. Saya juga akan mendorong LPDUK bertransformasi menjadi lembaga yang progresif dan dapat mendorong ekosistem industri olahraga di Indonesia,' ujar Menpora Dito.
-
Kenapa LPDUK dibentuk? LPDUK merupakan Badan Layanan Umum (BLU) yang berada di bawah Kemenpora yang didirikan pada tahun 2017 dalam rangka persiapan menghadapi Asian Games dan Asian Para Games 2018.
-
Apa visi LPDUK? 'LPDUK sendiri memiliki visi menjadi lembaga yang profesional dan akuntabel dalam pengelolaan dana dan penyelenggaraan usaha keolahragaan di Indonesia,' ujar Menpora, Dito Ariotedjo.
-
Apa solusi yang ditawarkan Dinas Pendidikan Palembang? Ansori mengaku akan mempertimbangkan usulan pembagian siswa dari sekolah dengan pendaftar berlebih. Tujuannya untuk mengisi banyaknya bangku kosong di sekolah itu.
-
Siapa Menteri Pendidikan setelah Kemerdekaan? Pasca kemerdekaan Indonesia, jabatan menteri saat itu beberapa dijabat oleh tokoh-tokoh yang kini namanya kurang populer di buku sejarah bahkan di telinga masyarakat.Seperti Menteri Pendidikan, mungkin banyak yang menganggap Ki Hajar Dewantara sebagai sosok utama di bidang pendidikan. Tetapi jangan salah, sosok Todung Sutan Gunung Mulia ini juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan di era Kabinet Sjahrir I dan II.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
"Kementerian Keuangan selama ini terus mencoba untuk belanja negara yang begitu besar pada anggaran pendidikan. Sehingga pada saat alokasi 20 persen ini betul-betul bisa didesain dengan program yang tidak terburu-buru harus dihabiskan pada satu tahun anggaran," ungkapnya.
Selanjutnya
Menkeu menjelaskan, pembentukan dana abadi pendidikan dan kemudian dikenal sebagai dana abadi untuk membiayai beasiswa, baik yang sifatnya regular, afirmasi maupun untuk ASN/TNI/Polri. Itu merupakan suatu pemikiran untuk menciptakan sebuah dana yang bermanfaat antargenerasi.
Menkeu menyebut, awalnya dana abadi itu hanya Rp 1 triliun di LPDP, tapi sekarang mengalami kenaikan yang luar biasa. Di dalam dana abadi Rp 70,1 triliun ini terdapat dana abadi pendidikan sebesar Rp 61,1 triliun dan dana abadi di penelitian Rp 4,99 triliun, dana abadi untuk perguruan tinggi Rp 3 triliun dan dana abadi untuk kebudayaan Rp 1 triliun.
Kementerian Keuangan melalui BLU terus berharap bahwa pemanfaatan hasil investasi dari dana Abadi Ini benar-benar bisa memberikan dukungan yang fleksibel dan efektif, bagi program-program yang di desain oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan maupun Kementerian Agama dan kementerian yang bertanggung jawab di bidang pendidikan dan penelitian.
"Saya berharap setiap Rupiah dana abadi ini akan bisa dimanfaatkan secara maksimal dipertanggungjawabkan dan juga dengan tata kelola yang sebaik-baik mungkin. Sehingga masyarakat kita bisa mengapresiasi dan memahami uang negara uang dari hasil pajak kita adalah kembali untuk masyarakat," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dana abadi yang dikelola oleh LPDP telah menembus Rp133 triliun di tahun Ini.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani memberi pesan penting pada siswa penerima beasiswa LPDP, agar tidak sombong meski telah lulus seleksi.
Baca SelengkapnyaDua program tersebut sudah ada di era masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menilai LPDP memiliki peranan penting dalam menciptakan kualitas SDM Indonesia bisa keluar dari jebakan kelas menengah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menerangkan APBN merupakan instrumen keuangan negara yang luar biasa kompleks dan strategis.
Baca SelengkapnyaSalah satu konsepnya dengan memberikan aspek pelatihan.
Baca SelengkapnyaTantangan yang menghantui dunia pendidikan bukan hanya pada aspek siswa atau peserta didiknya saja melainkan juga bagi tenaga didik.
Baca SelengkapnyaMuhadjir mendorong para lulusan perguruan tinggi untuk mempunyai mimpi-mimpi besar
Baca SelengkapnyaDari jumlah itu, sebanyak Rp20 triliun diangarkan untuk dana beasiswa LPDP.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani Pastikan Suntikan Dana Abadi LPDP Tetap Ada di APBN 2024
Baca SelengkapnyaBesaran angka itu setara dengan 20 persen dsri postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
Baca SelengkapnyaHeboh Bayar Uang Kuliah Pakai Pinjol, Sri Mulyani Contek Cara Amerika Kasih Pinjaman ke Mahasiswa
Baca Selengkapnya