Sri Mulyani: Muncul Risiko Baru yang Mengancam Pemulihan Ekonomi
Merdeka.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, menyebut ada risiko baru yang mengancam perekonomian dunia maupun dalam negeri. Meski kasus covid-19 relatif landai, tetapi kini kembali menunjukkan tren peningkatan.
"Kita melihat ada risiko baru yang muncul dalam perekonomian dunia akan mengancam outlook atau proses pemulihan," kata Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa Juni 2022, Kamis (23/6).
Risiko baru tersebut yaitu berhubungan dengan pandemi covid-19. Karena di beberapa outbreaks covid-19 masih terjadi, misalnya di China direspon dengan kebijakan zero covid-19 policy.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
"Maka dengan adanya outbreaks mereka melakukan penutupan atau lockdown," ujar Menkeu.
Kemudian, muncul dampak dari berlangsungnya perang Rusia dan Ukraina menyebabkan harga-harga komoditas meningkat, disrupsi sisi supply yang pada saat pandemi telah terjadi mengalami kendala yang berkepanjangan, dan ini menyebabkan tekanan inflasi global yang meningkat.
Pengetatan Moneter
Kondisi ini direspon dengan pengetatan moneter, dan pada saat yang sama banyak negara menghadapi ruang fiskal yang terpakai luar biasa pada saat pandemi tahun lalu. Sehingga ruang fiskalnya makin terbatas
"Ini risiko baru dan membuat lembaga internasional melakukan revisi ke bawah proyeksi ekonomi 2022 dan bahkan 2023. IMF telah memproyeksikan ekonomi dunia tumbuh 3,6 persen dan jauh lebih rendah dibanding proyeksi sebelumnya di atas 4 persen," ujarnya.
Selanjutnya, IMF untuk tahun 2023 juga merevisi pertumbuhan ekonomi dunia ke bawah menjadi 3,6 persen. Bank dunia juga sama, proyeksi ekonomi global hanya 2,9 persen atau turun 1,2 persen, untuk tahun 2023 juga direvisi ke bawah dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 3 persen, atau turun 0,2 persen.
"Inilah yang perlu kita monitor, waspadai, dan tentu kita respons," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPenyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSituasi ini memberikan tekanan pada pasar keuangan dunia.
Baca SelengkapnyaSituasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.
Baca SelengkapnyaKondisi ekonomi global 2023 diprediksikan oleh banyak lembaga internasional merupakan tahun yang cukup gelap.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaRamalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca Selengkapnya