Sri Mulyani Pamer Mampu Turunkan Defisit Anggaran di Tengah Krisis
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku bangga karena mampu menurunkan realisasi defisit APBN 2021. Dia melaporkan, tahun lalu defisit pada APBN 2021 tercatat Rp783,7 triliun. Angka ini lebih rendah dari target pada APBN yang sebesar Rp1.006 triliun.
Bahkan jika dibandingkan dengan LKPP 2020, di mana posisi defisit Rp904 triliun. Posisi defisit pada APBN 2021 ini juga terjadi penurunan sebesar 17,3 persen.
"Maka kalau kita lihat estimasi defisit sementara kita di 4,65 persen dari GDP. Bayangkan tahun lalu kita masih defisit 6,14 persen lalu sekarang kita turun di digit 4,65 persen," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Komisi XI di DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (19/1).
-
Bagaimana Dewi Perssik selesaikan masalah tahun lalu? 'Itu terjadi hanya kesalahpahaman saja dan sudah diselesaikan dengan cara damai, jadi jangan diingat-ingat lagi,' tegas pelantun tembang Mimpi Manis ini.
-
Bagaimana cara Kementerian ATR/BPN menyelamatkan aset negara? Kementerian ATR/BPN telah menyelamatkan aset-aset negara melalui program sertifikasi tanah aset
-
Bagaimana cara Gubernur Sumatra mengatasi inflasi? Gubernur Sumatra saat itu, Mr. Teuku Muhammad Hasan telah memberlakukan ORI sebagai alat tukar dengan kurs satu rupiah dengan seratus rupiah uang Jepang.
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Bagaimana Pemprov DKI menutup kerugian MRT? 'Akhirnya ketemu ditutup dari ERP atau electronic road pricing. Ketemu, ya sudah, diputuskan dan saya putuskan. Dan itu keputusan politik, bahwa APBN atau APBD sekarang masih suntik Rp800 miliar itu adalah memang adalah kewajiban. Karena itu pelayanan, bukan perusahaan untung dan rugi,' kata Jokowi.
-
Bagaimana BNI menghadapi krisis? BNI terbukti tangguh dalam menghadapi krisis yang terjadi di tahun 1998, 2005, 2008, dan 2020. BNI melakukan berbagai transformasi bisnis digital untuk tetap bisa mengerek kinerja keuangan, salah satunya dengan membangun ekosistem digital nelayan.
Dia mengatakan, menurunkan defisit APBN di tengah krisis bukan hal mudah bagi sebuah negara. Namun, pemerintah mampu melakukannya hanya dalam waktu 12 bulan.
"Kalau Bapak dan Ibu sekalian melihat episode suatu negara-negara yang mengalami krisis, menurunkan fiskal defisit dalam waktu 12 bulan sebesar ini itu It's not an easy task," kata dia.
Sehingga, menurutnya upaya pemerintah menekan defisit di tengah pandemi layak mendapatkan apresiasi. Dia pun makin optimis defisit APBN bisa kembali di bawah 3 persen pada tahun 2023.
"Jadi path kita menuju seperti Undang-Undang 2 tahun 2020, kita harapkan akan bisa berjalan secara baik,” kata dia.
Realisasi Keseimbangan Primer
Realisasi keseimbangan primer juga berkinerja positif pada APBN 2021. Tercermin dari realisasi sebesar Rp440 triliun, lebih rendah dari yang direncanakan yakni Rp633 triliun. Bahkan bila dibandingkan dengan tahun 2020 dalam LKPP, maka terjadi penurunan hingga 30 persen dalam waktu 12 bulan.
"Penurunan 30 persen atau hampir Rp192 triliun hanya dalam 12 bulan," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, bendahara negara ini melaporkan kinerja pemerintah dalam pelaksanaan APBN 2021 yang sudah positif dan menggambarkan keseluruhan hasil dari strategi fiskal yang telah dilakukan. Dari sisi pendapatan negara misalnya yang telah melebihi target, belanja negara dilakukan secara optimal, dan pembiayaan anggaran yang efisien di tahun 2021. Ini menjadi modal positif untuk transisi menuju konsolidasi fiskal tahun 2023.
"Pendapatan negara kita tumbuh 21,6 persen dibandingkan tahun lalu yang kontraksi 16 persen. Itu berarti recovery dan rebound yang sangat kuat. Untuk pendapatan negara (mencapai) 114,9 persen dari target, dengan target awal adalah Rp1.743 triliun realisasinya mencapai Rp2.003,1 triliun," papar Sri Mulyani
Belanja negara realisasinya mencapai Rp2.786 triliun. Angka ini telah melampaui target pada dalam APBN sebesar Rp2.750 triliun atau tumbuh 7,4 persen. Belanja negara dioptimalkan tetap tumbuh untuk penanganan Covid dan pemulihan ekonomi pusat dan daerah.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kendati banyak negara yang kolaps, Sri Mulyani sangat bersyukur karena Indonesia masih mampu menjaga APBN dengan sehat.
Baca SelengkapnyaSri selalu menjadi pendengar yang baik jika kementerian dan lembaga (K/L) meminta anggaran.
Baca SelengkapnyaSurplus APBN ditopang oleh penerimaan negara yang masih lebih tinggi dibandingkan belanja negara.
Baca Selengkapnya“Defisit fiskal diperkirakan berada pada kisaran 2,45-2,82 persen PDB,” kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat, realisasi pembiayaan SBN mencapai Rp141,6 triliun atau turun 2 persen secara yoy dibandingkan Mei 2023 sebesar Rp144,5 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaSebagai contoh, Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam mengendalikan penyebaran virus covid-19.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani melaporkan APBN mengalami surplus Rp22,8 triliun hingga 15 Maret 2024.
Baca Selengkapnya"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menegaskan bahwa tingkat defisit tersebut masih tergolong moderat dan aman.
Baca SelengkapnyaRealisasi tersebut setara dengan 33,1 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp648,1 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi ini setara dengan 0,71 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Baca Selengkapnya