Sri Mulyani: Pandemi Corona Bukan Alasan untuk Menjadi Pesimis
Merdeka.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengakui bukan perkara mudah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang telah meluluhlantakkan ekonomi dunia. Sebab, dia menilai ancaman gelombang susulan pandemi Covid-19 masih berpotensi terjadi di Indonesia.
Namun, dia meminta pandemi ini tidak menjadi alasan untuk menurunkan semangat juang dalam memerangi penyebaran virus mematikan asal China itu. Justru dampak positif pandemi yang menjadikan masyarakat lebih teliti dalam segala hal harus dijadikan momentum untuk memulihkan kegiatan ekonomi masyarakat demi mewujudkan kondisi ekonomi yang lebih baik.
"Kita semua tahu bahwa risiko masih ada. Namun, itu tidak menjadi alasan untuk kita menjadi pesimis. Justru kewaspadaan makin tinggi membuat kita akan semakin teliti dan tetap menjaga semangat untuk memulihkan (kegiatan) masyarakat dan perekonomian kita lebih baik," tegasnya dalam webinar bertajuk 'Covid-19 dan Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional', Rabu (27/1).
-
Apa yang BNI lakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? BNI terus berupaya menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui agenda transformasi yang dijalankan secara komprehensif dan tetap relevan dengan kebutuhan nasabah.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Bagaimana Pertamina mendorong pertumbuhan ekonomi? 'Karena inilah kekuatan Indonesia,'ujar Nicke.
-
Bagaimana Mendagri mengendalikan inflasi di Indonesia? Bapak Presiden memerintahkan kepada kita untuk terus monitor dan dilaksanakan terus acara seperti ini, dan acara seperti ini banyak diapresiasi. Beliau sampai mengatakan bahwa di depan menteri yang lain, beliau menyampaikan bahwa hanya di Indonesia inflasi dikendalikan per minggu. Oleh karena itulah saya minta follow up rekan-rekan di daerah untuk betul-betul serius melaksanakan koordinasi inflasi.
Apalagi, kata Bendahara Negara ini, pemerintah terus berupaya untuk mempercepat proses proses pemulihan ekonomi nasional. Di antaranya dengan melakukan reformasi di segala sektor. "Reformasi di bidang pendidikan seperti yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Merdeka belajar, dan Kampus Merdeka," terangnya.
Selanjutnya, reformasi juga menyasar bidang kesehatan dan bantuan sosial agar makin tepat sasaran. "Seperti update atau perbaikan data," paparnya.
Kemudian, reformasi juga kebijakan juga terjadi di tubuh birokrasi dengan menyederhanakan atau menghilangkan berbagai regulasi yang menghambat realisasi investasi di tanah air. "Seperti melalui Undang-Undang Cipta Kerja yang sangat penting untuk mempermudah izin dan menyederhanakan regulasi," ucapnya.
Oleh karena itu, dia meminta masyarakat tetap menjaga bara semangat geliat ekonomi di situasi serba sulit ini. "Sehingga dunia bisnis dan masyarakat mampu untuk terus berkiprah secara produktif," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Indrawati menghadiri pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Gandhinagar, India.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaKinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebagai contoh, Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam mengendalikan penyebaran virus covid-19.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKondisi ekonomi global 2023 diprediksikan oleh banyak lembaga internasional merupakan tahun yang cukup gelap.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca Selengkapnya