Sri Mulyani: Pemerintah Terus Lakukan Perbaikan dalam Penanganan Covid-19
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pengendalian pandemi merupakan kunci bagi pemulihan ekonomi yang berkelanjutan. Maka pemerintah akan tetap fokus melindungi keselamatan masyarakat dalam menghadapi risiko Covid-19 yang masih penuh ketidakpastian dan banyaknya varian baru yang muncul.
"Pemerintah akan terus melakukan perbaikan di dalam strategi penanganan Covid-19 agar lebih efektif di dalam mengendalikan penularan, mengakselerasi vaksinasi seluas-luasnya, memperkuat sistem kesehatan nasional, dan mendorong penerapan protokol kesehatan, serta kebiasaan baru living with endemic," kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pembahasan Rancangan Undang- Undang (RUU) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2022, Jakarta, Selasa (24/08).
Dia menjelaskan, APBN menjadi instrumen penting dan utama untuk pemulihan ekonomi. APBN dibangun dengan karakteristik responsif, antisipatif, dan fleksibel di dalam menghadapi tantangan yang sangat dinamis dan tidak pasti akibat pandemi Covid-19.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Siapa yang mengemukakan tentang pentingnya ketahanan ekonomi? Bagi pakar ekonomi UGM, Akhmad Akbar Susanto, pergantian kepemimpinan ini seharusnya bisa dijadikan momen untuk memperbaiki ketahanan ekonomi.
"APBN untuk tahun 2022 akan difokuskan pada intervensi penanganan kesehatan, perlindungan masyarakat, reformasi struktural, dan mengakselerasi pemulihan ekonomi," kata Sri Mulyani.
Lebih lanjut, RAPBN tahun 2022 disiapkan untuk dapat merespon dinamika dan risiko pandemi yang dapat berubah secara cepat. Mengingat tahun 2020 dan 2021 telah memberikan pelajaran penting bagi pemerintah untuk membuat APBN menjadi lebih fleksibel dan responsif.
"Tahun 2020 dan 2021 adalah tahun pembelajaran yang begitu berharga. APBN yang fleksibel dan responsif, namun akuntabel, sangat penting di dalam menghadapi ketidakpastian yang tinggi dan penanganan dampak pandemi Covid-19," katanya.
Di sisi lain pihaknya memberikan apresiasi kepada dukungan DPR yang terus mendorong pemerintah untuk mengelola fiskal agar tetap hati-hati, berkesinambungan, dan sehat di tengah upaya penanganan pandemi dan di dalam upaya pemulihan ekonomi. Pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan konsolidasi APBN atau fiskal pada tahun 2022.
"Pemerintah akan mencari titik seimbang yang tepat antara mendukung pemulihan ekonomi, melindungi rakyat, dan terus menangani pandemi Covid, namun pada saat yang sama, mulai menyehatkan APBN itu sendiri," kata dia.
Langkah-langkah penguatan reformasi fiskal akan terus dilakukan secara hati-hati dalam proses transisi menuju defisit di bawah 3 persen terhadap PDB pada tahun 2023. Sehingga APBN akan semakin efektif menjadi jangkar yang kuat dan menopang pemulihan ekonomi, serta membangun masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaMenkeu Sri Mulyani menjelaskan penyusunan kebijakan perpajakan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi di berbagai sektor.
Baca SelengkapnyaKinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Indrawati menghadiri pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Gandhinagar, India.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaSebagai contoh, Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam mengendalikan penyebaran virus covid-19.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca Selengkapnya