Sri Mulyani: Penerima LPDP Jangan Cuma Jago Komplain
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menaruh harapan tinggi ke seluruh penerima program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Dia meminta penerima LPDP mampu menjadi penyedia solusi nyata bagi permasalahan Indonesia, sehingga tidak hanya jago mengkritik semata.
"Saya minta LPDP gudangnya orang-orang yang tadi, ga cuma komplain. Kita lihat kemarin ada masalah terus komplain ngomongin, apalagi sinis. Tetapi sekarang kerjakan saja yang Anda bisa kerjakan," ujar dia dalam webinar oleh LPDP bertajuk "STUDIUM GENERALE 2020: Rekacipta Generasi Muda Menuju Indonesia Emas", Senin (2/11).
Sri Mulyani mengatakan, saat ini negara membutuhkan banyak lulusan yang punya solusi dan konsisten untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang tengah terjadi di masyarakat. Khususnya di masa kedaruratan kesehatan ini.
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Dimana Sri Mulyani menempuh pendidikan menengah atas? Setelah lulus dari SMP Negeri 2 Bandar Lampung, Sri Mulyani berpindah ke Semarang dan melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di SMA N 3 Semarang.
-
Apa solusi yang ditawarkan Dinas Pendidikan Palembang? Ansori mengaku akan mempertimbangkan usulan pembagian siswa dari sekolah dengan pendaftar berlebih. Tujuannya untuk mengisi banyaknya bangku kosong di sekolah itu.
-
Kapan Sri Mulyani lahir? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
"Jangan pernah tanya apa yang negara bisa kasih ke saya, I think its about the time kalian bertanya apa yang bisa kalian bisa berikan untuk Republik Indonesia," tegasnya.
Oleh karena itu, dia mendorong seluruh lulusan LPDP tak hanya berfokus belajar dari apa ada di bangku kuliah. Melainkan juga dapat belajar dari lingkungan masyarakat di sekitar tempat mereka perkuliahan.
Sehingga penerima beasiswa dari uang negara itu dapat berkontribusi lebih untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di tataran masyarakat. Artinya bukan hanya terbatas pada upaya menyelesaikan studinya LPDP tanpa sumbangsih lebih bagi negara.
"Kalau anda mindset-nya adalah saya akan dapat apa lagi nih, after ini saya mau cari apa buat saya lagi, kalau anda seperti itu attitude nya akan terpatri terus. Mungkin anda bisa sukses tapi enggak terlalu berguna menurut saya," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani menilai LPDP memiliki peranan penting dalam menciptakan kualitas SDM Indonesia bisa keluar dari jebakan kelas menengah.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani memberi pesan penting pada siswa penerima beasiswa LPDP, agar tidak sombong meski telah lulus seleksi.
Baca SelengkapnyaSederet pesan untuk calon menteri keuangan era kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaDana abadi yang dikelola oleh LPDP telah menembus Rp133 triliun di tahun Ini.
Baca SelengkapnyaLewat bidang pendidikan dan kesehatan, Indonesia bisa keluar dari jebakan negara pendapatan menengah.
Baca SelengkapnyaUsulan Sri Mulyani terkait heboh mahasiswa ITB keluhkan mahalnya bunga pinjol untuk bayar kuliah.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani mengatakan siap mengawal sejumlah permasalahan pembangunan nasional.
Baca SelengkapnyaKekejaman yang kerap terjadi di dalam dunia pekerjaan akibat kurangnya rasa kebersamaan.
Baca SelengkapnyaHeboh Bayar Uang Kuliah Pakai Pinjol, Sri Mulyani Contek Cara Amerika Kasih Pinjaman ke Mahasiswa
Baca SelengkapnyaTantangan yang menghantui dunia pendidikan bukan hanya pada aspek siswa atau peserta didiknya saja melainkan juga bagi tenaga didik.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, pertemuan dirinya dengan Puan Maharani untuk melakukan konsultasi terkait pergantian anggota Dewas Lembaga Pengelola Investasi (LPI).
Baca Selengkapnya