Sri Mulyani: Penurunan Pariwisata Pernah Terjadi Pasca Ledakan Bom Bali
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa penurunan kinerja sektor pariwisata yang terjadi saat ini bukan untuk pertama kalinya. Sebelum pandemi, penurunan kunjungan wisatawan mancanegara juga pernah terjadi pasca ledakan bom Bali dan bencana alam.
Hanya saja, kondisi yang terjadi saat ini berbeda, karena dampaknya juga dialami sektor pariwisata di semua negara.
"Memang situasi yang dihadapi saat ini berbeda dengan situasi pariwisata yang terpukul karena isu khusus di Indonesia seperti bom Bali atau bencana alam. Tapi yang sekarang seluruh dunia dampaknya sama," kata Sri Mulyani dalam Rakornas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Senin (27/9).
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Siapa yang hadir di rapat Sri Mulyani dan Jokowi? Rapat itu juga dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
-
Bagaimana cara Workshop membantu pariwisata Indonesia? 'Saya kira keberadaan Workshop ini tidak hanya akan mendukung program pembangunan di Surakarta, karena ini UPTP Pemerintah Pusat, maka tentu kita bisa mendongkrak sektor pariwisata secara keseluruhan,' Sesditjen Binalavotas, Syamsi Hari, menambahkan, Workshop Pariwisata dibangun di atas lahan seluas 4500 m² dan luas bangunan 3150 m² dengan tinggi 6 lantai.
-
Kenapa Sri Mulyani bertemu Jokowi? 'Ya betul. Pukul 14.30 WIB, Bu Menkeu diagendakan untuk diterima Bapak Presiden di Istana Merdeka, untuk melaporkan hal-hal yang terkait pelaksanaan APBN 2024,' kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (2/2/2024).
-
Siapa yang mengajak pelaku pariwisata untuk memberikan kesan baik? “Kami mengajak seluruh pelaku usaha sektor pariwisata memberikan kesan dan pengalaman yang baik bagi wisatawan selama di Gunungkidul. Di kemudian hari mereka akan datang kembali,“ ujar Suntoyo.
Sri Mulyani meminta para peserta yang hadir dalam Rakornas tersebut untuk melihat berbagai kebijakan yang pernah dibuat saat penurunan kunjungan wisata karena kasus khusus di Indonesia. Kemudian melakukan terobosan inovasi dengan melihat kondisi terkini.
"Kita buat perspektif baru karena dari sisi pariwisata ini turunnya sama tapi penyebabnya beda," kata Sri Mulyani.
Khusus selama pandemi, penurunan kinerja sektor pariwisata juga erat kaitannya dengan gelombang penyebaran kasus Covid-19 yang tinggi. Setidaknya sudah ada tiga gelombang peningkatan yang terjadi, yakni pasca lebaran tahun 2020, pasca libur natal dan tahun baru 2021 dan lebaran 2021.
Akibatnya pemerintah terpaksa melakukan berbagai kebijakan yang menekan pergerakan masyarakat. Tujuannya untuk mengendalikan penyebaran virus corona. Sebab pemerintah menilai sektor pariwisata tidak akan pulih bila kasus tidak bisa dikendalikan. Anggaran kesehatan pun terus ditingkatkan agar pandemi bisa dikendalikan.
"Penanganan kesehatan ini kebutuhannya tinggi, yang tadinya sekitar Rp 130 triliun naik menjadi Rp 240 triliun. Nah ini juga sebenarnya untuk mendukung sektor pariwisata karena tidak mungkin masyarakat bisa berwisata kalau pandeminya belum terkendali," tutur Sri Mulyani.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIOG) 2023 digelar di Bali.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Provinsi Bali tidak hanya berfokus kepada urusan pariwisata saja.
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku tak akan rugi jika kehilangan 5.000 turis bermasalah di Bali.
Baca SelengkapnyaKebijakan yang disiapkan juga menyangkut fasilitas akomodasi pariwisata yang tidak memiliki aspek berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri menyinggung pengelolaan pariwisata Bali yang tidak terkontrol.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Lewotobi mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan.
Baca SelengkapnyaThailand dan Vietnam menjadi kompetitor berat bagi Indonesia di sektor pariwisata.
Baca SelengkapnyaTantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah adanya digitalisasi dalam pemasaran dengan adanya layanan pembelian tiket secara online.
Baca SelengkapnyaPerhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meminta kebijakan ini dipertimbangkan secara teliti.
Baca SelengkapnyaBabak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali.
Baca SelengkapnyaAlasan Pemprov Bali memberlakukan pungutan bagi wisman senilai Rp150.000, lantaran Pemprovnya merasa tidak mendapatkan pemasukan.
Baca SelengkapnyaSementara itu, Dinas Perhubungan Sumbar akan melakukan pengawasan terhadap bus pariwisata sehingga wisatawan bisa merasa aman dan nyaman.
Baca Selengkapnya