Sri Mulyani Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2021 Minus 1 Persen
Merdeka.com - Kementerian Keuangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021 bakal berada di dalam range antara minus 1 persen hingga minus 0,1 persen. Proyeksi ini lebih baik jika dibandingkan posisi pertumbuhan sepanjang 2020 yang minus 2,07 persen.
"Kita berharap sih sebetulnya bisa mencapai zona netral, tapi kita masih mendekati minus 0,1 persen," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita, Edisi Maret, Selasa (23/3).
Bendahara Negara itu menyampaikan, proyeksi pertumbuhan itu didasari dari kegiatan ekonomi di Indonesia yang sudah mulai menunjukkan adanya pemulihan. Hal ini seiring jumlah kasus Covid-19 menurun ke level 5.000 dibandingkan sebelumnya mencapai 12 ribu.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
Dia mencontohkan beberapa aktivitas di lokasi perdagangan bahan pokok dan sektor farmasi sudah mengalami pemulihan pada Maret 2021. Bahkan aktivitas perbelanjaan ritel dan transportasi juga menunjukkan perbaikan sejak awal tahun.
Sri Mulyani menyebut indeks penjualan ritel sempat turun pada Februari 2021, namun indeks keyakinan konsumen membaik dibandingkan bulan sebelumnya, sehingga diharapkan membaik pada Maret 2021. Dari sisi investasi, Bendahara Negara itu melihat adanya perbaikan sektor konsumsi semen pada Februari. Hal sama juga terjadi perbaikan komoditas besi dan baja mulai tumbuh positif.
"Tren ini tampak pada pertumbuhan impor dua komoditas tersebut sebesar 0,2 persen. Penetapan modal tetap bruto (PMTB) mesin juga tumbuh positif pada Februari, yang impornya tumbuh 17,7 persen. Dengan tanda-tanda ini pemulihan ekonomi diharapkan semakin kuat," ucapnya.
Dengan berbagai kondisi aktivitas tersebut, dirinya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kisaran 4,5 persen sampai 5,3 persen pada tahun ini. Adapun lembaga-lembaga global seperti OECD, IMF dan Bank Dunia, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masing-masing kisaran 4,9 persen, 4,8 persen dan 4,4 persen.
"Proyeksi OECD meningkat dari sebelumnya sebesar empat persen. Fitch juga memperkirakan pertumbuhan Indonesia sebesar 5,3 persen tahun depan," tukasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaPerekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini menegaskan, target itu sesuai dengan yang tertuang di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaSituasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.
Baca Selengkapnya7,2 Juta Penduduk Indonesia Jadi Pengangguran, Wamenkeu: Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi
Baca SelengkapnyaDengan capaian ini, untuk keseimbangan primer mengalami surplus mencapai Rp122,1 triliun.
Baca Selengkapnya