Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2020 Menunjukkan Pemulihan
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 menjadi titik pembalikan yang sempat merosot akibat pandemi Covid-19. Saat ini permintaan produk, tingkat konsumsi masyarakat, ekspor produk hingga investasi menunjukkan perbaikan.
"Kuartal III-2020 ini menunjukkan agregat demand pemulihan, konsumsi, investasi ke arah pembalikan, ekspor juga," kata Sri Mulyani saat menyampaikan Keynote Speaker dalam Webinar CNBC TV dan OJK, Jakarta, Selasa (11/10).
Hanya saja diakui Sri Mulyani impor masih belum menunjukkan perbaikan. Sektor ini masih perlu didorong karena kondisi perekonomian dunia masih dalam tahap pemulihan.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa yang menjadi tantangan ekonomi global bagi BRI? Tantangan Perlambatan Ekonomi Global Sejak Tahun Lalu Berbagai tantangan ketidakpastian ekonomi, seperti kondisi perekonomian yang dihantui resesi dan perlambatan ekonomi global sejak tahun lalu.
Meski begitu, pembalikan arah pertumbuhan ekonomi semakin nyata seiring dengan ditemukannya vaksin covid-19. Sektor produksi juga mulai mengalami pembalikan arah. Dari 17 sektor, 12 sektor produksi telah mengalami perbaikan. Bahkan tiga di antaranya tetap tumbuh positif di masa pandemi ini.
"Tiga sektor masih positif bahkan dalam situasi covid-19 yakni pertanian, informasi dan komunikasi dan jasa keuangan," kata dia
Sementara itu, sektor lain terdampak yang sangat dalam sudah mulai menunjukkan pemulihan. Semisal industri pengolahan, perdagangan, transportasi, konstruksi dan akomodasi yang masih negatif tetapi mengalami pembalikan arah yang cukup solid.
Dari kondisi ini, Sri Mulyani menilai pertumbuhan ekonomi tahun 2020 tetap dalam proyeksi yang sama. Tumbuh minus 0,6 persen hingga minus 1,7. Berbagai instansi lain memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh minus 1 persen sampai minus 1,5 persen.
Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2021 di 5 Persen
Dia mengatakan, tahun 2021 pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5 persen. "Tahun depan pemulihan diharapkan berjalan di kuartal II dan III menyumbang pertumbuhan ekonomi yang diharap minimal 5 persen," kata dia.
Mobilitas masyarakat yang mulai membaik ini diharapkan terjaga. Sebab kepercayaan menjadi elemen paling penting dan bisa diperoleh jika menerapkan disiplin kesehatan dan melakukan kegiatan ekonomi dengan tidak menimbulkan penyebaran covid-19 yang makin meluas.
Bila disiplin kesehatan bisa teratasi, maka penyebaran virus dan perekonomian kembali pulih. Dia menambahkan, saat ini indeks PMI juga telah memasuki tahapan pembalikan meskipun kondisi ini terus harus tetap dicermati. Tren yang sama ini juga terjadi di berbagai negara.
Untuk itu kebijakan ekonomi nasional akan tetap terus dijaga. Pada tahun 2021, pemerintah akan tetap fokus menangani pemulihan ekonomi dengan terus melihat masalah fundamentalnya. Sri Mulyani mengatakan APBN akan mencari keseimbangan dalam menjaga kesehatan.
Terpenting, tahun depan pemerintah masih harus menghadapi tantangan Covid-19 untuk penganggaran dari vaksinasi. Termasuk terus melihat masalah fundamental yang menghalangi ekonomi Indonesia untuk tumbuh kompetitif, produktif, informatif.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut PMI manufaktur Indonesia berada dalam tren menanjak di atas 50, bersama dengan beberapa negara seperti Turki dan Meksiko.
Baca SelengkapnyaInflasi di berbagai negara saat ini, terutama negara maju sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaSituasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca Selengkapnya