Sri Mulyani prediksi Desember akan terjadi inflasi, ini penyebabnya
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memprediksi Desember 2017 akan kembali terjadi inflasi. Sebab, pada masa tersebut permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa akan meningkat mengingat ada hari raya Natal 2017 dan libur Tahun baru 2018.
"Kita semuanya melihat di Desember biasanya ada pressure (tekanan) dari sisi permintaan, jadi seasonal. Jadi sudah diantisipasi untuk Desember memang inflasi, tapi tentu kita tidak berharap bahwa inflasi itu berasal dari faktor yang sifatnya cost plus seperti komoditas," ujarnya di Hotel Raffles, Jakarta, Senin (4/12).
Sri Mulyani mengatakan, untuk mengantisipasi melonjaknya harga pangan pada Desember 2017 pemerintah akan melakukan koordinasi untuk mengendalikan harga. Termasuk menjaga ketersediaan komoditas dan jumlah pasokan.
-
Apa penyebab inflasi selain permintaan melebihi penawaran? Kenaikan biaya produksi juga bisa menjadi penyebab inflasi. Misalnya, kenaikan harga bahan baku, tenaga kerja, atau energi dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga jual agar tetap mendapatkan keuntungan.
-
Siapa yang merasa sulit mengimbangi inflasi? Sayangnya, inflasi tinggi membuat uang yang mereka miliki saat ini seperti tidak berarti. Sekitar 67 responden dalam survei itu mengatakan bahwa mereka tidak mampu mengimbangi inflasi.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa inflasi penting untuk investor? 'Itulah sebabnya pemahaman akan inflasi merupakan kunci dari perencanaan keuangan dan pengambilan keputusan ekonomi yang efektif,' ujar Kar Yong Ang.
-
Apa yang dimaksud dengan inflasi inti? 'Inflasi inti tidak meliputi harga bahan makanan dan energi yang berfluktuasi, dan memberi gambaran lebih jelas mengenai inflasi stabil suatu perekonomian,' terang Kar Yong Ang.
"Nanti pasti dari Menko dan menteri menteri terkait terutama yang selama ini telah jaga harga pangan stabil akan tetap bisa continue sampai tahun depan. Terutama jelang tahun baru dan kemudian antisipasi lebaran," jelasnya.
Salah satu kondisi yang harus diwaspadai pada akhir tahun adalah cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem dapat mengganggu ketersediaan komoditas dan juga penyaluran logistik ke daerah daerah.
"Jadi saya rasa berbagai program untuk jaga stabilitas harga pangan itu harus dijaga. Dan kita antisipasi sekarang tentu saja musim, banyak sekali cuaca ekstrem yang sebabkan disruption baik dari sisi transportasi dan makanya logistik ini akan terpengaruh dan dari sisi supply side nya juga," jelasnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut berharap, beberapa faktor pemicu inflasi tersebut dapat dikendalikan oleh pemerintah dengan baik. Sehingga, peningkatan inflasi tidak terlalu besar dan berada pada target yang telah ditetapkan.
"Jadi kita akan lihat di musim hujan ini diharapkan jumlah stoknya, maupun konektivitas melalui logistik tetap terjaga sehingga inflasi tidak meningkat, namun kalau dari sisi jumlah rasanya sudah diantisipasi. Demand side berdasarkan seasonal rasanya sudah diantisipasi," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga-harga pangan meningkat yang menyumbang kepada inflasi,
Baca SelengkapnyaInflasi naik di bulan Febuari terutama harga beberapa komoditas.
Baca SelengkapnyaPergerakan inflasi pangan dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaTinggiya harga tersebut berdampak pada tekanan inflasi yang tinggi.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Nana saat membuka acara High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Cilegon Tahun 2024
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, inflasi yang rendah sangat penting untuk mendukung daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelompok menengah bawah.
Baca SelengkapnyaSelain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca SelengkapnyaBapanas mencatat, harga sejumlah bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru kian melonjak.
Baca SelengkapnyaAdapun lima langkah strategis untuk memperkuat pengendalian inflasi saat Idul Adha.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaKomoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah emas perhiasan, minyak goreng, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaKondisi ekonomi global 2023 diprediksikan oleh banyak lembaga internasional merupakan tahun yang cukup gelap.
Baca Selengkapnya