Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2021 Capai 4,5 Persen
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perekonomian Indonesia pada kuartal III-2021 akan tumbuh 4,5 persen. Lalu pada kuartal IV akan lebih tinggi menjadi 5,4 persen. Sehingga secara keseluruhan di tahun 2021, perekonomian nasional tumbuh 4 persen.
"Outlook perekonomian kuartal III lebih baik di angka 4,5 persen dan di kuartal IV ini naik ke 5,4 persen. Jadi proyeksi keseluruhan tahun ini 4 persen," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers KSSK Triwulan III, Jakarta, Rabu (27/10).
Proyeksi ini sekaligus mematahkan prediksi yang dibuat OECD dan IMF terhadap perekonomian Indonesia. Sebagai informasi, OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya tumbuh 3,7 persen dan pada tahun 2020 naik menjadi 4,9 persen. Sedangkan IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 hanya 3,2 persen dan di tahun 2022 menjadi 5,9 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
Sri Mulyani menegaskan prediksi yang dibuat dua lembaga tersebut terlalu rendah untuk kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Sebab meskipun pada kuartal III dihantam penyebaran Covid-19 varian delta, namun pemerintah mampu mengendalikan dalam waktu singkat.
"Prediksi dan proyeksi ini menurut kita terlalu rendah karena kita lihat di kuartal III, walau ada delta varian tapi kita kendalikan dengan cepat dan efektif," tuturnya.
Prediksi yang dibuat dua lembaga internasional tersebut, kata Sri Mulyani, berdasarkan penanganan negara dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19. Sementara, Pemerintah Indonesia mengklaim telah berhasil menangani Covid-19 varian delta dalam waktu yang relatif singkat.
"Proyeksi ini basisnya negara bisa kendalikan Covid-19 dan Indonesia bisa. Makanya kita harapkan momentum ini akan terus berlangsung sampai akhir tahun, sehingga disiplin ini sangat penting buat menormalisir dalam memulihkan ekonomi kita," kata dia.
Apalagi akselerasi dan disiplin protokol kesehatan ini menjadi kunci dari bergeraknya kegiatan ekonomi. Selama ini instrumen APBN kata dia, terus mendorong masyarakat untuk meningkat agregat demand dari sistem.
Belanja modal pemerintah telah tumbuh lebih dari 60 persen untuk pemulihan ekonomi nasional. Kenaikan harga komoditas juga turut membantu pemerintah untuk mengaktifkan kembali roda perekonomian. Kondisi korporasi juga mulai membaik dan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga.
"Semua cerita ini bercerita tentang ekonomi pulih, APBN pulih dan kemapuan kita dalam bertahan," kata dia mengakhiri.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Indrawati menghadiri pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Gandhinagar, India.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini menegaskan, target itu sesuai dengan yang tertuang di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTren perlambatan ini menjadi perhatian mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan, seperti ketidakpastian pasar dan perlambatan.
Baca SelengkapnyaAktivitas terkait penyelenggaraan Pemilu 2024 sudah dimulai.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimis perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi pada kuartal II 2024 tetap terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya menggenjot pertumbuhan ekonomi dari sisi belanja APBN, yang secara tren bakal meroket di kuartal IV.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca Selengkapnya