Sri Mulyani rayu orang kaya berinvestasi di dalam negeri

Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengajak pengusaha dan orang kaya untuk menginvestasikan surplus usaha dan hartanya di dalam negeri. Hal tersebut disampaikan saat memberi paparan dalam pemberian penghargaan kepada 31 wajib pajak di KPP Wajib Pajak Besar, Jakarta, Selasa (13/3).

"Pesan saya, karena tadi yang berdiri di sini adalah perusahaan dan orang pribadinya tajir. Tajir itu bahasa gampangnya adalah super kaya pasti banyak dananya. Tolong agar akses atau surplus usahanya itu jangan dimasukkan dalam sekuritas apalagi ditaruh di luar negeri," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan, saat ini pemerintahan Jokowi-JK terus berusaha memberikan kemudahan kepada pengusaha dalam mengembangkan usahanya di Indonesia. Salah satunya memberikan insentif berupa tax allowance dan tax holiday kepada pengusaha.

"Presiden minta kami segera menyelesaikan seluruh kebijakan insentif bagi investasi. Ada perubahan yang sangat radikal di dalam cara kami nanti mengubah dan mendesain insentif investasi kita," jelasnya.

Sri Mulyani mencontohkan, untuk tax holiday pemerintah tengah mengkaji pemberiannya bukan lagi berdasarkan kisaran (range) tetapi diberikan secara penuh sesuai dengan besaran investasi yang ditanamkan. "Makin besar investasinya, makin lama dia dapat tax holiday," jelasnya.

Selain tax holiday, pemerintah juga menawarkan pemberian tax allowance untuk kategori usaha yang termasuk pionir. "Kami punya tax allowance, untuk kategori dunia usaha yang termasuk pionir atau bahkan ekspansi dari kapasitas, itu semua masuk tax holiday maupun tax allowance. Mereka bisa pilih di antara itu," jelasnya.

Sementara itu, untuk dunia usaha kecil, usaha kecil menengah yang di bawah Rp 4,8 miliar per tahun, pemerintah akan menurunkan PPh final dari 1 jadi 0,5 persen. Kemudian bagi dunia usaha yang melakukan investasi di bidang vokasi maupun research and development, akan diberikan insentif dalam bentuk PPh.

"Ini semua bertujuan supaya dunia usaha confidence dan yakin, bahwa Indonesia is a growing market, growing economy. Pemerintah punya komitmen yang tidak dipertanyakan lagi dari sisi reform dan kebijakan investasi. Kami memberikan kemudahan, simplifikasi, pelayanan, dan kepastian," jelasnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, kajian baru mengenai pemberian tax holiday dan tax allowance ini akan segera dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo. Awal April mendatang akan segera diumumkan dalam bentuk aturan tersendiri.

"Itu yang mau kami komunikasikan, dan Presiden akan umumkan dalam satu paket awal bulan April. (Bukan paket kebijakan) policy saja langsung. Tax holiday awalnya tidak seperti itu. Kami akan lakukan benchmarking dan akan lebih baik dari yang ditawarkan Thailand, Malaysia, Vietnam, Filipina dari sisi allowance atau holiday," tandasnya.