Sri Mulyani Sebut Akses Teknologi di Luar Jakarta Masih Rendah
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi salah satu pembicara utama di Indonesia Fintech Summit & Expo 2019. Dalam acara tersebut, dia mengatakan akses teknologi di luar Jakarta masih sulit.
"Di Jakarya tak ada keluhan soal akses, tetapi kalau kamu melangkah keluar Jakarta, bahkan di daerah Jawa, masih ada area yang tak bisa mengakses teknologi. Belum ada pulau-pulau di luar Jawa," ujar Sri Mulyani di JCC, Senin (23/9).
Untuk itu, pemerintah terus menggenjot investasi dalam pembangunan infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM), dan anggaran pendidikan serta vokasi. Tiga proyek Palapa Ring di Indonesia pun sudah selesai dibangun. Selain itu, pihaknya juga telah berdiskusi dengan pihak industri soal memberikan pajak yang paling baik, serta demi menciptakan level playing field.
-
Kenapa Sri Mulyani bertemu Jokowi? 'Ya betul. Pukul 14.30 WIB, Bu Menkeu diagendakan untuk diterima Bapak Presiden di Istana Merdeka, untuk melaporkan hal-hal yang terkait pelaksanaan APBN 2024,' kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (2/2/2024).
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
-
Siapa yang hadir di rapat Sri Mulyani dan Jokowi? Rapat itu juga dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Siapa yang menjadi narasumber dalam acara? Kegiatan Coffee Morning yang diinisiasi Diskominfo Kaltim ini, mempertemukan para tokoh media pers dengan orang nomor satu Bumi Etam yang kini dijabat oleh Akmal Malik.
-
Kapan Sri Mulyani bertemu Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan rapat terbatas dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/2).
"Ini semua adalah persiapan pemerintah untuk mengambil untung dari ekonomi digital, termasuk fintech," imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyambut positif peran fintech agar lebih banyak orang Indonesia mendapat akses ke perbankan. Tak hanya itu, pelaku fintech juga diharapkan meningkatkan faktor perlindungan konsumen.
"Saya harap bisa melihat usaha untuk membuka potensi fintech dan agen-agen mereka untuk bekerja bersama perbankan eksisting untuk menyediakan pelayanan perbankan yang terjangkau," ujar Darmin.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani minta semua pihak mendorong Kementerian ESDM untuk terus menggenjot pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berdalih sikap diamnya dikarenakan sedang disibukkan dengan berbagai pekerjaan
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebanyak 29,2 juta pelaku UMKM saat ini belum memperoleh akses pembiayaan dari perbankan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ikut menghadiri makan malam bersama Jokowi hingga Prabowo di bawah sinar bulan di IKN.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSri selalu menjadi pendengar yang baik jika kementerian dan lembaga (K/L) meminta anggaran.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui, saat ini, masih terdapat kesenjangan infrastruktur di antara wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaPosisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini Sri Mulyani tengah menyiapkan transisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) supaya Kementerian Keuangan ke depannya akan berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut PMI manufaktur Indonesia berada dalam tren menanjak di atas 50, bersama dengan beberapa negara seperti Turki dan Meksiko.
Baca Selengkapnya