Sri Mulyani Sebut Investasi Asing Merosot Terimbas Gejolak Ekonomi Global
Merdeka.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat terjadi penurunan realisasi penanaman modal asing (PMA) sebesar 0,9 persen pada kuartal I-2019. BKPM merilis PMA pada kuartal tersebut sekitar Rp 109,7 triliun sementara pada tahun lalu periode yang sama sebesar Rp 108,9 triliun.
Menyikapi hal ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penurunan investasi asing dipengaruhi oleh ekonomi global yang sempat terguncang tahun lalu. Tidak hanya Indonesia, negara berkembang lainnya juga mengalami hal yang sama.
"Sebenarnya kita tetap fokus menggunakan semua instrumen dan kebijakan di dalam mengakselerasi investasi, dari sisi investasi dengan adanya lingkungan global di mana kecenderungan suku bunga meningkat dan direspons oleh BI tentu itu juga akan menjadi tantangan untuk tahun 2019," ujarnya di Kantor Pajak, Jakarta, Selasa (30/4).
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Apa yang menjadi tantangan ekonomi global bagi BRI? Tantangan Perlambatan Ekonomi Global Sejak Tahun Lalu Berbagai tantangan ketidakpastian ekonomi, seperti kondisi perekonomian yang dihantui resesi dan perlambatan ekonomi global sejak tahun lalu.
-
Siapa yang mengalami penurunan kekayaan? Pada awal Desember 2023, harta kekayaan Hartono Bersaudara anjlok. Beberapa konglomerat Indonesia terpantau mengalami kenaikan nilai kekayaannya. Prajogo Pangestu, Low Tuck Kwong, hingga Sri Prakash Lohia merupakan segelintir konglomerat yang mengalami kenaikan harta. Kendati demikian, kekayaan Hartono bersaudara terpantau mengalami penurunan.
Sri Mulyani mengatakan, prospek investasi di Indonesia masih akan membaik ke depannya. Hal tersebut didukung dengan kondisi makroekonomi yang terkendali, terlihat dari tren pertumbuhan ekonomi berada diatas 5 persen dan inflasi pada kisaran 3,5 persen.
"Untuk FDI mereka akan melihat kondisi prospek dari regional maupun di Indonesia. Dalam hal ini kita masih positif, artinya kita masih memiliki pertumbuhan yang prospeknya tinggi, stabilitas dari sisi inflasi masih terjaga, dan dari sisi indikator makroekonomi yang lain baik dari moneter maupun fiskal kita juga jaga secara baik," jelasnya.
Untuk membuat investasi menarik di mata asing, Kementerian Keuangan akan terus mempertajam instrumen-instrumen untuk memberikan kemudahan berusaha di Indonesia. Selain itu, pemerintah juga akan mengkaji insentif bagi investor.
"Dari kami di Kemenkeu, kita akan terus mempertajam insrumen-instrumen untuk memberikan insentif maupun kemudahan agar invesasi itu bisa berjalan tentu bekerja sama dengan kementerian lain untuk bisa meningkatkan daya atraksi dan competitiveness dari investasi di Indonesia," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaTekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut PMI manufaktur Indonesia berada dalam tren menanjak di atas 50, bersama dengan beberapa negara seperti Turki dan Meksiko.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca SelengkapnyaSaat ini, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.287 per USD, menunjukkan penguatan signifikan dibandingkan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSituasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaInflasi di berbagai negara saat ini, terutama negara maju sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Baca Selengkapnya