Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sri Mulyani Sebut Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja Solusi Kemiskinan

Sri Mulyani Sebut Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja Solusi Kemiskinan Sri Mulyani. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja menjadi salah satu upaya pemerintah menjaga masyarakat rentan miskin dari kemiskinan. Omnibus Law ini menjadi satu benteng untuk menjaga masyarakat tetap memiliki pendapatan.

"Apakah Omnibus Law menjadi salah satu yang mendorong kelas menengah? Ya jelas iya. Karena tujuannya untuk menciptakan lapangan pekerjaan," ujar Sri Mulyani di Energy Building, Jakarta, Kamis (30/1).

Menurutnya, selama ini masyarakat sulit mendapat pekerjaan karena terbatasnya lapangan kerja. Sebab, para investor sulit untuk membuka lapangan kerja akibat perizinan yang cukup berbelit.

Orang lain juga bertanya?

"Investor itu, kalau mau buka usaha. Dia pusing urus surat ini ke lurah, ke pemda lalu banyak lagi. Karena sibuk urus perizinan dia kemudian jadi lupa sama idenya yang cemerlang tadi. Jadi ke depan tidak boleh perizinan berbelit," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Bank Dunia mencatat kelas menengah Indonesia tumbuh cepat dibandingkan kelas yang lain dalam beberapa tahun belakangan. Meski demikian, masih ada 115 juta masyarakat yang rentan untuk kembali miskin.

World Bank Regional Director for Equitable Growth, Finance and Institutions, Hassan Zaman mengatakan sebanyak 20 persen dari total populasi di Indonesia tergolong middle income class atau masyarakat berpendapatan menengah. Porsi kelas menengah tersebut lebih tinggi dari porsi 11 persen kelas tidak mampu atau miskin, namun lebih kecil dibandingkan dengan porsi kelas yang rentan (vulnerable) sebesar 24 persen.

"Indonesia memang sudah melakukan kemajuan dan Indonesia masih bisa membuat calon kelas menengah supaya masuk ke kelas menengah, dengan demikian ekonominya bisa aman," paparnya.

Meski demikian, Hassan mengatakan, Indonesia perlu memberi perhatian khusus kepada masyarakat miskin yang baru saja keluar dari garis kemiskinan dengan jumlah mencapai 45 persen dari penduduk Indonesia atau sebanyak 115 juta orang agar tidak kembali kepada kemiskinan.

"Mereka belum masuk ke kelas menengah dengan posisi keuangan yang cukup aman. Sebelum masuk ke posisi itu, mereka sangat rentan untuk kembali lagi ke bawah garis kemiskinan," kata Hassan.

Oleh karena itu, Indonesia dinilai perlu memerlukan berbagai reformasi untuk bisa memperluas kelas menengah. Adapun caranya bisa dengan menciptakan lapangan kerja, juga investasi pada keterampilan yang diperlukan. "Serta diperlukan sistem perlindungan sosial untuk memberi dukungan bila ada guncangan," tandasnya.

Genjot Ekonomi dan Kesejahteraan

Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, dengan dua undang-undang omnibus law yang diusulkan pemerintah akan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Saat ini, Omnibus law yang sedang digodok pemerintah yaitu Cipta Lapangan Kerja dan Perpajakan.

"Saya yakin pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat akan lebih tinggi di masa mendatang," kata Suahasil di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (30/1).

Hal ini berkaca pada krisis ekonomi pada 1998. Saat itu pertumbuhan ekonomi terjun bebas sampai ke minus 13 persen. Padahal, biasanya pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar 5 persen sampai 7 persen.

Lalu sejak 1999 pemerintah melakukan berbagai reformasi. Mulai dari membangun Bank Indonesia independen, membangun keuangan negara dengan baik, memberikan pemerintah daerah undang-undang desentralisasi, undang-undang hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah.

Berbagai upaya itu dilakukan sepanjang 1999-2004. Setelah itu, lanjut dia pertumbuhan ekonomi mulai membaik. "Kita berusaha bangkit dan bisa lagi pertumbuhan ekonomi di 5 persen," katanya.

Maka, melihat pertumbuhan ekonomi saat ini di angka 5,03 persen sampai 5,04 persen, dia optimistis dua undang-undang omnibus law mampu membuat pertumbuhan ekonomi meningkat tajam. "Kita bisa reform dengan 2 omnibus yang sekarang siap dibicarakan dengan DPR," katanya mengakhiri.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani Siapkan Anggaran Perlinsos hingga Rp513 Triliun pada 2025
Sri Mulyani Siapkan Anggaran Perlinsos hingga Rp513 Triliun pada 2025

Sri Mulyani menjelaskan, anggaran itu rencananya digunakan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan antardaerah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tegas! Sri Mulyani Blak-blakan Banyak Kelas Menengah Jatuh Miskin Jelang Jokowi Lengser
VIDEO: Tegas! Sri Mulyani Blak-blakan Banyak Kelas Menengah Jatuh Miskin Jelang Jokowi Lengser

Sri Mulyani mengakui ada kelas menengah yang jatuh dalam jurang kemiskinan

Baca Selengkapnya
Menteri Ida Minta Pemda Alokasikan Dana untuk BPJamsostek Petani, Marbot Masjid hingga PKL
Menteri Ida Minta Pemda Alokasikan Dana untuk BPJamsostek Petani, Marbot Masjid hingga PKL

Menurut data BPJS Ketenagakerjaan, sebanyak 39,2 juta pekerja telah terlindungi dalam berbagai programnya.

Baca Selengkapnya
Cara Sri Mulyani Wujudkan Indonesia Sejahtera Lewat Pajak
Cara Sri Mulyani Wujudkan Indonesia Sejahtera Lewat Pajak

Dengan pajak, masyarakat dapat memperoleh hak dasar pendidikan. Khususnya, bagi masyarakat yang tinggal di wilayah terluar dan terpencil dari kawasan Indonesia

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Orang Miskin, Kelas Menengah dan Orang Kaya Ikut Nikmati Anggaran Perlindungan Sosial
Tak Hanya Orang Miskin, Kelas Menengah dan Orang Kaya Ikut Nikmati Anggaran Perlindungan Sosial

Sebenarnya anggaran perlindungan sosial juga dialokasikan untuk subsidi dan kompensasi yang dinikmati hampir seluruh masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Beri Bukti Banyak Orang Kaya Terima Bansos dan Nikmati Subsidi Negara
Sri Mulyani Beri Bukti Banyak Orang Kaya Terima Bansos dan Nikmati Subsidi Negara

Sri Mulyani mengatakan, alokasi perlinsos kepada masyarakat menjadi salah satu instrumen untuk menjaga daya beli.

Baca Selengkapnya
Revisi UU Desa Resmi Disahkan, Perangkat dan Pekerja Ekosistem Desa Dilindungi Jamsostek
Revisi UU Desa Resmi Disahkan, Perangkat dan Pekerja Ekosistem Desa Dilindungi Jamsostek

Presiden Joko Widodo resmi mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa (UU Desa).

Baca Selengkapnya
Di Markas PBB, Mensos Risma Tegaskan Soal Pentingnya Pemanfaatan Teknologi dalam Pengentasan Kemiskinan
Di Markas PBB, Mensos Risma Tegaskan Soal Pentingnya Pemanfaatan Teknologi dalam Pengentasan Kemiskinan

Kemensos mendirikan lebih dari 648 lumbung sosial di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Program Makan Bergizi Gratis Dicetuskan Prabowo Bakal Dongkrak Ekonomi Indonesia
Sri Mulyani: Program Makan Bergizi Gratis Dicetuskan Prabowo Bakal Dongkrak Ekonomi Indonesia

Untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 diperlukan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Yakni, berada di kisaran  6 persen sampai 8 persen per tahun.

Baca Selengkapnya
Jateng Terima Penghargaan Insentif Fiskal Atas Kinerja Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
Jateng Terima Penghargaan Insentif Fiskal Atas Kinerja Penghapusan Kemiskinan Ekstrem

Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengatakan, upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, akan terus digenjot hingga akhir tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Waspada, Penurunan Daya Beli Berpotensi Tambah Jumlah Pengangguran di Indonesia
Waspada, Penurunan Daya Beli Berpotensi Tambah Jumlah Pengangguran di Indonesia

Dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Buka-bukaan: APBN Tak Mudah Akomodasi Program Makan Siang Gratis, Butuh Reformasi Pajak
Sri Mulyani Buka-bukaan: APBN Tak Mudah Akomodasi Program Makan Siang Gratis, Butuh Reformasi Pajak

Untuk memitigasi tantangan tersebut, Kementerian Keuangan berencana untuk melakukan reformasi pada sejumlah aspek.

Baca Selengkapnya