Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan 7 Persen Bukan Jaminan Ekonomi Pulih
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada Kuartal II-2021 sebesar 7,07 persen secara tahunan atau year on year bukan jaminan ekonomi Indonesia pulih. Menurutnya, masih terlalu dini mengkategorikan ekonomi pulih ditengah tantangan pandemi.
"Alhamdulillah , saat ini kita melihat tanda-tanda pemulihan, tapi ini masih terlalu dini untuk mengatakan (ekonomi akan pulih)," ujar Sri Mulyani dalam Annual Islamic Finance Conference (The AIFC), Jakarta, Rabu (25/8).
Sri Mulyani mengatakan, capaian pertumbuhan ekonomi pada Kuartal II-2021 sebesar 7,07 persen tertinggi sejak 17 tahun yang lalu. Namun, pemerintah harus tetap merumuskan langkah-langkah konkret untuk menopang kehidupan masyarakat melawan pandemi Virus Corona.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
"Tapi ini bukan jaminan ekonomi akan pulih dan rebound. Kita harus terus mengkalibrasi ulang dan merumuskan kembali kebijakan agar dappat terus melindungi masyarakat dari Covid-19," kata Sri Mulyani
Hingga kini, kata Sri Mulyani, ekonomi Indonesia mayoritas masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi. Kedua komponen memberi kontribusi mencapai 84,93 persen. Adapun konsumsi rumah tangga pada kuartal II -2021 ini tumbuh 5,93 persen (yoy) karena masyarakat mulai yakin untuk melakukan aktivitas konsumsi.
Selain itu, komponen investasi turun 7,5 persen secara year on year dan juga adanya peningkatan ekspor hingga pemulihan ekonomi global. "Ini semua adalah data yang sangat baik, menunjukkan adanya pemulihan yang terjadi. Tapi ini masih sangat awal dan perlu terus dipelihara dan diakselerasi," tandas Sri Mulyani.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, banyak masyarakat Indonesia yang melihat pelemahan Rupiah itu dari nominalnya terhadap USD.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Indrawati menghadiri pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Gandhinagar, India.
Baca SelengkapnyaSalah satu syarat agar Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi yaitu pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 6-7 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaSituasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.
Baca SelengkapnyaPerekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah
Baca Selengkapnya